~~~~~~~
"Ingatan Icha semakin membaik dan ia akan ingat semua memorinya kembali" Kata dokter
"Ok makasih dok, kapan Icha harus mcu lagi?" Tanya papi
"Setelah Icha ingat semuanya pak, sebagai mcu terakhir dia pak. Dan mungkin setelah minum obat Icha akan perlahan mengingat" Dokter ngejelasin
"Baik dok" Kita keluar dari ruangan dokter
~~
"Pi mami nanya, katanya papi bakal ada meeting gak?" Kata Icha
"Gak ada" Jawab papi
"Eh ini mami nelfon" Gue langsung ngangkat teleponnya
"Assalamu alaikum, halo mi"
"Waalaikum salam, halo Rio, kasih tau papi kalo kita ketemu di resto yang biasa"
"Emang mami di mana?"
"Mami, udah di sini lagi nunggu kalian"
"Oke mi, otw"
"Oke, bye sayang wassalamu alaikum"
"Waalaikum salam" Tutup gue
"Pi kita ke resto yang biasa kata mami" Kata gue
"Ngapain?" Tanya papi
"Kata mami dia di sana, pengen makan lah pi" Gue jawab papi
"Iya deh, siap bos" Ledek papi
"Icha rada pusing kak" Kata Icha
"Udah kamu tiduran aja" Kata gue
"Iya kak" Tumben langsung nurut
~~
"Mami" Teriak Icha yang kayaknya udah rada baikan
"Icha, jangan teriak-teriak ini resto" Tegur gue
"Udah, ayo" Papi ngerangkul gue dan Icha menuju meja yang mami udah pesan
"Gimana kata dokter pi? Maaf mami gak bisa temenin" Tanya mami
"Baik, kata dokter mungkin hari ini juga Icha sembuh. Iya gapapa kan udah 2 kali mcu papi gak temenin Icha, jadi yaa sekarang papi harus temenin Icha" Kata papi
"Mi aku rada pusing lagi nih" Kata Icha
"Yaudah, makan deh abis itu kita langsung pulang"
~~
"Mi makin sakit" Rengek Icha
"Mungkin ingatannya mulai balik" Batin gue sambil meluk Icha
"Gak mungkin" Teriak Icha tiba-tiba
"Kenapa sayang?" Tanya gue
"Lepasin! Kalian bukan keluarga aku! Kalian bohongin aku!" Teriak Icha
"Icha? Kamu ingat semuanya sayang? Maafin kami, tapi ini juga sesuai anjuran dokter" Mami berusaha ngejelasin ke Icha
"Bohong! Anda yang sudah membuat saya amnesia lalu mengaku sebagai ibu saya! Di mana orang tua saya?" Teriak Icha di atas mobil
KAMU SEDANG MEMBACA
The Perfect Amnesia
Teen FictionMenjalani hari-hari yang bahagia namun penuh kebohongan memang sulit, tapi ada ketulusan cinta dan kasih yang didapatkannya dari orang disekitarnya. Konflik sering kali terjadi bahkan antara hati dan pikirannya sendiri. Sampai suatu saat ia harus pi...
