26. Aku Tahu

2.8K 580 22
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Esok harinya, Cherin datang ke kampus saat siang hari, kuliah hari ini ada di jam siang. Ia tentu tak langsung masuk ke dalam kelas. Mondar mandir saja dulu di depan gedungnya. Memang tidak jelas.



Line !

Kak Ten

Gue tunggu di taman Fakultas Ekonomi.



Tumben, pikir Cherin. Tapi ya Cherin juga tetap menuruti perkataan Tendra itu sih, ia kemudian berjalan ke taman fakultas yang tak jauh dari gedung.

Saat ia sudah sampai di sana, ia melihat Tendra sedang asyik memberi makan ikan dengan roti. Cherin menghempiri Tendra kemudian duduk di sampingnya.

"Sayang," ujar Cherin.

Tendra langsung menjatuhkan rotinya, terkejut mendengar Cheerin bilang seperti itu. Dia menatap Cherin tak percaya.

"Sa-sa-sayang?" tanya Tendra gugup.

Cherin mengangguk, "Sayang, sayang itu rotinya, masa di kasih ke ikan gitu sih. Buat dimakan sendirikan lumayan," lanjut Cherin.

Runtuh!! Runtuh sudah pelangi di hati Tendra barusan. Hancuur semuaa!

"Kirain bilang sayang ke gue," ujar Tendra sedikitㅡ eh banyak kecewa.

"Kenapa ngajak ketemuan di sini?" tanya Cherin kemudian.

"Gue mau ngomong sesuatu," jawab Tendra.

"Ngomong aja," ujar Cherin yang sudah mulai deg-degan rasanya.

"Gue tau, kenapa lo belum jawab pernyataan gue."

"Itu karena Wikan ngajak lo balikan kan?" tanya Tendra to the point.

"Kok Kakak tau sih?" tanya Cherin terkejut.

Tendra tersenyum melihat ekspresi kaget Cherin, "Wikan udah cerita ke gue tadi pagi, jadi gue tau kalo lo mantannya dia. Dan gue juga tau kalau lo masih sayang sama Wikan," jawab Tendra.

"Kak..."

"Kalau lo mau balikan sama dia juga nggak apa-apa kok," potong Tendra sambil tersenyum miris.

"Gue cuma mau ngomong itu aja. Tapi... lo tetep harus jawab pernyataan cinta gue. Gue bakal nunggu. Walaupun jawaban lo nolak gue, gue bakal tetep nunggu dan denger itu," ujar Tendra, ia mengambil tasnya kemudian pergi begitu saja.

Cherin sendiri hanya bisa terdiam. Suara Tendra tadi terdengar begitu sedih. Ia tak tega jadinya,. Cherin berdiri kemudian juga pergi dari taman.



ㅡㅡㅡ


Sore harinya Cherin baru sampai di rumah. Cherin langsung berjalan masuk dan duduk di sofa, kebetulan Kenar yang lagi main PSP di sofa langsung berhenti memainkan benda itu.

"Balik sama siapa kemaren?" tanya Kenar.

Cheerin diam, tak menjawab pertanyaan Kenar.

"Sama Ten?" tanya Kenar yang penasaran.

Cherin menggeleng.

"Berarti sama Wikan?" tanya Kenar dengan keningnya yang berkerut.

Cherin hanya diam lagi. Kemudian langsung pergi ke atasㅡ ke kamarnyaㅡ dan meninggalkan Kenar dengan sejuta pertanyaanㅡ nggak sejuta juga sih, cuma satu pertanyaan.

Cherin merebahkan dirinya di kasur. Ia jadi merasa tak enak hati begini, pikirannya terus mengarah pada Tendra, kenapa jadi seperti ini sih?




Sementara Tendra juga sedang rebahan di kasurnya. Ia hanya menatap langit-langit kamarnya, setelah itu ia berguling-guling di kasurnya. Sedang galau tingkat berat deh pokoknya.


Line!


Tendra mengambil ponselnya dan mengecek Line dari siapa yang baru masuk itu. Tendra terdiam, kemudian menaruh lagi ponselnya dan menenggelamkan wajahnya di kasur.























Asisten Dosen | Ten✔ [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang