8. Pendakian

726 46 1
                                    

semenjak kejadian itu, gue gak lagi memikirkannya karna ya gue emang gak ada masalah apapun sama adam. lagian dia juga gak pernah ngusik ketenangan gue.jadi gue santai aja. beberapa hari kemudian lebih tepatnya setelah liburan uas Roman dan Rahmat mengajak gue dan kedua cewek-cewek itu mendaki gunung gede. kata vira, caca belom dipastikan ikut karna caca masih harus ijin sama adrian. gila baru pacaran aja pake ijin segala ihh...

Besoknya. Kami berangkat dan berkumpul bersama di daerah pendakian gunung gede. terlihat semua sudah berkumpul, gue, rahmat, roman, adam dan vira. vira berangkat bareng adam. kemudian sebuah mobil pajero putih berhenti di parkiran tempat pendakian. keluarlah sepasang kekasih tersebut, ya siapa lagi kalo gak caca dan adrian.
"Gue gak ngira, lo jadi ikut"tanya vira kepada adrian. adrian melengos dengan malas

"Kenapa lo gak seneng gue ikut"ucapnya sedikit jutek

"Heuh..." 

"Yang, kenalin ini senior aku, bang viko, bang rahmat sama bang roman. Eh adam... kamu ikut juga"ucap caca mengenalkan kami. adrian tampak malas dan menatap satu persatu dari kami kemudian tatapannya terkunci pada adik kelas gue.

"Adrian. Ikut juga lo dam" kata adrian dingin dan datar.

"Gila cowoknya caca dingin sama songong banget ya" bisik  rahmat ke  roman, gue yang denger bisikan mereka hanya mengulum senyum

"Iya cuy... kok betah ya si caca. Kasian tuh anak"balas roman gak tau diri.

"Emang. Gak paham gue, kok mau dia sama cowok model batu prasasti kaya gitu" timpal sepupunya adrian. gue hanya mengeleng-gelengkan kepala, malas ikut menanggapi.

"Iye vir. Gue kira caca tuh jadian sama adam kaleee. Secara mereka deket gitu"ucap rahmat

"Tau ah, konslet kali otak caca"timpal vira sekali lagi

"Lo, adrian mahendra anak SMANSASI kan?"ucap gue memberanikan diri mengenalkan nama gue.

"Iye...Kenapa vik? Dia terkenal?" Cibir vira

"Gila ! Iyalah siapa yg gak kenal sama juara olimpiade nasional fisika ini. Dia kemarin wakilin indonesia vir"jelas gue. iyalah gue kagum sama dia apalagi setelah gue tau dia bantuin romeo makin kagum dan penasaran gue sama dia. sial... masa gue masuk fans clubnya adrian sih.

"Beneran yang" tanya caca dengan wajah kagumnya

"Dan lo... sorry gue gak kenal lo" kata adrian ke gue.

sialan... berkali-kali gue ikutan olimpiade bareng dia, dia gak pernah gubris, bukannya waktu nanya romeo dia nyapa gue....aish dasar pangeran kutub.

"Lo ikut juga kan dam?" Kata gue mengalihkan topik

"Yoi. Tapi gue pilih matematika sih bang. Meskipun gak juara juga"ucap adam setengah membanggakan dirinya.

"Gak apa-apa dam, yang penting kamu udah usaha" hibur caca. Namun wajah adrian jadi super bete.

what ???? apa adrian cemburu... nih caca juga bego masa iya dia muji cowok lain didepan cowoknya, kalo gue jadi adrian pastilah gue juga bete secara cowoknya lebih hebat dari adam aja keliatan lempeng gak show off heuh...

"Lo sering daki ian?"tanya gue berusaha mendekati cowok kutub ini.

"He'e"jawabnya pendek

"Gue pikir lo anak kutu buku gitu. Gak tertarik sama hal kaya gini"

"Gue emang kutu buku tapi bukan kuper"jawabnya santai

"Salut gue sama lo. Btw lo beruntung dapetin si caca"ucap gue tulus

The Destiny Of Love (END)Where stories live. Discover now