One great thing from making love?
BAGI Aries, kecupan adalah senjata.
Setidaknya, itu berlaku saat Aries masih tinggal di California. Para perempuan yang dia jumpai di restoran sampai kelab malam kehilangan kontrol diri begitu bibir mereka bersentuhan. Sebagian dari perempuan tadi memberi Aries satu atau dua malam yang memuaskan. Sisanya, mereka yang kurang memahami konsep one night stand, menyalahartikan kecupan Aries sebagai awal dari hubungan serius.
Aries tidak munafik. Baginya, seks adalah salah satu kebutuhan primer yang sulit dia tolak.
Sampai kemudian, Winona datang.
Perempuan yang bukan hanya mampu mengimbanginya di atas ranjang, tapi juga memberitahunya bahwa bercinta bukan sekadar pemuas nafsu semata.
*
Masih segar dalam benak Aries saat kali terakhir sebuah kecupan mengantar mereka pada malam yang bergairah. Saat itu, mereka baru pulang dari resepsi pernikahan salah satu klien YummyFood. Winona, seperti biasa, terbawa perasaan gara-gara euforia yang dipancarkan sang pasangan pengantin. Aries lalu mulai menggodanya. Awalnya hanya rentetan gurauan, tetapi entah bagaimana berubah menjadi sedikit nakal.
Kemudian sekonyong-konyong, mereka sudah ada di atas tempat tidur. Bibir terpaut, dengan tangan yang sibuk melucuti pakaian.
Di menit-menit awal, Aries tidak mendapat hambatan. Sesekali dia juga bertanya agar Winona tidak risih. Ini mungkin bukan pengalaman pertama Aries bercinta, tapi merasakan keintiman bersama seseorang yang dia cintai... itu cerita lain.
Sayangnya, kepuasan dan kegembiraan yang mengaliri tubuh Aries serta-merta surut kala mengetahui reaksi Winona.
Kekasihnya menangis.
Memang bukan tangisan meraung-raung. Malah, Winona menyembunyikannya, setidaknya mungkin itu yang dipikirkan gadis tersebut. Aries menyadarinya saat dia memeluk Winona dari belakang. Punggung tangannya merasakan tetes-tetes air hangat. Mustahil kalau itu air liur.
Aries ingin menenangkan Winona dan menanyakan apa yang gadis itu tangisi, tetapi dia enggan.
Maka satu-satunya yang bisa Aries lakukan hanya mengeratkan dekapannya.
*
Gara-gara kejadian itu, Aries memutuskan untuk tidak membawa Winona ke atas ranjang. Selama beberapa saat, Aries sanggup menahan dirinya; membatasi kontak fisik hanya sampai ciuman di bibir. Rupanya, Aries mengambil keputusan yang salah.
Karena semakin lama dibendung, semakin besar dorongan yang muncul untuk membobol pertahanannya.
Satu hal yang mengejutkan Aries, Winona tidak menolaknya.
Di sisi lain, Aries tidak mampu mengenyahkan akhir sesi bercinta mereka sebelumnya. Dia tidak mungkin tenang sebelum tahu makna di balik tangisan Winona malam itu. Maka kali ini, Aries harus mencari cara agar Winona mau menjelaskan apa yang sesungguhnya dia rasakan.
*
"Adegan melepas kancing kemeja tadi ternyata enggak sepanas di film-film."
"Jangan terlalu banyak menonton film drama, Winona."
Aries menghela napas kala Winona melingkarkan lengan pada perutnya. Gadis itu menggumamkan sesuatu sebelum menciumi tengkuk dan punggung atasnya. "Sadar enggak sih kalau kamu punya punggung yang bisa bikin cewek-cewek kehabisan napas?"
"Aku kira wanita lebih suka pria berdada bidang dengan perut cetakan waffle."
Winona tergelak. "Kalau aku sih enggak. Badan kamu bagus, kok. Proposional tanpa harus menonjolkan banyak otot. Tapi serius, punggungmu lama-lama bisa bikin semaput. Apalagi kalau setiap hari pakai suit kayak tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nights with Aries
Storie d'amoreAries menyodorkan empat pak pembalut kepada kasir. "Buat istrinya, ya, Mas?" "Iya." Aries punya kehidupan normal dari pukul enam pagi sampai enam sore. Di luar jam itu, ada kisah-kisah tak terduga menantinya setiap malam. *** © 2016 Erlin Natawiria