TC4

1.8K 154 0
                                    


Author POV

Seminggu sudah setelah acara pertemuan dua keluarga itu, bukan.... bukan acara pertemuan biasa tapi lebih tepatnya acara lamaran.

Iya, Prilly telah resmi di lamar oleh keluarga Kusuma. Kelurga Kusuma melamar Prilly untuk putranya yaitu Nicko Kusuma yang notabennya adalah mantan kekasih Prilly saat SMA dulu. Kalo di tanya surprise, ini bener2 surprise yang luar biasa, sampe Prilly syok berat bahkan hampir pingsan saat tau ternyata dia akan di lamar oleh mantan kekasihnya itu.

Seminggu itu juga Prilly seperti orang linglung, diam seribu bahasa. Prilly yang biasanya ceria kini telah berubah pendiam, dia menghindari semua orang terutama Ali. Kuliah hanya saat ada jam mata kuliah dan langsung pulang mengunci diri di kamar.

Mama Wulan khawatir bukan main, melihat putrinya seperti orang setres yang nggak ada semangat hidup. Semua cara sudah dia lakukan untuk membujuk Prilly tapi nyatanya nggak ada perubahan.

*****

Prilly baru saja pulang dari kampus, dia langsung masuk tanpa mengucap salam dan tak menghiraukan orang2 di sekelilingnya.

"Yi, papa mau bicara" tegur papa Danu tegas. Nggak ada balasan sepatah kata pun yang keluar dari mulut Prilly, dia hanya diam menurut lalu mengambil tempat duduk di samping mamanya.

"Pertunangan kamu sama Nicko akan di percepat, acaranya bulan depan sebelum kamu sibuk dengan ppl" kata papa Danu memberitahu

"Terserah, papa lakuin aja apa yang menurut papa benar tanpa mempedulikan perasaan anaknya sendiri" ucap Prilly dengan nada bergetar menahan tangis sadari tadi.

"Cukup yi! Mau sampe kapan kamu seperti ini hah? Terima kenyataan kenapa sh, toh kamu juga sudah kenal kn sama Nicko. Apa sh yang buat kamu sampe keberatan menerina lamarannya" ucap papa Danu membentak

"Karena papa nggak pernah peduli sama aku, papa nggak mau tau perasaan aku!" Balas Prilly terisak dengan berurai air mata. Mama Wulan memeluk Prilly sambil mengelus punggungnya menenangkan.

"Sudahlah! apa pun alasannya, kamu akan tetap tunangan sama Nicko" kata papa Danu berlalu meninggalkan Prilly yang masih manangis pilu di pelukan mamanya.

*****

Ali POV

Sekarang gue udah tau semuanya, gue udah dengar semua pembicaraan om Danu sama Prilly. Iya, gue sekarang ada di rumah Prilly tepatnya di depan pintu. Tadi abis dari kampus gue ngejar Prilly malah nggak keburu, yaudah gue ikutin aja sampe kerumahnya.

Jadi ini alasannya kenapa selama seminggu ini Prilly menghindari gue, Prilly nggak bisa di hubungin sama sekali dan sikap Prilly berubah drastis ke gue.

"yi?" Sapa gue langsung masuk tanpa mengetuk pintu, gue nyamperin Prilly yang masih nangis di pelukan tante Wulan. Prilly menoleh dan kayanya kaget liat kehadiran gue.

"Ay, lo.... lo ko bisa ada disini?" Tanya Prilly gugup.

"Gue butuh bicara sama lo" balas gue natap dia serius.

"Tante, Ali boleh ngomong sebentar sama piyi?" Gue minta izin sama tante Wulan dan di balas anggukan kepala. Terus dia mempersilahkan gue buat deketin Prilly.

"Ali, yi... mama keatas dulu yah" pamit tante Wulan berlalu dengan tersenyum hangat

"Yi, gue mau ngomong serius sama lo, tapi nggak disini. Bisa?" Tanya gue memastikan. Prilly cuma diam menatap lurus kedepan dengan tatapan kosong. Gue tau dia terpukul banget sama ini semua, gue mau ngajak dia keluar biar mgomongnya lebih leluasa.

Tentang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang