Oleander { Olivia & Alexander }

4. Bunga Oleander

Joshep Pov

Hari ini hari sabtu, kalian tau artinya?

Yap betul sekali.

Hari libur.

Berarti waktunya libur. Yess

Biasanya jika libur seperti ini aku pergi bermain basket bersama teman-temanku dilapangan komplek.

Tapi....

Lagi-lagi sabtu ini Krystal menyuruhku menemaninya.

Kalian tau kemana?

Ke taman bunga-,-

Huft..

Kenapa tidak ke mall saja, atau tempat lain gitu. Ini kok taman bunga.

Lebih baik aku mandi dan bersiap, daripada sahabatku yang cantik itu mengamuk. Dia kalau sudah ngamuk serem. Hiiiy.

Makanya ia disekolah dipanggil Queen Ice, karna sikap dinginnya dan acuh disekolah membuat ia tak banyak teman.

Aku sudah bilang padanya untuk merubah sikapnya, tapi ia seolah tak mau dengar.

Tapi, banyak juga cowok disekolah yang suka padanya dan mengejarnya. Ya memang ia cantik dan menawan, harus ku akui itu.

Sahabatku memang the best.

Tapi tetap saja, Krystal hanya milik Joshie seorang.

Hahahaha *ketawajahat

20 menit aku mandi dan sekarang aku sedang mematut diriku dikaca.

Aku memakai kaos putih dan celana coklat dipadu dengan jaket jeans, simpel.

But perfect..

Hehehe

Tak perlu berlama-lama, aku pun bergegas ke rumahnya untuk menjemputnya.

Clerkk

"Spadaaa.."
Teriakku menggema didalam rumahnya.

"Joshie?"

Oh ternyata ada mami Krystal.

"Morning mi, mana Krystal?"

"Ada diatas, rapi sekali kamu, mau kemana?"

"Diajak Krystal ke taman bunga."
Jelasku pada mami nya Krystal yang dibalas anggukan olehnya.

"Kau mau roti?"
Tawar mami Krystal.

Ah kebetulan aku lapar. Aku pun menggangguk.

Lalu aku diberikan roti berisi selai coklat yang sudah dipanggang.

Hm.. Keliatannya lezat.

"Terimakasih mami."
Ucapku yang mulai melahap roti tersebut. Mami Krystal pun memberikan segelas susu padaku.

Lalu saatku ingin meminumnya..

Srett

Gluk gluk gluk

Ah....

Tunggu dulu, itu bukan suaraku saat minum.
Karna aku memang sedang tidak minum.

Aku menoleh pada orang yang mengambil jatah minumku dan kulayangkan tatapan tajamku.

"Maaf ya servant.. Aku haus. Hehehe"
Ucapnya sambil memamerkan senyum sok imutnya.

Aku pun mencoba sabar sambil mengelus-elus dadaku.

Ternyata dia balas dendam-,-

Lalu aku mendengus kesal dan berpura-pura mengambek.