Chapter 6

801 28 0
                                    

"S-Sen-chan..."

"Hm ?"

"Jangan... jilat..."

"Apa yang kamu maksud ?"

"Nnn... N-nipple..."

"Apa itu nipple ? Aku tidak pintar dalam bahasa Inggris."

"P-puting... Huaaahh !! Jangan dicubit !!!"

"Sudah berwarna pink dan keras... apa kamu yakin ingin aku berhenti ?"

"Uuhh..."

Aku memang tidak bisa menang dari Sen-chan. Tatapan Sen-chan selalu membuatku luluh. Dia tidak peduli tempat kita berada. Kapanpun dia pasti melakukannya di daerah yang sepi, tapi tetap saja, bagaimana kalau ada yang mendengar kami ?!!

*slurrp*

"S-Sen-chan... T-tunggu..."

Sen-chan... menghisap milikku dengan penuh nafsu. Desahku semakin keras, aku tidak bisa menahan nikmatnya lidah Sen-chan.

"Hhnn... Aaahh... K-keluar...."

"Ah, tunggu dulu."

Eh ? Dia memutar ke belakang ?

Dia membuka celananya ?!

"S-Sen-chan !! Jangan di-- Hyaaahh!!"

"Ohh? Masuk dengan mudah~"

Sen-chan mulai menggerakkan pinggulnya,
miliknya masuk dan keluar dari lubang pantatku. Sambil aku bersandar wajahku di tembok, aku menikmati milik Sen-chan yang berada di dalam.

"Ahhh.... Uhhnn... S-Sen... Nnaahh..!!"

"Masaki, di dalam sangat hangat dan nikmat."

Uwaaa... Kalimat itu !! Sen-chan selalu mengatakan kalimat yang memalukan. Tapi aku tidak menghiraukannya, selagi aku menikmati aktivitas yang kami lakukan sekarang.

"Masaki, aku akan keluar sebentar lagi..."

"Haaah... A-aku... Nnggh... Juga...."

"Masaki ..!!"

"Fuuuwaahh...!!!"

*splurt splurt*

"Haah... Haaah..."

"Hei, sini bersandar kepadaku."

Aahh... setelah melakukan ini, Sen-chan pasti membolehkanku bersandar di dadanya. Sambil menunggu diriku yang kelelahan, dia membersihkan semuanya agar tidak ada yang tahu. Terkadang dia mengecup keningku sambil aku tertidur. Itulah kegiatan kami sehari-hari.

"Masaki, akhir-akhir ini punyamu sering mengeras lebih cepat. Apa yang kamu pikirkan sebenarnya ?"

*gulp*

"Umm.. itu karena..."

Karena aku memikirkan Sen-chan setiap detik !!

"Hmm ?"

"Uhh... Aku selalu memikirkan Sen-chan setiap saat. Sampai hal-hal yang di luar ekspektasi pun aku memikirkannya..."

"Hal di luar ekspektasi ? Baiklah, tetapi jangan sampai aku mengganggu waktu belajarmu."

"Tidak kok. Sen-chan juga seperti itu kan ?"

"Iya sih..."

Sen-chan memelukku sangat erat. Pelukannya hangat dan nyaman. Seperti tempat tidur, namun lebih hangat. Aku beruntung aku jatuh cinta pada Sen-chan.

Until The End (R-18 boyxboy) - INDONESIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang