Chapter 8

46 6 2
                                    

"Eh lo cewek sok cantik yang udah bikin gue ama Rio putus! Liat aja gue bakal bikin pembalasan sama lo!" Bentak Shalsa kepada Icha

"Hmm, masalah gue ama lo apa sih? Perasaan lo duluan yang gangguin gue, lah terus kenapa lo yang mau bikin pembalasan?" Jawab Icha santai. Icha memang sudah di beritahu oleh Rio agar tetap tenang menghadapi mantan pacarnya tersebut

"Udah deh jangan banyak bacot deh lo! Lo itu bener-bener udah ngibarin bendera perang ke gue!" Balas Shalsa lagi. Ia memang tipe orang yang rela melakukan apa saja demi memenuhi keinginannya

"Hmm, serah lo aja. Gue udah nyaman kakak gue putus sama lo! Jadi, please deh jangan ganggu gue lagi dan jangan ganggu orang terdekat gue!" Balas Icha yang sudah mulai emosi dengan Shalsa

"Udah Icha, kita pergi aja yuk. Nggak ada gunanya ngeladenin orang kayak dia" Kata Sivi yang juga sudah mulai geram dan menarik tangan Icha untuk segera pergi

=======

"Hai Dimas" Kata Shalsa yang mulai berjalan mendekati Dimas

"Eh hai kak" Balas Dimas walau agak sedikit bingung. Ia tau mengenai masalah Icha dengan Shalsa, makanya dia bingung kenapa Shalsa menyapanya padahal semua orang tahu bahwa Dimas adalah pacar Icha

"Eh mau ke kantin ya? Bareng yuk" Ajak Shalsa ramah

"Hmm, tp gue udah janji kak mau bareng sama..." Belum selesai Dimas bicara tiba-tiba

"Udah deh gue yang traktir, masa senior yang ajak lo tp lo nolak" Potong Shalsa

Mereka makan bersama di kantin. Dimas makan dengan terpaksa. Dan Shalsa dengan sengaja menyambar Dimas sewaktu Dimas mengambil jus. Jus yang dibawa Dimas tumpah di lengan Shalsa. Dan membuat Dimas mau tak mau harus membantu Shalsa membersihkan lengannya

"Dimas mana sih? Udah 10 menit nih, tapi dia belum nongol juga" Kata Icha yang sedang menuggu di kelasnya

Tiba-tiba handphone Icha berbunyi dan ternyata teman Shalsa mengirim sebuah foto kepada Icha. Dan ternyata isinya adalah foto-foto Dimas bersama Shalsa di kantin yang membuat Icha langsung naik darah.

"Vi udahlah kita ke kantin aja nggak usah nungguin Dimas, nggak bakal datang kok!" Kata Icha dengan suara keras. Icha geram melihat Dimas bersama Shalsa. Bagaimana tidak, Dimas kan tau kalo Icha ada masalah dengan Shalsa, tapi kenapa dia malah makan bareng dan ngelupain janjinya ama Icha

Sesampainya di kantin Icha melihat Dimas dan Shalsa sedang makan bersama. Icha hanya membeli minuman lalu langsung berlari ke kelas. Icha lantas mengirimi Dimas pesan

"Nggak usah anter aku pulang ntar, aku pulang ama kak Rio kok! Dan scheedule kita buat ntar malam di cancel aja! Toh kamu juga palingan bakal lupa kok! Baru berapa jam habis kamu ngajak aku ke kantin aja, eh kamu udah lupa dan malah makan sama kak Shalsa. Gimana kalo ntar malam? Bisa-bisa walau diingetin juga tetap aja lupa!" Icha sangat kesal melihat kelakuan pacarnya, Icha salah paham kepada Dimas.

Dimas yang membaca pesan tersebut langsung tersedak. Dan berusaha menjelaskan kepada Icha. Ia berusaha menelpon Icha namun Icha tak mau mengangkat telepon dari dirinya. Di sms gak dibales, di bbm nggak di read malahan. Dimas benar-benar bingung. Ia pun langsung berlari menuju kelas Icha tanpa memerdulikan Shalsa. Shalsa yang mengetahui bahwa Dimas dan Icha sedang bertengkar sangat senang dan merasa sangat bahagia.

Tapi, sebelum Dimas sampai di kelas Icha bel masuk sudah berbunyi. Otomatis Dimas batal pergi ke kelas Icha dan langsung menuju kelasnya untuk mengikuti pembelajaran selanjutnya

=======

"Krrringggg"

"Krrringggg"

"Krrringggg"

Bel pulang pun berbunyi. Dimas secepat mungkin bergegas menuju kelas Icha dan berusaha menjelaskan, tapi Icha tidak ingin mendengarkan penjelasan Dimas dan langsung menuju ke mobil kakaknya yang berada tepat di samping mobil Dimas.

"Icha, buka pintunya. Kamu salah paham!"Kata Dimas sambil memukul-mukul kaca jendela mobil Rio

"Udahlah kak, jalan aja!" Kata Icha memaksa kakaknya untuk pulang

"Tapi, dek kamu janji harus ngejelasin apa yang terjadi ke kakak. Kalo nggak kakak bakal tanya langsung ke Dimas!" Kata Rio

Icha pun menjelaskan kepada Rio apa yang terjadi di atas mobil. Ternyata Dimas mengikuti mobil Rio dan menuju ke rumah Icha

"Icha, kamu salah paham! Tadi, aku kepaksa karena kak Shalsa desak aku mulu! Please kamu percaya sama aku" Kata Dimas yang menjelaskan kepada Icha. Namun, Icha masuk ke rumah tanpa memerdulikan Dimas.

Rio membujuk Icha untuk menemui Dimas yang sedari tadi menunggu dan tidak ingin pulang sebelum bertemu Icha. Akhirnya, Icha mau menemui Dimas dan berbicara dengannya di taman

"Icha aku tadi kepaksa" Mulai Dimas

"Hah? Kepaksa? Mana ada orang kepaksa tapi mesra-mesraan! Pake pegangan tangan lagi!" Kata Icha

"Serius, dia yang ngajak aku! Soal yg aku pegang tangannya itu karena tangannya ketumpahan jus aku soalnya dia nyenggol tangan aku makanya jus aku tumpah!" Jelas Dimas lagi

"Udahlah! Nggak usah temuin aku dulu!" Balas Icha

"Icha kamu bener-bener salah paham! Kamu kok nggak bisa percaya sama pacar kamu sendiri! Cemburu sih boleh, tapi jangan kayak gini dong!" Dimas sudah mulai bernada tinggi

"Loh? Kok jadi kamu yang bentak-bentak aku? Jadi, aku lagi yang salah? Dulu, kamu marah kalo aku deket-deket sama kak Bryan. Aku nggak pernah tuh marah sama kamu, malah aku berusaha jaga jarak sama kak Bryan! Lah, sekarang aja kamu gitu! Kalo kamu nggak suka ada yang cemburuin kamu. Ya udah jangan punya pacar!" Bentak Icha

"Sayang, maafin aku. Iya aku yang salah. Jangan ngambek dong. Apalagi kalimatnya yang terakhir. Jangan gitu dong. Aku suka kok kalau ada yang cemburu apalagi kalo kamu" Bujuk Dimas kepada Icha, ia sadar bahwa ia telah salah kepada pacarnya itu

"Au ah!" Balas Icha sambil berusaha meninggalkan Dimas

"Eh? Tau nggak kamu itu makin chubby kalo lagi ngambek. Bikin gemes tau! Princess Chubby" Ledek Dimas sambil menahan tangannya Icha. Dan berhasil membuat Icha duduk kembali

"Ih apaan! Kamu tuh Prince Chubby! Aku mah tirus!" Kata Icha sambil mencubit pipi Dimas

"Pulang gih! Ntar dicariin nyokap-bokap kamu!" Icha mulai mencair

"Loh? Jadi, diusir nih? Aku mau pulang dengan satu syarat!" Balas Dimas

"Ih apaan sih? Kan aku yang ngambek, tapi kok kamu yang ngasih syarat? Iya, jadi kok ntar malam! Itu kan syaratnya kamu?" Kata Icha

"Ih kok tau? Pinter ya kamu" Ledek Dimas

"Iyalah, aku kan nggak pernah lupa sama scheedule nya kita!" Kata Icha dengan meledek Dimas

"Udah ah! Bye aku pulang" Dimas bergegas pamit kepada Rio karena tak ingin Icha membahas masalah tadi

Icha ngambek tuh readers...
Next yaa...
Tinggalin jejak dong, kalau ada kritik dan saran dititip di Coment aja :)

The Perfect AmnesiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang