"Perfect" for a better life (pt. 1)

8 2 0
                                    

"Oke, sudah cukup untuk akting nya tuan dan nyonya, kalian tidak bisa mempermainkan ku."

"Ini bener bener gak adil buat gue."

"Coba lihat, dia gak mau buka matanya didepan gue."

"Ashton udah cukup!!" Michael menyentak Ashton yang terlihat tidak terima dengan kenyataan di hadapannya.

"Gue sahabat nya ash, gue udah anggep dia adik gue sendiri, bisa gak lo engga bersikap seakan hanya lo yang terpukul?"

Tidak ada yang bisa menyalahkan siapa yang bersalah disana. Bahkan Joulie dan Josh pun tidak bisa berpikir dengan jernih, di dalam ruangan itu seorang gadis berusia 19 tahun sedang memperjuangkan kehidupannya. Bayi munyil mereka harus merasakan sakitnya jarum suntik yang terus ditancapkan kedalam kulitnya.

Calum bahkan tak bisa bersuara, wajahnya tertunduk ke lantai, dia merasakan gagal menjaga gadis itu, bahkan dia belum sempat meminta maaf atas kesalahannya dulu.

Sang dokter pun keluar dengan wajah nya yang berkeringat. Dia tersenyum getir saat melihat didepan nya sudah ada 10 pasang mata sedang menatap kearahnya.

"Tuan dan nyonya Brinley?" Tanya dokter.

Joulie dan Josh pun berdiri dengan sigap, menanti kalimat yang akan dokter ucapkan, "bisa ke ruangan saya?"

***

"Saya dengar, Bu Cara tidak sadarkan diri semalam."

"Ohh jadi berita itu sungguhan?"

"Oh tuhan, kenapa harus bu Cara."

"Bisa fokus ke rapat?" Jesse membuka suara untuk menghentikan karyawannya bercerita tentang 'aib' si empunya perusahaan itu.

"Bu Cara baik baik saja di rumah sakit, jadi saya harap kalian tidak perlu memberi tahu kondisi bu Cara ke orang lain yang bukan dari lingkungan kantor, ini perintah dari pak Cameron."

Jesse menarik nafas nya dengan enggan, mood nya tak sebagus tadi pagi jadi dia membubarkan rapat penting itu. Jesse membuka laptopnya di atas meja dan mencari berita tentang Cara alih alih untuk memberhentikan berita yang ia cari agar tidak menyebar.

Lalu, dia mengambil ponselnya dan mencari kontak yang ia inginkan dan menekan tombol hijau saat sudah menemukan apa yang ia cari.

"Gue udah kirim link nya, beri mereka uang dan suruh mereka menghapusnya." Dan Jesse pun menutup sambungan teleponnya karna merasa cukup.

***

Sudah hampir seminggu, dan akhirnya Cara sadar dari masa kritisnya. Ashton ada di sana saat Cara tersadar dan itu membuat Ashton berjanji untuk tidak menghilang lagi. Lusa besok Cara di perbolehkan pulang tapi dengan syarat, dia harus istirahat total yang berarti dia tidak akan pergi ke kantor selama masa penyembuhan.

"Ash.."

"Ya sayang?"

"Aku mendengar kamu menangis semalam, you alright?"

Ashton tersenyum berusaha menyembunyikan sesuatu, "menangis karna menghawatirkan mu aku rasa itu sah sah aja."

Cara memeluk lengan Ashton, hal yang paling menyenangkan dan dirindukannya adalah melakukan itu, "only that night?" Tanya Cara penasaran.

"Every day I worry about you." Cara pun menarik nafasnya dengan susah payah karna selang oksigen yang masih terpasang di hidungnya.

Step By StepTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang