Chapter 27

21 1 0
                                    

"Good morning pacar yang baru aja jadian KEMBALI"

From Dimas

Icha terkekeh melihat pesan dari Dimas pagi ini. Senyumnya merekah cukup lebar hingga giginya tak malu-malu untuk menampakkan dirinya. Dia kemudian membalasnya dengan mengirim sebuah pesan suara

Morning pacar yang paling nyebelin

Kata Icha sambil menekan pada kata "nyebelin". Rio akhirnya menyadarkan Icha dengan mengambil handphone Icha tiba-tiba

"Kakak!" Teriak Icha

"Udah sih, baru juga tadi malem gak ketemu. Lagian bentar ke sekolahnya bareng juga kan?" Kata Rio dengan nada mengejek

"Rio jangan gangguin adik kamu terus" Kata Pak Bayu

"Iya pi, kakak jail banget!" Kata Icha sambil mengerucutkan bibirnya lalu memeluk Pak Bayu

"Aduh malangnya nasibku, udah tangan terkilir, adik nyuekin eh sekarang disalahin ama papi" Kata Rio yang sok di dramatiskan lalu menghela napas

"Lebay!" Kata Icha dan Pak Bayu bersamaan

"Sebel ah!" Kata Rio lalu beranjak dari sana

"Kakak" Teriak Icha yang menghentikan langkah Rio

"Jangan ngambek dong, itu cuma bercanda masa gitu aja ngambek?" Kata Icha sambil memeluk Rio

"Siapa yang ngambek? Orang kakak mau ke kamar ngambil handphone" Kata Rio lalu terkekeh menertawakan Icha

"Nyesel deh nyesel ngebujuk kakak! Gak berfaedah sama sekali" Kata Icha yang lagi lagi cemberut

"Iyadeh iya, maaf. Yaudah sih pamit, Dimas udah ada di bawah kayaknya" Kata Rio sambil mencubit kedua pipi Icha

~~~~~~~

Icha's POV

"Huft pagi yang cukup menyegarkan mengingat ini pagi pertama setelah belakangan ini idup gue kayak berat banget. Gue jadi kenal deket banget ama masalah, ntahlah mungkin ini udah jalannya. Life must go on. Oke I'll come back be the Princess and be strong than yesterday" Gumam gue dalam hati

"Dimas udah dong ngambeknya" Bujuk gue karena Dimas daritadi ngediemin gue karena merasa dijadiin sopir karena gue gak mau duduk di sampingnya, see sepele kan?

"Manja banget jadi cowok, gitu aja harus ditemenin. Luka biasa doang kok lebay banget, lagian timbang duduk manis di situ aja masa harus ditemenin, apalagi ama pacar gue!" Gerutu Dimas tiba-tiba dan gue yakin itu buat kakak gue

"Enak aja! Dia nemenin gue itu sebagai adek gue bukan pacar lo! Lagian suka-suka dia dong temenin kakaknya, mau luka gede kek kecil kek kan itu urusan Icha!" Kali ini kak Rio yang angkat bicara

"Tapi, Icha itu pacar gue!" Kata Dimas lagi dengan penuh penekanan

"Udah Dimas, ntar kita makan bareng deh aku yang traktir" Bujuk gue sambil nepuk-nepuk pundak dia

"Enak aja! Gak ada! Kamu makan bareng kakak!" Kata kak Rio yang gue akui ini cukup menyebalkan

"Kakak!" Kata Icha dengan nada memperingati

"Udah temenin aja kakak kamu itu" Kata Dimas dan menancap gasnya hingga kecepatan mobil bertambah

"Dimas kamu apa-apaan sih? Pelanin gak mobilnya!" Bentak gue

"Ini tuh jalan Tol, jadi emang didesain buat make kecepatan tinggi" Kata Dimas mengacuhkan peringatan gue

"Kamu sengaja kan? Kamu kan tau kalo aku tuh takut! Tega banget sih!" Kata gue lagi dengan nada membentak

The Perfect AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang