7. Kebaikan Adrian (2)

613 50 1
                                    

"Gimana....gimana cara gue bales kebaikan lo, ian?" Ucapnya lirih, untung saja kafe tidak sepadat tadi jadi aku bisa mendengar ucapan romeo dengan jelas.

"Lo cukup perlu sekolah, belajar dan jadi orang sukses yo. Itu cara lo bales kebaikan gue" ucap adrian melembut. Kali ini gue bisa melihat senyum diwajah adrian. Tidak ada lagi wajah keangkuhan disana hanya ada ketulusan.

***

Keesokan harinya, Romeo datang bersama adrian ke sekolah. Gue sengaja cari-cari alesan konsultasi univ buat bisa masuk ruangan BK.

"Ini uang yang bapak minta" ucap adrian memberikan amplop coklat kepada pak helmi. Pak helmi tampak membuka amplop itu dan kaget.

"Saya harap bapak mencabut laporan bapak di kepolisian. Dan saya mohon biarkan romeo melanjutkan sekolahnya sampai semester ini selesai. Setelah itu, romeo akan pindah sekolah" lanjut adrian. Ketika pak helmi hendak berbicara.

"Uang ini bukan berarti Romeo bersalah. Saya tidak percaya kalo romeo seperti itu. Uang ini diberikan romeo sebagai bentuk tanggung jawabnya selaku ketua OSIS. Saya juga berharap bapak bisa mengklarifikasi didepan teman-teman Romeo kalo romeo buka  seorang pencuri"

"Tapi semua bukti itu?"tantang pak helmi.

"Mana buktinya, saya mau lihat"tantang adrian balik. Kemudian adrian melihat rekaman CCTV.

"Sekarang lo pake jaket, ikut gue keruang OSIS"perintah adrian. Romeo hanya mengangguk dan menurut.

"Mau apa kamu?"

"Saya mau reka ulang adegan, pak. Kita lihat apa benar romeo pelakunya"ucap adrian datar.

Adrian, romeo, pak helmi dan pak azzam keluar ke ruang OSIS. Gue pun keluar mengikuti. Disana adrian menyuruh romeo berdiri di brankas dengan posisi seperti pada video CCTV itu. Kemudian dia mengcapture kedua gambar itu dan menyejajarkannya. Ternyata disana ada perbedaan tinggi antara pelaku dan romeo.

"Pelaku ini lebih tinggi daripada romeo jadi tidak mungkin kalo romeo pelakunya"

"Tapi bisa aja dia kan, lagian liat mana bisa kamu buktiin dengan hanya kaya gitu. Jaket, bisa ajakan romeo...bla..bla" ucap naura memaparkan alasan yang menurut gue gak masuk akal.

"Kamu punya bukti nona? kenapa kamu sangat ingin orang-orang menganggap romeo pelakunya? kamu ada masalah sama romeo atau... Sebenarnya kamu tahu siapa pelakunya" ucap adrian meremehkannya sekaligus menantangnya.

"Baiklah kalo begitu. Saya putuskan bukan romeo pelakunya, dan uang ini saya kembalikan"ucap pak helmi menengahi

"Tidak ! Ambil saja, walau bagaimanapun uang itu hilang, dan mungkin tidak akan kembali. Anggap saja ini bentuk pertanggungjawaban romeo sebagai ketua OSIS atas kelalaiannya menjaga rahasia kode brankas hingga ada orang lain yang tau bahkan berani memfitnahnya" ucap adrian penuh penekanan, terlihat adrian menatap wajah adam namun wajah adam terlihat datar.

"Lagipula, romeo hanya 1.5 bulan lagi berada disekolah ini. Setelah itu saya pastikan dia tidak akan menampakkan batang hidungnya di sekolah ini lagi" ucap adrian.

"Saya atas nama pembina OSIS meminta maaf kepada romeo dan berterima kasih pada nak adrian mau jauh-jauh kemarin untuk menyelesaikan permasalahan romeo"

"Saya juga minta maaf pak, karna sudah lalai sebagai ketua OSIS, maafkan saya yang tidak bisa mengemban tugas dengan baik. Dengan ini saya mengundurkan diri sebagai ketua OSIS"ucap Romeo.

Setelah acara itu pak helmi dan guru-guru keluar dari ruangan OSIS. Adrian tampak menunggu Romeo yang membereskan barang miliknya yang tersisa. Gue duduk di luar ruangan sedikit berdiri tegak tersembunyi dibalik pilar saat mereka berdua keluar ruangan. Romeo tampak keluar bersama adrian kemudian adrian berpapasan dengan adam.

"Selamat sekarang lo ketua OSIS. Gue gak sangka lo pake cara murahan kaya gini" Ucap adrian menepuk bahu adam kemudian menyusul romeo yang berjalan terlebih dahulu  yang tadinya meninggalkan adrian dan adam.

To be continued

The Destiny Of Love (END)Where stories live. Discover now