17. Dugeun-dugeun

3.7K 705 21
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cherin baru saja bangun dari tidurnya setelah semalaman ia sibuk mengerjakan soal akuntansi yang pusingnya minta ampun. Kepala Cherin sampai ingin pecah rasanya karena hasilnya tidak balance

Sewaktu SMA ia tak diajarakan akuntansi, makanya saat kuliah dan mendapat mata kuliah itu ia jad bingung begini. Ia tidak dapat mengerti, padahal  Sisi sudah mengajarinya kemarin saat setelah ia pulang bermain bersama Tendra lewat video call.

Cherin kemudian langsung bersiap-siap untuk berangkat ke kampus, ada mata kuliah pagi hari ini. Setelah berdandan dan mengikat rambutnya, ia langsung keluar rumah sambil menggigit roti panggang buatan Mamanya itu.

"Mamah!! Adek berangkat ngampus ya!!" teriak Cherin sambil menutup pintu rumahnya.

"Astagfirullah!!" Cherin terlonjak kaget saat melihat ada motor yang terparkir di depan rumahnya itu.

"Kak Raka ngapain di sini?" tanya Cherin sambil berjalan mendekati Raka. Sejak kapan lelaki ini ada di depan rumahnya?

"Jemput lo lah. Ayo naik, gue anter ke kampus. Mumpung gue juga ada kuliah pagi," ujar Raka yang kemudian memberikan helm pada Cherin.

"Tapi aku 'kan nggak minta dijemput Kak," ujar Cherin sambil menerima dan memakai helm dari Raka. Tak lupa sebelumnya ia menghabiskan dulu roti di tangannya.

"Kalau buat lo, lo nggak minta juga gue bakal selalu ada buat lo, Dek." balas Raka dengan gombalannya di pago hari ini.

"Eh anjir, dugeun-dugeun gini kan jadinya!" gumam Cherin dalam hatinya. Dugeun-dugeun artinya sama saja dengan deg-degan. Itu istilah yang Cherin pelajari dari drama Korea yang sering ia tonton jika ada waktu luang.

"Udah ayo naik. Nanti keburu si genit Tendra nyusul ke sini," ujar Raka lalu ia menarik tangan Cheerin dan mendudukkannya dijok belakang.

"Pegangan, nanti kalau jatuh ada yang ngambil lagi," canda Raka sambil tertawa kecil.

"Cih, emang aku apaan jatoh segaㅡLAAAAAA!!! KAAAAAAAK!!" Cherin berteriak histeris ketika Raka tiba-tiba menancap gas motornya dengan cepat dan membuat Cherin hampir jempalit dari motor Raka. Ia buru-buru pegangan pada pinggang Raka setelah itu.

"Lucu ya lo kalau kaget gitu," ujar Rala kemudian tertawa keras.

"Sialan lo Kak, jantungan gue!!" ujar Cherin kesal.

"Jantungan karena dibawa ngebut apa karena deket gue?" goda Raka lagi.

"Dua-dua nya!" jawab Cherin lancar.

"Eh!" Cherin menutup mulutnya karena keceplosan, ia lalu memukul-mukul mulutnya dengan kesel, habis kenapa sih ia bisa keceplosan begitu?!

"Uuuuu... ada yang deg-degan kalau deket gue." Rama menjadi semakin gencar menggoda Cherin.

"Diem deh Kak," ujar Cherin pelan ㅡ malu.

"Cie cieeee."

"Diem Kak."

"CieeㅡADUH!!! SAKIT!" pekik Raka ketika Cherin mencubit pinggangnya dengan cukup keras. Habis Cherin kesal sih.

"Makanya diem! Kan gue udah bilang." ujar Cherin datar.

"Hehehe... iya iya."














"Cieeeee."

"KAAAAAK!!!"








Asisten Dosen | Ten✔ [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang