Di bangku kuliah dulu, dosenku pernah bilang kalau sebuah cerita [fiksi] sebenarnya enggak pernah tamat. Ketika penulis menyelesaikannya, di saat itu pula dia memindahkan tugasnya kepada para pembaca untuk melanjutkan kisah tersebut sesuai keinginan masing-masing.
Aku juga melakukan hal itu--termasuk dengan Nights with Aries. Dekade mungkin jadi penutup proyek ini, di sisi lain aku memberi keleluasaan sama kalian untuk mengira-ngira kelanjutannya... dalam versi kalian, tentunya.
To be honest, materi NWA masih, masiiih banyak. Namun, sebagian topik menurutku lebih bagus kalau dituturkan dari sudut pandang Winona, sebagian lagi enggak bisa aku eksekusi, sebagian lagi... aku biarkan jadi misteri. Hehe. Terima kasih buat kalian yang sudah menyumbangkan topik. Maaf, ya, kalau ada yang enggak sempat aku buat jadi cerita, tapi aku baca setiap gagasan yang masuk dan menerka-nerka bagaimana Aries menangani kasus yang terjadi, hihi.
NWA juga jadi wadah eksperimen yang mengasyikan buatku. Awalnya, aku hanya memasang target sekitar 20 bab, tapi antusiasme kalian mendorongku buat memperpanjang proyek ini. Lewat NWA, aku enggak cuma belajar menulis dari sudut pandang seorang laki-laki (susah, lho, makanya aku pakai POV 3 buat cari aman, wakaka), tapi juga mengonsep format baru yang masih kelihatan benang merahnya, konsisten (meski keteteran beberapa kali, ya, ya), bikin cerita pendek sekali lahap di bawah 2000 kata, dan tentunya mempelajari respons pembaca. Anggaplah ini sebagai win-win project, karena kalian bisa menikmati (punggung) abnq sybq, sementara aku mendapatkan banyak pelajaran di balik layar.
Sebagian orang pernah bertanya apakah NWA akan naik cetak seperti Playlist? Seperti yang aku bilang sebelumnya, proyek ini enggak aku tujukan buat penerbit. Ada banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum kita menerbitkan buku, salah satunya adalah konsep. Menurutku, konsep NWA belum bisa diterima pasar secara luas (lagian namaku juga belum sebesar Bernard Batubara atau Ika Natassa). Jadi, NWA sejauh ini hanya beredar di platform menulis online. Gratis pula.
Terakhir, aku berharap NWA enggak sekadar menghibur buat kalian. Semoga ada pelajaran yang dipetik, sementara yang jeleknya ditinggal aja (aku nulis bagian enaena di sini juga bukan buat bikin pembenaran seks pra-nikah itu boleh, lho. Aries dan Winona udah dewasa dan bertanggung jawab, so I leave the decision with them).
Baiklah, aku akan menutupnya dengan foto-foto gemas dari Pinterest.
Sekali lagi, terima kasih sudah mengikuti cerita Aries. Sampai jumpa di petualangan selanjutnya!
Regards,
erl.
ps: suatu hari kalau aku kangen Aries atau ada event yang berkaitan dengan NWA, I'll write an extra part for you.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nights with Aries
RomanceAries menyodorkan empat pak pembalut kepada kasir. "Buat istrinya, ya, Mas?" "Iya." Aries punya kehidupan normal dari pukul enam pagi sampai enam sore. Di luar jam itu, ada kisah-kisah tak terduga menantinya setiap malam. *** © 2016 Erlin Natawiria