Tugas psikometri selesai dalam sekejap berkat Thomas. Selesai menyalin tugas, Sita beranjak keatas kasurnya untuk tidur sebentar.
Sita bangun saat Ibunya kekamar untuk membangunkannya untuk solat magrib dan katanya sehabis isya keluarga Sita diundang untuk makan malam dirumah tante Zahra. Ibu juga bilang ada hal penting yang mau dibicarakan disana.
Mas Ale masuk kekamar sambil membawa oleh-oleh yang katanya dari teman-temannya Mas Ale yang naksir sama Sita.
"Eh nih, dari temen gue" memberikan tiga plastik brownies amanda dan kartika sari.
"Dari siapa?"
"Wisnu, Jerry sama Gopek" nama aslinya Gopek itu sebenarnya Yuga tapi ngga tau deh awalnya gimana dia bisa dipanggil gopek.
"Hmm.. buset banyak amat Mas?"
"Gue jadi khawatir nih dek sama lo. Banyak banget yang demenin" kata Mas Ale sok dramatisir.
"Apa sih lebay banget lo nyet"
"Hehe.. Kalo ngga bawa aja nanti buat tante Zahra"
"Oke deh. Eh Mas, btw, tadi Ibu bilang ada yang mau diomongin dirumah tante Zahra. Lo tau apaan?"
"Gue aje baru dateng oncom mana gue tau"
"Ya kali gitu, Ibukan suka ngomong yang serius-serius tuh sama lo" Mas Ale menggelengkan kepala karena tidak tau juga apa yang mau di omongkan Ibu dirumah tante Zahra.
"Tau deh, lo mau dijodohin kali sama anaknya"
"Ih Mas jangan gitu dong, amit-amit deh jangan sampe Ya Allah"
"Ye.. jangan gitu lo, ntar jadi demen-demenan lagi, terus nikah deh. Eh gue dapet ponakan dari lo deh abis itu"
"Resek lo Mas" Sita memukul kakaknya dengan bantal babi yang dibelikan kakaknya. Katanya waktu ke toko boneka untuk kado Mas Ale bingung mau beli boneka beruang atau babi tapi Mas Ale milih babi katanya lebih mirip sama Sita.
Ibu kembali lagi kekamar Sita dan berdiri di depan pintu kamar sambil bertolak pinggang.
"Ih ini anak dua. Solat dulu sana gih"
"Iya Bu" jawab kita berdua. Kita langsung buru-buru bangun dan solat. Setelah isya kita pergi kerumah tante Zahra.
Sekarang kita sudah duduk dimeja makan rumah tante Zahra. Dihadapan Sita duduk si kunyuk Aryas. Dari tadi dia hanya menunduk dan menyahut obrolan sekenanya aja. Kayanya dia sama betenya kaya Sita.
"Hm... Jadi sebenarnya ada yang ingin kita bicarakan malam ini" Om Ridwan mulai membuka pembicaraan. Perasaan Sita menjadi tidak enak. Duduknya pun menjadi tidak senyaman sebelumnya. Begitu juga dengan Aryas sekarang. Dia juga terlihat sama dengan Sita sekarang.
"Jadi dulu banget, Om, tante Zahra, Ibu sama Ayah kamu itu udah temenan dari kuliah. Tapi Ayah kamukan di AKABRI Sita..."
"Aduh Pa ngomongnya belibet banget sih?!" protes tante Zahra yang gemas melihat cara bicara Om Ridwan yang belibet.
"Ya jadi kita dulu pernah ngobrol kalo nanti kita masing- masing sudah menikah dan punya anak, kita mau menjodohkan anak-anak kita gitu" Sebenarnya pembicaraan perjodohan ini tadinya ingin menunggu Ayah Sita pulang dulu dari Lebanon, tapi ternyata Ayah Sita diperpanjang 1 bulan lagi disana.
Sita yang masih belum mengerti malah berpikiran 'Oh, Mas Ale mau dijodohin sama Sera?' eh tapikan Sera masih kelas 3 SMP ya? Lama banget dong berarti nikahannya?
"Nahkan apa gue bilang lo mau dijodohin" bisik Mas Ale di telinga kanan Sita. Hah? Gue? Sama siapa? ASTAGA...!!! Sita baru sadar. Wajahnya langsung menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
When a Celebrity to be Your Soulmate
RomanceSiapa yang ngga kesal kalau harus dijodohkan dengan orang yang belum dikenal baik? Aryas, si artis gesrek yang memiliki sifat yang ngga disukai Sita, sok kegantengan, kepedean dan ngomongnya sembarangan. Lain halnya dengan Aryas. Sita membuat hidupn...