Ali pikir pergerakan tangan Prilly kemarin pertanda kalau Prilly akan sadar, tapi nyatanya tidak. Prilly masih betah dalam tidur panjangnya, tapi kata dokter itu merupakan suatu kemajuan. Artinya Prilly merespon apa yang dia dengar, dan sebenarnya Prilly memang mendengar suara2 dari luar. Makanya dokter menyarankan agar Ali terus mengajak Prilly ngobrol agar membantu kesadarnnya. Selama ini Prilly tidak pernah menunjukkan ada kemajuan sedikitpun, tapi kemarin itu suatu keajaiban Tuhan.
"Sayang... aku pikir kamu udah mau bangun, tapi ternyata kamu masih betah bobo yh? Hmmmm yaudah deh... aku bakalan sabar ko nunggu kamu membuka mata indah kamu ini mom! Aku nggak akan ngebiarin kamu sendiri, aku akan terus nemenin kamu disini" Ali berkata lirih sambil menggenggam tangan Prilly. Mencium kening dan juga kedua matanya yang terpejam rapat.
Air matanya terjatuh setetes demi setetes yang akhirnya membanjiri pipinya yang sudah mulai menirus sama seperti Prilly, padahal Ali dan Prilly itu adalah couple chubby, Mr. and Mrs chubby tepatnya.
Iya julukan itu sudah ada sejak dulu mereka memulai persahabatan, sejak mereka masih sama2 duduk dibangku SMP.
"Huffffftttt... aku cengeng banget ya sayang, ma'af yh harusnya aku nggak cengeng gini. Padahal dulu aku udah janji sama kamu kalo aku nggak akan pernah menangis, karena aku kn cowok, pantang bagi cowok menangis" perlahan Ali menghapus air matanya kasar.
"Sayang... kamu kangen sama baby nggak? kangen yh? Oke besok aku bawa baby yh buat kamu, tapi kamu janji dulu sama aku kalau besok kamu bakalan buka mata kamu ya mom... buat baby sayang, buat anak kita!" Rancau Ali.
Mulutnya terus mengajak Prilly berbicara tanpa lelah, sudah satu jam Ali berusaha mengajak Prilly berkomunikasi. Berharap Prilly mendengar apa yang dia katakan, berharap Prilly bangun membuka kedua mata hazelnya itu.
Dan yaaaa......
Prilly mulai mengerjapkan matanya perlahan setelah Ali memejamkan matanya, tertidur.
Tangannya bergerak ingin mengusap kepalanya yang terasa pusing, tapi rasanya berat seperti ada tangan yang menggenggam tangannya.
Dan benar saja, Ali tertidur dengan menggenggam tangan Prilly.
"Eghhh..." Prilly ingin sekali membuka mulutnya tapi tenggorokannya terasa kering. Prilly ingin menggerakkan tangan sebelahnya tapi sia2 tangannya terasa lemas, mungkin efek tidak bergerak selama sebulan lebih. Wajar
Prilly pun mulai menyesuaikan pandangannya yang terasa mengabur, ya jelas wong abis koma.
Mengingat-ingat kejadian sebulan yang lalu, tapi kepalanya tiba2 terasa sakit yang luar biasa saat mengingat kejadian itu.
Akhhhhhrrgghh...
Suara teriakan Prilly berhasil membuat Ali terbangun.
"Ya Allah sayang, kamu udah sadar? Kamu kenapa ha? sebentar... aku panggilin dokter dulu yh" Ali panik bukan main, kepalanya yang terasa pusing akibat bangun tiba2 tak dia hiraukan. Yang terpenting saat ini hanya Prilly.
Saking paniknya, Ali sampai lupa kalo diruangan ada bel untuk memanggil dokter. Ali langsung lari keluar mencari dokter.
"Ali, ada apa nak? Kenapa kamu panik gini" pas Ali keluar dia bertemu dengan mamanya yang kebetulan ingin menjenguk Prilly.
"Mah... Prilly mah, Ali mau panggil dokter dulu" jawabnya dengan terburu-buru
"Astaghfirullah... kenapa ali nggak mencet bel nya aja sh" kata mama Risty geleng2 kepala
"Alhamdulillah... ini benar2 keajaiban. Istri dokter Ali sudah siuman, dan kondisinya pun sudah sangat membaik" ucap dokter Ahmad memberitahu Ali dan keluarganya setelah memeriksa keadaan Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Cinta
FanfictionKatanya sahabat tapi posesif, katanya sahabat tapi saling cemburuan... Ini adalah tentang cinta Ali dan Prilly. Tentang cinta sepasang sahabat yang terjebak dalam zona nyaman bernama persahabatan. Tentang cinta yang butuh status untuk pembuktian. T...