Satu Kelas

308 56 9
                                    

Pagi ini, suasana ramai menghiasi sekolah Pelita. Sebabnya, hari ini adalah pembagian kelas bagi siswa/i yang sudah naik kelas, serta murid baru.

Semua siswa mencari namanya di setiap kertas yang sudah ditempel dikaca masing-masing kelas. Tak terkecuali Joshep.

Walaupun harus desak-desakan, Joshep akhirnya sampai didepan kaca kelas yang terdapat kertas yang berisikan nama untuk pembagian kelas.

Joshep menelusuri setiap nama yang terpampang dari atas hingga..

XII - 1

25. Olivia Krystal Gunawan
26. Alexander Joshep Pratama
27. Veranda Tanumihardja

Yess sekelas..

*

Joshep pun masuk kedalam kelas mencari tempat duduk. Ia melihat Krystal sudah duduk di bangku pilihannya.

Sett

"Sendiri aja nih?"

"Ihh Josh, ngagetin aja!"

"Hehe lagian bengong aja, ngga lagi mikir yang aneh-aneh kan?"

"Enak aja kalo ngomong. Lo tuh yang sering mikir aneh-aneh."

Krystal mendengus kesal dan memalingkan wajahnya ke arah lain. Joshep terkekeh.

"Yaudah, gitu aja baper. Aku duduk sini ya?"

"Emang ngga ada tempat lain? Si Luna kan juga masuk kelas ini. Nanti dia duduk sama siapa?"

Yaelah.. Mana gue tau, lagian ngga penting juga.  Lagian Luna siapa deh, dia punya temen? Baru tau gue. Bagus deh kalo dia udah mau berbaur dengan yang lain. Tapi kan tetep aja! Tega banget ngusir gue. Hufh.
Batin Amber sambil mendengus sebal.

"Yaudah, gue cari tempat lain."

"Hm."

Joshep pun mencari tempat duduk yang masih kosong di seluruh penjuru kelas, lalu matanya tertuju pada bangku kosong di sebelah cewek yang sedang memakai headset.

Nah.. Disitu aja, disamping bidadari. Hehehe

Joshep pun langsung menghempaskan badannya di bangku yang masih kosong tersebut.
Sontak, orang yang disebelahnya menoleh kaget.

Joshep hanya memberikan cengiran khasnya. Cewek yang sedang memakai headset itupun melepaskan headsetnya. Lalu menggelengkan kepalanya melihat tingkah orang disebelahnya kini.

"Biasa aja kali duduknya, Lex."

"Hehehe. Ngga bisa santai kalo yang disebelahnya bidadari mah.."

"Gombal receh."

Joshep hanya terkekeh mendengar ucapan cewek tersebut. Ia lalu melepaskan tasnya dan menaruhnya diatas meja.

"Gue duduk sama lo ya, Ver. Buat satu semester ini?"

"Semester ini doang?"

"Iya, kenapa? Ngga rela pisah ya?"

Joshep mendekatkan wajahnya dan menaikturunkan alisnya bermaksud untuk menggoda Vera yang kini wajahnya memerah.

"A..apaan si. Ngga jelas."
Ucap Vera sambil mendorong wajah Joshep untuk menjauh.

"Haha cie mukanya merah. Cie cie Vera malu-malu."

"Ih apasi.. Ngga jelas banget deh. Orang aku kepanasan!"

"Boong.. Orang disini dingin kok. Kan udah pake Ac."

"Ish ngeselin, bodo amat."

Joshep pun tertawa geli sedangkan Vera masih menetralkan jantung dan wajahnya yang memerah. Ia mencoba tidak menatap Joshep yang masih memandangnya dengan tatapan isengnya.

Tanpa mereka sadari, seseorang memerhatikan mereka berdua sejak tadi.

**

Sekarang waktunya istirahat, seluruh siswa/i berbondong-bondong ke kantin. Begitu pula dengan kelasnya Joshep.

"Lex, kantin ngga?"

"Iya, bentar gue beresin ini bentar."

"Entar aja itumah."

Joshep pun mengangguk dan melangkah keluar meninggalkan mejanya. Ia pun berhenti sejenak, lalu menoleh ke arah Vera yang masih mencatat.

"Ver, mau ke kantin bareng ngga?"

"Engga deh, aku bawa bekal."

"Yaudah makan dikantin aja, rame-rame."

"Gapapa, kamu aja yang kekantin."

"Yaudah, aku ke kantin dulu ya."

Vera mengangguk tanda setuju, Joshep melanjutkan langkahnya untuk keluar kelas. Lalu ia menoleh pada Krystal yang kebetulan tertidur dimejanya.

Ohiya gue lupa. Biasanya kan Krystal bawa bekal buat gue sama dia.

"Guys, kalian ke kantin aja. Gue gajadi."

"Yah.. Yaudah deh. Kita ke kantin dulu ya."

Joshep memberikan jempolnya dan tersenyum ke arah teman-temannya.
Sebenarnya ia masih sedikit kesal dengan Krystal karna mengusirnya tadi dan tidak memperbolehkannya duduk bersama. Tapi, ia tak tega melihat Krystal yang memang atau bahkan tidak punya teman.

Sekarang sih ada, walau cuma satu. Si Luna, cewek bodoh yang bisa dibilang ngga populer juga disekolah. Bahkan penampilannya terlalu culun untuk ukuran anak SMA.

"Sori, gue Alex. Lo luna ya?"

"I..iya, kenapa?"

"Lo ngga ke kantin?"

"Ng..ngga."

"Ke kantin aja deh mendingan."

"Ke..kenapa?"

"Gue mau ngomong sama Krystal soalnya."

"Tapi.."

"Ah udah.. Ngga ada tapi tapi. Sono dulu sono."

Joshep pun mengusir Luna dari tempat duduknya, dan langsung saja ia mendekati Krystal.

Dengan lembutnya, ia memanggil nama Krytal tepat dikupingnya.

"Krys.."

Tak lama Krystal mulai mengerjapkan matanya perlahan, lalu ia duduk tegak sambil mengucek matanya.

Gemes oii ><

"Udah istirahat ya?"
Tanya Krystal dengan nada seraknya. Joshep menganggukan kepalanya dan mengusap puncak kepala Krystal lembut.

"Iya, sekarang kita makan bekal dulu yuk."

Krystal pun mengangguk dengan mata sayunya. Ia pun mengambil kotak bekal yang ada didalam tasnya.

"Sini bekalnya yang buat aku."
Joshep mengambil kotak bekal itu dan mulai menyuapkan pada mulutnya. Sedangkan Krystal masih diam karna masih mengantuk.

Joshep yang melihat itu, tersenyum melihat Krystal. Ia pun berinisiatif untuk menyuapinya.

"Nih makan dulu, biar aku suapin. Aaaa.."

Krystal hanya menuruti perkataan Joshep.

Vera yang melihat itu, mengepalkan tangannya lalu sedikit memukul meja dan beranjak keluar dari kelas. Ia sedikit membanting pintu kelas saat keluar dan membuat Krystal membuka matanya dengan sempurna.

"Ada apa?"
Tanya Krystal pada Joshep yang dijawab gelengan kepala dari Joshep.

"Nih, makan dulu lagi."

"Sini, gue bisa sendiri. Punya lo udah abis?"

"Udah. Nih bekal lo, abisin ya jangan di sisain."

Krytal pun mengangguk cepat dan mulai menghabiskan bekalnya. Joshep yang melihat itu tersenyum lebar dan melupakan kekesalannya pada cewek dihadapannya ini.

.
.
.
.
.

Tbc~

Oleander { Olivia & Alexander }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang