Tiga

13.1K 664 68
                                    

Jungkook menatap jemarinya yang bertaut dengan jemari Taehyung. Ia tak berniat melepaskan tautan itu. Entah kenapa terasa begitu padu bagi Jungkook, seolah jemarinya memanglah diciptakan untuk mengisi celah kosong diantara jemari si Tampan. Otaknya sibuk menimang-nimang keputusan mengenai permintaan Taehyung untuk kembali bersama.

Setelah sekian lama berfikir, Ia mengangkat kepalanya, menatap mata hazel Taehyung. Ingin mencari kesungguhan di sana. Setelah beberapa detik Iapun memberikan anggukan kecil sebagai jawaban.

"Jadi, mulai sekarang Kita kembali menjadi sepasang kekasih?" Taehyung menuntut sebuah keyakinan. Matanya berpendar, salah satu sudut bibirnya terangkat ke atas mengulas sebuah senyuman.

Setelah melihat anggukan kedua dari sang pemilik hatinya, barulah bibir Taehyung mengulas senyuman kotak yang sempurna. Ia mengeratkan tautan jemarinya.

"Sini ponselmu." pinta Taehyung.

Jungkook memiringkan kepala. Kedua alisnya bertaut, bingung. Meski begitu pemuda cantik itu tetap memberikan ponselnya dengan sedikit ragu. Tanpa mereka sadari dan entah sejak kapan tautan jemari Mereka sudah terlepas.

"Jangan menampilkan wajah seperti itu. Kau belum menyimpan nomorku 'kan?" Taehyung menarik ponsel yang di pegang Jungkook. Lalu Ia mulai menyimpan nomor teleponnya. Detik berikutnya ponsel Taehyung berbunyi.

"Nomormu sudah masuk." ucap Taehyung dengan senyum kebanggaannya. Ia mengembalikan ponsel sang kekasih.

Jungkook meraih ponselnya. Ia tersenyum, "Kau masih suka memakai nama ini?"

"Taetae?" Taehyung mengangkat sebelah alisnya kemudian tersenyum, "Jelas Aku sangat menyukainya, Itu 'kan nama panggilan yang Kau berikan untukku. Aku bahkan tak membiarkan orang lain memanggilku dengan sebutan itu."

Jungkook hanya tersenyum malu mendengarnya. Wajahnya sudah merona.

"Lihat, Aku juga menyimpan nomormu dengan nama kesayangan." Taehyung memamerkan ponselnya.

"Mwo? Bunny? Hyung, ganti sekarang juga. Sudah berapa kali Kubilang, Aku tidak suka." protes Jungkook.

Taehyung hanya terkekeh renyah. Menjahili si cantik memang kegemarannya. Sungguh, Ia sangat suka melihat bagaimana wajah cantik itu berubah merah terlebih ketika melihat bibir cherry yang menawan itu mempout lucu, itu sangat menggemaskan bagi Taehyung.

"Kenapa? Salah? Kau memang kelinci manisku, Kook." ucap Taehyung

"Terserah." Si cantik mempoutkan bibirnya seraya membuang muka. Ia bersedekap lalu menyandarkan punggungnya di penyangga kursi.

"Hei, jangan cemberut begitu. Kau masih akan tetap cantik meski sedang cemberut." goda Taehyung sambil mencolek dagu Jungkook.

Sial. Taehyung memang paling pandai mendobrak benteng pertahanan Jungkook. Terbukti si cantik tak pernah bisa menahan blushing di wajahnya ketika di goda oleh Taehyung. Namun Jungkook berusaha agar tidak tersenyum.

"Ayo Kook." ajak Taehyung yang kala itu sudah berdiri.

"Kemana?"

"Sebenarnya hari ini pekerjaanku masih menumpuk di kantor. Kalau Aku tidak masuk kerja, Hoseok Hyung pasti akan kesetanan." tutur Taehyung

Jungkook mengerutkan kening, "Tadi Kau bilang sedang senggang?"

"Aku bohong agar bisa merebut hatimu kembali." ucap Taehyung dengan cengiran polosnya. "Kadang untuk mendapat sesuatu yang besar, Kau harus berani mengorbankan sesuatu yang lain 'kan? Seperti seekor cicak yang rela memutuskan ekornya demi sebuah kehidupan." lanjutnya.

Ssstt!! (Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang