enam

9.3K 534 29
                                    

Jungkook keluar dari kamar setelah mengganti pakaiannya. Ia berjalan menuju dapur dan mendapati Yein sedang asyik menata mangkuk dan piring berisi makanan di atas meja makan. Sementara itu, Taehyung duduk di salah satu kursi menunggu Yein selesai menghidangkan menu sarapan pagi.

Yein menepuk tangan nakal Taehyung yang mencoba mencomot sepotong telur gulung.

"Cuci tangan dulu!" titah Yein. Taehyung langsung berdiri dan berjalan ke washtafel.

Jungkook yang sejak tadi melihat interaksi keduanya hanya bisa menahan diri untuk tidak kesal, 'Melihat mereka dari sini, benar-benar terlihat sangat serasi dan harmonis.' bisiknya dalam hati

Jungkook berjalan mendekati meja dapur sambil berusaha menampilkan senyum terbaiknya. Meski suasana hatinya benar-benar kacau.

"Kookie, kemari." ajak Yein yang baru menyadari keberadaan pemuda cantik itu.

Jungkook duduk di salah satu kursi yang posisinya berhadapan dengan Taehyung.

"Biar Aku melakukannya sendiri." pinta Jungkook seraya mencoba mengambil piringnya dari tangan Yein.

"Sstt, Kau diam saja. Biar Aku yang mengambil nasi dan lauknya untukmu." ujar Yein bersikukuh.

"Senang sekali melihat Kalian benar-benar kompak seperti ini." ucap Taehyung dengan dagu bertopang pada kedua punggung tangannya yang bertumpu di atas meja, senyum mengembang di wajah Taehyung.

"Kami memang selalu kompak, Oppa. O ya, sini biar Kuambilkan untukmu juga." Yein menyambar piring Taehyung lalu mengambil secentong nasi beserta lauknya.

"Terimakasih." ucap Taehyung dengan senyum tulusnya.

Yein membalas senyuman. Sementara Jungkook hanya diam saja. Nafsu makanya sudah hilang sejak melihat bagaimana romantisnya pasangan tunangan ini.

'Mungkin sebaiknya Aku kembali ke Seattle saja.' bisik hati Jungkook. Ia meletakan garpunya di atas meja. Lalu bangkit.

"Kookie mau kemana?" tanya Yein bingung

"Aku sudah kenyang, Noona." jawab Jungkook sambil berjalan menuju ruang tamu. Ia meraih remote TV lalu menghidupkan TV.

***

Setelah Yein pulang, Taehyung duduk di samping Jungkook yang masih asyik mengganti channel TV secara acak. Entah apa yang sedang Jeon muda itu tonton. Tapi Taehyung sama sekali tidak menikmatinya.

"Kau masih marah padaku?" tanya Taehyung akhirnya membuka pembicaraan

Jungkook menghela napas sebelum akhirnya berkata, "Tidak."

"Lalu, Kenapa tidak mau berbicara padaku? Bukankah Aku sudah melakukan apa yang Kau inginkan, memperlakukan Yein seolah memperlakukan orang yang Aku sayang."

Jungkook melirik Taehyung kesal. Jadi perlakuannya yang super ultra baik itu hanya tipu daya?

Melihat ekspresi Jungkook, Taehyung hanya terkekeh ringan. "Jangan khawatir, kebaikanku tulus pada Yein."

"...."

"Kau benar-benar manis meski sedang marah." ucap Taehyung tulus. Tanganya mengusak pucuk kepala Jungkook.

"Lepaskan!" Jungkook menepis tangan Taehyung kasar. Lalu kembali menonton TV.

"Kook." panggil Taehyung, "Aku akan melakukan segala hal agar selalu bisa bersamamu. Termasuk menjadi suami untuk Yein kalau memang itu yang Kau inginkan. Tapi... Apa Kau percaya bahwa perasaan tidak pernah bisa dibohongi?" lanjutnya dengan memberikan tatapan sedih.

Ssstt!! (Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang