Dua orang gadis tengah duduk di bangku sekolah. Yang satu dengan wajah bete dan bosan nampak jelas diwajahnya, sedangkan yang satu lagi nampak asyik mengotak-atik ponselnya. Pemuda jahil ini pun mencoba peruntungan untuk mengoda gadis betenya, dirinya tau dia akan dicuekin atau malah digampar oleh cewek yang seperti singa pms itu.
"cewek...." Godaku pada seorang cewek tomboy di depanku. Cewek itu mendengus.
"Hai bang viko" sapa sahabatnya dengan manis.
"Hai ca...lo tuh kaya caca dong vir, ramah gitu banyakin senyum biar adem hati gue"
"Cih...banyakin senyum? Lo sangka gue orang gila kabur dari RSJ apa?" Cibirnya kemudian melengos.
"Btw ca, lo beneran pacaran sama adrian ya?"
"Kenapa lo kok kepo gitu?" Ucapnya ingin tahu.
"Kok lo sewot sih vir, kan gue nanya ke caca gak ke elo. Yang ceweknya adrian tuh siapa sih?" Tanyaku mengerutkan kening.
Dia kembali mendengus. Heran deh dia tuh doyan banget ngedengus gitu, emang dia sapi ya dikit-dikit mendengus gitu. Dipikir sexy apa? Gak sama sekali, pikirku dalam hati.
"Iya bang, aku ceweknya hehe. Duh vira kamu tuh jangan galak-galak gitu ih.."
"Noh dengerin omongan si caca. Btw jalan yuk ca, temenin abang nonton" ajakku pada caca.
"Lo budeg ya, caca udah sold out. Kenapa lo deketin mulu, kaya kutu lo" cerocosnya. Aku hanya tersenyum penuh arti.
"Lo cemburu ya vir?"dan ekspresi wajah muak ketara sekali diwajah vira.
"Kayaknya gak bisa deh bang, soalnya kita udah ada janji sama adam" jelas caca. Caca terlihat menunggu si adam karna beberapa kali dia melihat sekitar gitu.
"Yah... Pada màu kemana sih, gue ikutan dong. Kan biar genap masa bertiga doang, ganjil dong"rayuku pada caca, caca tampak berpikir dan akhirnya menjawab pelan.
"Gimana ya, eh itu adam" kata caca sambil melambaikan tangan pada adam dibelakangku.
"Eh lo bang. Belom balik?" Tanya adam heran dengan kehadiranku.
"Lo mau ajakin kemana sih dam, dua bidadari ini, gue ikutan dong"rengekku. Adam tampak berpikir dan heran.
"Boleh, ayok bang"
"Yah kok lo setuju sih dam. Males ah gue jalan sama dia" tunjuk vira kepadaku.
"Ya udah lo kalo gak mau, gak masalah biar gue, adam sama caca aja yang jalan"
"What!!! Enak aja lo, masa gue ditinggalin. Ish..." Ucapnya kesal sambil menghentakkan kakinya. Kedua temannya hanya menggelengkan kepalanya heran.
Sesampainya di bioskop adam memberikanku dua karcis.
"Loh kok cuma dua?""Iya bang, kita pisah. Lo sama vira, gue sama caca" jelas adam.
"Halah itu mah alesan lo aja, bilang aja lo mau berdua sama caca kan. Dia udah punya cowok dam" ingatku pada adam. Adam hanya mengangkat bahunya tidak peduli.
"Baru pacar. Lagian mereka LDR. Who knows? Siapa tau mereka putus besok"ucap adam tidak peduli. Jujur gue kaget dengan jawaban adam. Nih anak kok beda ya.
"Maksud lo?"
"Udah ah. Keburu mulai bang. Yok ah"ajaknya. Kedua gadis itu hanya duduk sambil mengobrol gak penting.
Hingga akhirnya dirinya mendapatkan pelototan dari gadis singa nan barbar itu. Dirinya bahkan dituduh sengaja memisahkan tempat duduk. Segala bujuk rayu gencar dilakukan kepada gadis itu hingga akhirnya, viko dengan terpaksa membelikan 2 buah pop corn beserta minuman untuk cewek tomboy tersebut.
YOU ARE READING
The Destiny Of Love (END)
General FictionSekuel Cupid, I Love You WARNING 21 +++, bahasa kasar banyak umpatan-umpatan. Mohon kebijaksanaan dalam membaca (All part di Private, Follow baru baca) Terkenal playboy, pecinta ONS, ganteng, pinter dan kaya. Semua cewek bisa gue ta...