Udara dingin menyentuh kulitnya, menarik kesadaran Jungkook secara paksa. Jungkook menarik selimut lalu membungkus tubuhnya dengan selimut. Tangan kanan bergerak mencari sesuatu di atas nakas, ponsel lebih tepatnya. Dahinya berkerut ketika tangannya tidak berhasil menyentuh apapun selain lampu meja.
Jungkook bangkit dan menemukan ponselnya ternyata tertindih bantal.
"Masih jam 5 pagi." gumam Jungkook, Ia meletakan kembali ponselnya lalu merebahkan kembali badannya.
Entah kenapa rasanya Ia benar-benar lelah dan tidak berdaya. Seluruh badannya terasa ngilu dan juga perih pada pantatnya.
"Eh?? Apa yang telah terjadi?" gumam Jungkook lemah. Ia berusaha bangkit namun lagi-lagi udara dingin menyerang tubuhnya.
Merasakan ada sesuatu yang tidak beres Ia segera meraba-raba tubuhnya. Dan benar saja... Sesuatu pasti telah terjadi saat Ia mabuk.
Pemuda cantik itu menyibak selimutnya untuk memastikan. Matanya terbelalak horor ketika mendapati dirinya berbaring tanpa busana barang sehelaipun.
Jungkook mengamati sekitar dan mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Dadanya bergemuruh tidak tenang. Bahkan lututnya tidak berhenti bergetar ketika melihat pakaiannya sudah berserakan di lantai.
"Ngghhh..."
Jungkook terkejut ketika telinganya berhasil menangkap suara erangan khas orang tertidur. Hatinya berdegup tiga kali lebih cepat dari biasanya. Ia memutar kepala untuk mencari tahu.
"Ta-Taehyung?" gumam Jungkook hampir menjerit histeris kalau saja tangannya tidak sigap membekap mulutnya sendiri.
Dengan gerakan yang halus, Jungkook beringsut turun dari ranjang. Ia harus bergerak dengan hati-hati agar tidak membangunkan Taehyung. Tubuhnya bergidig ketika kakinya menyentuh permukaan lantai yang dingin.
Jungkook berjalan berjinjit lalu menarik satu per satu pakaiannya di lantai. Setelah lengkap, dengan tanpa suara Ia segera meninggalkan kamar.
Ketika sampai di tuang tamu, Ia segera memakai bajunya.
"Oh, shit... Sepatuku." umpat Jungkook ketika menyadari sepatunya tertinggal di kamar.
"Ahh persetan dengan sepatu, Aku harus segera pergi dari sini." gumamnya lalu mengambil langkah seribu meninggalkan apartemen Taehyung.
***
Taehyung mengerang ketika seberkas cahaya menyentuh kelopak matanya. Ia membuka matanya perlahan dan mendapati ruangan sudah didominasi oleh cahaya terang.
Senyum simpul menghiasi wajahnya. Meski lelah tapi entah kenapa kepalanya rasanya lebih rileks dan ringan. Jelas saja, karena pada akhirnya Jungkook, pemuda yang selalu mengisi pikirannya akhir-akhir ini sudah mulai membuka hati untuknya.
Berbicara soal Jungkook, Taehyung kembali teringat kejadian semalam. Ia segera membalikan badan, berniat menyambut pagi Jungkook dengan sapaan sekaligus senyuman hangat. Namun yang Ia dapatkan hanyalah pemandangan hampa. Tidak ada Jungkook, maupun baju-baju yang berserakan. Seperti tidak pernah ada kejadian apapun. Hei, mungkinkah semalam Ia hanya bermimpi.
Taehyung menatap sekeliling kamar dengan sedih. Hatinya begitu kecewa, ahh sebegitu rindunya 'kah Ia pada sosok pemuda cantik itu sampai terbawa mimpi seperti itu? Taehyung bangun lalu duduk di pinggiran ranjang. Menatap lantai yang dingin. Ia menghembuskan napas kasar.
"Hahaha." Taehyung tertawa miris. "Kau naif sekali Taehyung." gumamnya kemudian. Tapi detik berikutnya matanya dikejutkan oleh penampakan sepatu yang dikenalnya sebagai milik Jungkook. Hei... Mungkinkah apa yang terjadi semalam bukan mimpi?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ssstt!! (Vkook)
Fanfiction🔞⚠ boyxboy Vkook "Hyung Aku takut Mereka tahu." -jjk Menerima komentar dan kritikan yang membangun... 😊