TC22

1.8K 97 0
                                    

Sesuai perintahnya Vano akhirnya Ali mau pulang meskipun terpaksa.

Ali tidak langsung pulang kerumah tapi mampir kesalon dulu untuk mencukur rambut, kumis dan juga jenggotnya agar terlihat lebih segar. Tadinya Ali tak mau mendengarkan ocehan Vano yang menurutnya tidak penting itu, tapi sekali lagi Ali melakukan ini untuk Prilly, untuk baby si jagoan kecilnya. Supaya nanti pas Prilly bangun liat penampilannya yang lebih segar senang. Intinya sh tidak mau mengecewakan istrinya.

"Assalamu'alikum..." Ali memasuki rumah dengan mengucap salam dan ternyata dirumah lagi ada mamanya sama sicantik Aletta putrinya Vano.

"Wa'alaikumsalam, Ali? Tumben kamu jam segini pulang" tanya mamer heran

Jelas mama mertuanya itu keheranan soalnya selama Prilly koma Ali pulangnya paling malem, itu pun cuma sebentar doang.

"Iya mah, Ali tadi abis dari salon ngeberesin rambut nih" jawab Ali menunjukkan potongan rambutnya yang baru

"Oh iya, tadi Vano pamit ke mama katanya mau kerumah sakit. Ali ketemu sama abang nggak?" Tanya mamanya menyahut

"Ketemu mah, ini Ali pulang juga karena dipaksa sama bang Vano. Pake nyuruh2 kesalon segala lagi, kn resek tuh"

"Abang kamu kaya gitu juga karena nggak mau ngeliat adiknya kaya orang stres, tiap hari kerjaannya ngelamun terus. Sampe dirinya sendiri aja nggak diurus, boro2 mau ngurus baby ya nak" ucap mamanya panjang lebar sambil membelai pipi baby yang sudah mulai terlihat chubby.

"Ma'afin Ali mah... mulai sekarang Ali janji nggak akan mengabaikan baby lagi"

"Baby... ma'afin daddy ya sayang, daddy udah nyuekin baby" kata Ali mengabil alih baby yang ada digendongan mamernya.

Ali memang sudah sedikit pandai menggendong baby, karena walaupun selama ini Ali cuek tapi sesekali dia mau menggendong baby pas pulang kerumah.

Baby pun sepertinya merasakan jika digendong daddynya langsung anteng, namanya anak sama bapak sejauh-jauhnya mereka tetap ada ikatan batin yang membuat dekat.

Ali memandangi wajah baby dengan penuh penyesalan, menyesal karena selama sebulan ini dia mengabaikan bayi selucu baby.

Daddy janji nak, kejadian yang lalu adalah untuk yang pertama dan terakhir, daddy  tidak akan pernah mengulangi kesalahan terbodoh ini lagi. Batin Ali berbisik

"Yaudah, lebih baik sekarang Ali mandi gih bersih2 abis itu makan, terus istirahat ya nak" suara mamer mengagetkan lamunan Ali. Meskipun selama ini Ali kurang perhatian sama baby, tapi mama mertunya itu tak pernah menegur atau memarahinya sekalipun. Mamer Ali begitu pengertian dan sayang sama Ali, setiap Ali pulang mamernya itu tidak pernah lupa mengingatkan Ali untuk makan bahkan kadang sampai memaksanya agar Ali mau makan.

"Iya mah, Ali keatas dulu yh mau mandi" balas Ali menyerahkan baby pada mamernya.

"Papa udah berangkat mah? Ali dari tadi nggak ngeliat papa" tanya Ali celingukan

"kn papa udah 2 hari ini  keluar kota, jadi belum pulang"

"Ooohhh..." balas Ali manggut2 dan berlalu menaiki tangga.

"Aku kasian mba Ris sama Ali, dia sampai mengabaikan segalanya demi menjaga Prilly dirumah sakit. Aku takut dia sakit mba" kata mama Wulan prihatin.

"Iya Lan, aku juga sebenarnya nggak tega liat dia kaya gini. Sebelumnya Ali nggak pernah serapuh ini... tapi aku yakin Ali itu orangnya kuat, dia kaya gini cuma merasa kehilangan aja sama sosok yang selama ini selalu ada disampinganya" balas mama Risty mamandang punggung putra bungsunya yang semakin manjauh menaiki tangga

Tentang CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang