Empat

10.2K 616 29
                                    

"Perkenalkan Kook, yah meski terlambat. Manusia bodoh inilah yang akan menjadi kakak iparmu."

Deg

Jungkook membulatkan mata horor.

"Lalu Hoseok Hyung?" tanya Jungkook masih bingung.

Yein mengerutkan keningnya, menatap Jungkook bingung, "Kenapa dengan Hoseok Oppa?"

"Bukan 'kah Hoseok yang menjadi tunanganmu?"

Yein tertawa mendengar pertanyaan adiknya. "Hoseok adalah sepupunya Oppa. Kemarin Kau sudah bertemu dengannya? Bagaimana? Orangnya sangat baik bukan? Aku yakin Kalian pasti akan mudah bergaul."

"Jadi--"

Taehyung mendengus, membuat Jungkook tak melanjutkan kalimatnya dan malah beralih menatap pemuda tampan itu.

"Kau pasti bingung dengan sikap Hoseok hyung kemarin yang bersikap seolah Ia pemilik apartemen 'kan? Dan mungkin itulah yang membuatmu salah paham." Taehyung menghela nafas sebelum melanjutkan. "Hoseok memang seperti itu."

Baiklah, kali ini sudah cukup jelas. Jungkook sudah mulai bisa mencerna bagian yang tadi sempat belum dipahaminya. Dan bagian-bagian lain yang belum dijelaskan, Ia sudah bisa menebaknya.

Tapi ada satu hal yang belum terjawab meski bersikeras dan berulang kali Jungkook memikirkannya.

Kenapa Taehyung memintanya kembali kalau nyatanya Ia sudah menjadi tunangan sang Kakak?

'Taehyung mempermainkanku lagi?'

Ternyata keputusannya untuk kembali pada Taehyung, benar-benar bukan keputusan yang baik. Dadanya terasa sesak, kepalanya berdenyut. Ia merasa linglung seolah kehilangan tumpuan.

***

Setelah melewati kejadian tak terduga  dan sangat menyebalkan, sebagai hasilnya jungkook duduk di kursi belakang. Memandang ke jendela mobil dengan malas. Meski begitu, telinganya terpasang aktif mendengarkan setiap kata yang terlontar dari mulut Yein.

Yein duduk di samping taehyung yang sedang menyetir. Hari ini sepertinya suasana hati gadis cantik itu sedang dalam kondisi terbaiknya. Terbukti sejak makan siang tadi hingga sekarang Ia tak pernah berhenti berbicara. Dan Taehyung dengan antusias mendengarkan setiap kata yang terlontar tanpa terlewat satupun.

"O ya Kook, Aku hampir lupa-" Yein memutar kepalanya ke belakang. "-Salah satu temanku ada yang ingin meminta nomor ponselmu, bagaimana?"

"Aku tidak tertarik." jawab Jungkook datar, masih memandang jendela.

"Ayolah, Kuberi tahu Dia benar-benar cantik. Kau pasti akan menyesal kalau sampai menolaknya." Yein mengutak-atik galeri di ponselnya. Beberapa detik kemudian Ia memamerkan sebuah foto.

"Bagaimana? Cantik? Namanya Eunha." Yein sangat bersemangat.

Selain anggukan malas, Jungkook tak memberi komentar lain. Pikirannya sudah terlalu penuh. Ia juga terlalu malas untuk berbicara. Saat ini Ia hanya perlu waktu untuk menenangkan hati dan pikirannya.

"Bagaimana?" tanya Yein lagi.

Disisi lain, ada hati yang tak berhenti merasa cemas mendengarkan percakapan sepasang saudara kembar ini. Hari ini Ia sangat menyadari bagaimana perubahan suasana hati Jungkook, Ia tahu Jungkook pasti sangat kecewa padanya. Dan yang Ia takutkan setelah semua ini adalah Jungkook akan berpaling dan menerima gadis yang diceritakan Yein.

Benar kata Yein, gadis itu sangat cantik.

"Maaf Yein, Aku belum tertarik untuk berpacaran." Tolak jungkook tegas.

Ssstt!! (Vkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang