7

1K 56 23
                                    

Jodha melihat dari jauh sepasang suami istri yang sedang melihat-lihat restoran ini. Langsung saja dia menundukkan wajahnya dan bersembunyi di bawah meja.

"Hei, Jodha. Apa yang kaulakukan?"

Jalal ikut menunduk ke bawah. Jodha tersenyum malu saat Jalal melihatnya dengan wajah heran.

"Apa ada sesuatu yang jatuh?"

"Sssttt ..." Jodha menutup bibirnya dengan jarinya. "Pelankan suaramu."

"Memangnya kenapa?" Jalal ikut berbisik.

"Apa kau lihat seorang pria di sana? Yang berkumis tebal bersama seorang wanita."

Jalal mengangkat wajahnya lalu melihat kepada orang yang dimaksud oleh Jodha. Kedua orang itu melihat ke sekeliling dan langsung pergi ketika tidak ada tempat yang kosong. Semuanya terisi penuh. Jalal tersenyum lalu menunduk lagi.

"Memangnya siapa mereka?"

"Oh ... mereka?" Jodha memutar otak untuk menjelaskan.

"Pria berkumis itu ... klienku."

"Lalu kenapa kamu seperti ketakutan?"

"Karena ... pria itu orang yang cerewet sekali. Kalau dia melihatku, kita tidak akan jadi makan malam karena dia pasti membahas tentang pekerjaan."

Jalal terkekeh.

"Mereka sudah pergi."

"Benarkah?"

"Iya. Kau bisa keluar sekarang."

Jodha kembali duduk sambil melihat ke sekeliling. Takut mereka masih berada disana. Dia menghembuskan nafas lega karena dua orang itu telah pergi. Tak lama pesanan mereka datang.

"Kau seperti tidak nyaman disini. Apa kita cari tempat lain?"

"Tidak." Jalal mengerutkan keningnya. Jodha buru-buru meralat ucapannya.

"Maksudku, kita disini saja." Jalal mengangguk dan mereka mulai makan.

"Bagaimana makanannya?"

"Enak. Sepertinya kamu tahu banyak tentang restoran ini."

"Tidak juga. Aku diberi tahu oleh pamanku. Dia yang merekomendasikannya. Restoran ini masakannya enak dan ternyata memang benar."

"Iya. Aku juga pertama kali kesini. Al, boleh aku bertanya sesuatu?"

"Ya. Tanya saja."

"Apa kamu berasal dari sini? Maksudku, kamu seperti campuran."

"Kau benar. Aku berasal dari keturunan Itali-India. Ayahku orang Itali dan Ibuku India. Sejak kecil aku tinggal di Itali. Aku disini karena pekerjaan dan baru beberapa hari."

"Oh ... jadi ini pertama kali kamu ke India?" Jalal mengangguk.

"Pantas saja cara bicara juga agak berbeda."

Pembicaraan mereka mengalir dengan lancar tanpa ada rasa canggung lagi.

"Apa kau masih ada waktu, Jodha?"

"Maksudmu?"

"Aku masih ingin mengajakmu jalan-jalan."

"Aku punya banyak waktu," jawabnya antusias.

Jalal tersenyum.

"Kau ingin jalan-jalan kemana?"

"Bagaimana kalau ke club? Karena kau baru beberapa hari disini, aku akan mengajakmu ke club malam yang terkenal disini."

Mafia HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang