Chapter 23

48 5 2
                                    

"Cha, udah gak marah?" Tanya Rio sambil melirik ke Icha

Icha mendongak menatap Rio sejenak

"Kecewa" Kata Icha lalu kembali bergelayut dalam lengan Rio

"Maaf" Kata Rio

"Udah aku maafin" Kata Icha yang tetap bergelayut dalam lengan Rio tanpa sedikitpun menatap Rio

"Serius?" Kata Rio memastikan ucapan Icha

"Iya, tapi untuk kembali kayak dulu aku gak jamin" Kata Icha tanpa menatap Rio

"Semuanya butuh proses" Tutup Rio

Icha hanya mengangguk

~~

"Turun gih" Titah Rio

"Di sini?" Tanya Icha

"Iya, kayaknya udah lama deh kamu gak ke sini" Kata Rio

"Pernah kok, ditemenin kak Randy" Kata Icha

"Oh" Kata Rio dengan raut muka yang seketika berubah

"Tapi, sekarang gak perlu panggil Randy lagi kan? Kakak udah janji bakal temenin kamu ke manapun" Kata Rio

"Jangan possessive gitu. Semuanya gak kayak dulu" Kata Icha lalu berjalan mendahului Rio

"Maaf" Kata Rio sambil menyamakan langkahnya

"Kita beli ice cream dulu yaa" Kata Rio

Icha hanya mengangguk dan berjalan di samping Rio

"Nonton yuk" Kata Icha

"Apapun buat kamu" Kata Rio lalu bergegas menuju bioskop

~~~~~~~

"Makasih, usahanya buat kembali mendekati sukses" Kata Icha kepada Rio sambil berjalan ke lantai dua rumahnya

"Jangan grr" Kata Rio sambil mencubit hidung Icha

"Ini biar pipi kamu gak makin gede" Kata Rio sambil mencubit pipi Icha lalu berlari menuju kamarnya

~~~~~~~~~~

"Icha" Rio memanggil Icha

"Iya?" Balas Icha

"Gimana hubungan kamu dengan Dimas?" Tanya Rio

"Gak usah bahas itu" Balas Icha dengan nada memerintah

"Yang terlihat tak selalu sama dengan yang sebenarnya Cha" Kata Rio

"Kalimat itu lagi!" Icha sedikit menjerit

"Kalimat apa Cha?" Tanya Rio keheranan

"Hm, gak tau deh! Aku males di rumah, aku pengen ke kak Randy!" Icha tersadar bahwa hanya dia yang tau bahwa kalimat itu mendatanginya dalam mimpi yang terasa begitu nyata

"Aku anter?" Tanya Rio

"Gak usah!" Icha langsung bergegas ke kamarnya dan bersiap untuk pergi ke rumah Randy

~~~~~~~

"Kak Randy pasti kangen aku kasih kejutan kayak gini" Kata Icha sesudah membeli kue kesukaan Randy

"Tapi, kira-kira kak Randy ada di rumah gak yaa?" Gumam Icha

"Kenapa non? Kok bicara sendiri?" Tanya supirnya

"Eh gak apa-apa kok pak" Kata Icha

"Tapi, jadi gak ke rumah temen non?" Tanya supirnya memastikan

"Iya pak"

"Di sini kan non?" Tanya supirnya sewaktu sudah sampai di depan rumah Randy

"Iya pak" Jawab Icha

"Eh iya, bapak pulang aja duluan. Ntar aku pulang diantar kak Randy aja" Tutup Icha lalu turun dari mobilnya

"Tapi, non--" Kata supirnya namun Icha langsung menutup pintu mobil karena tidak mau menerima penolakan

~~

"Non Icha?" Tanya asisten rumah tangga Randy sewaktu melihat Icha memasuki rumah Randy

"Iya bi, kak Randy di mana?" Tanya Icha

"Hm..." ART Randy ragu menjawab Icha

"Bi?!" Icha memecahkan kegugupan ART Randy

"Iya non" Jawab ART nya

"Kak Randy di mana?!" Kali ini Icha menekan cara bicaranya

"Di dekat kolam renang non" Jawab ART spontan

"Oke bi" Icha lalu bergegas menuju kolam renang Randy

~~

"Kak--" Kata Icha namun terpotong

"Siapa itu?" Kata Icha dengan bersembunyi di balik tirai namun tidak terlalu jauh karena ia berusaha mendengar apa yang tengah dibicarakan Randy

"Bagus Randy" Kata wanita yang tengah berada di depan Randy namun membelakangi Icha

"Ini juga karena bantuan lo" Balas Randy

"Tapi, lo yang paling andil di sini. Gue salut sama lo" Kata wanita itu lagi

"Kan kita kerja sama" Kata Randy lagi

"Tapi, gue tetep salut karena lo udah bisa bikin Icha nangis berkali-kali" Kata wanita itu lagi

"Yaa ini kan karena Rio juga. Rio udah bikin kesabaran gue habis diinjek-injek sama dia. Dia gak pernah mau ngedenger penjelasan gue padahal gue udah mau minta maaf ke dia" Kata Randy

Icha terlihat sangat kacau. Dia tidak sadar menjatuhkan kue yang dipegangnya sehingga menimbulkan suara yang membuat Randy langsung berbalik ke arah suara.

Icha bergegas ke Randy dan wanita itu.

"Kak Randy tega!" Kata Icha lalu langsung menampar Randy

Pendek *sorry*

Next kuy

Voment, Voment, Voment, yu huu!

The Perfect AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang