prolog

23K 990 20
                                    

"Hyung, bagaimana ini? Aku takut Mereka tahu." desis Jungkook pelan.

Pemuda cantik itu semakin mengerutkan bahunya dibalik kungkungan si Pemuda tampan. Jantungnya berdebar tidak karuan. Begitupula jantung si tampan. Lain yang dirasakan Jungkook, lain pula yang dirasakan si Tampan.

Kalau saat ini si cantik sedang mati-matian membuang rasa takut yang sudah menggerogoti hati dan pikirannya, sedangkan si Tampan sedang mati-matian untuk tidak langsung melahap Jungkook saat itu juga karena jujur saja junior bawahnya sudah menegang sejak tadi.

Sial.

Salahkan tubuh montok itu yang tidak berhenti bergerak dan menggesek bagian selatan si Tampan hingga membangunkan juniornya.

Atau

Salahkan ruang sempit yang Mereka tempati membuat tubuh mereka tak berjarak, hingga tubuh montok Jungkook menekan bagian selatannya.

Atau (lagi)

Salahkan pikiran kotornya yang masih sempat-sempatnya berpikiran mesum disaat-saat genting seperti ini.

"Hyung?"

"Hmmm--" satu lenguhan hampir saja lolos dari bibir si tampan. Untung saja otaknya masih bisa bekerja. "--Ssttt." desisnya. Meminta agar Jungkook tetap diam.

Jungkook mengerti, Iapun diam tak bersuara lagi.

"Shit. Berhenti bergerak Kookie." pinta si Tampan dengan suara yang sangat rendah

"A-aku hmm tidak nyaman Hyung." Jungkook menggeser posisi tubuhnya.  entah kenapa suara Jungkook terdengar sangat menantang di telinga si Tampan membuat junior bawahnya semakin menegang.

Jungkook sedikit tersentak merasakan sesuatu yang mengeras menekan bagian bawahnya.

"Tahanlah sebentar lagi. Setidaknya sampai Mereka pergi."

Jungkook mengangguk paham lalu menyandarkan kepalanya pada dada bidang si Tampan.

'Sial, apa lagi sekarang? Kookie Kau sedang menggodaku?'

Si Tampan memejamkan matanya. Berusaha menahan segala kegilaan otak liarnya yang bisa menguasainya kapan saja.

"H-hyung sepertinya Mereka sudah pergi." bisik Jungkook

"A-ah ya sepertinya begitu." sahut si Tampan seraya membuka mata perlahan.

"Hyung?"

"Kenapa Kook?" si Tampan menoleh, "Ah maaf." Ia melepaskan tangannya yang entah sejak kapan memeluk tubuh Jungkook. Selanjutnya membuka pintu lemari yang selama beberapa waktu lalu menjadi tempat persembunyian Mereka.

Kedua pemuda itu mendesah lega melihat ruangan sudah kembali kosong, menandakan orang yang sedang Mereka hindari sudah pergi entah kemana.

.
Tbc

Haii... Nie datang lagi bawa ff baru. Lagi nyoba bikin cerita yang lebih berani. Yaahhh moga aja nggak gagal ya.

Suka nggak suka, Nie mungkin bakal tetep lanjutin ini cerita.

Semoga kalian terhibur. Minta dukungannya yaa...

Aku sayang kalian..



Ssstt!! (Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang