18. Bingung

3.6K 685 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cherin dan Raka akhirnya berjalan-jalan dahulu mengelilingi kampus. Kampus memang masih sepi saat ini, dan tadi baru saja ada pemberitahuan jika Dosen mengganti jadwalnya. Jadi, ya sudah deh, akhirnya Cherin memilih untuk mengitari kampus dengan Raka.

"Kak, dulu pas ospek. Kok lo mau nyelamatin gue sih?" tanya Cherin membuka pembicaraan diantara keduanya.

"Hmm... nggak tau juga sih sebenernya. Panggilan hati mungkin," canda Raka lalu tertawa kecil, Cherin jadi terkekeh dibuatnya.

"Bisa aja ah." Cherin meninju pelan bahu Raka.

"Lagian Kak Gina sama Ten keterlaluan juga sih waktu itu. Ntar kalau diterusin bakalan jadi masalah besar buat komdis," jelas Raka kemudian.

Cherin mengangguk-angguk, kemudian ia menatap susu hangat yang Raka beli untuknya sebelum keduanya berjalan.

"Kakak udah punya pacar?" tanya Cherin tiba-tiba. Entah mengapa pikiran itu berkelebat dalam otak Cherin.

Mata Raka langsung membesar dan ia menggeleng. "Belum lah," jawab Raka dengan tegas.

"Gue lagi nunggu seseorang sih," lanjutnya kemudian.

"Siapa Kak?" tanya Cherin penasaran.

Raka baru saja akan membuka mulutnya namun itu semua terhenti karena Wikan yang tiba-tiba berlari dengan cepat kearahnya dan Cherin.

"Raka! Tolongin gue!" Wikan berteriak tak jelas kemudian bersembunyi di balik punggung Raka.

"Kenapa sih lo?!" tanya Raka kesal, ia mencoba menarik Wikan ke depannya namun lelaki itu malah mencengkram tak yang Raka kenakan.

" Kiki gila, Ka!! Masa Kiki mau nyekek gue!!" Wikan menjawab dengan nada suaranya yang tinggi, telinga Raka rasanya mau copot.

"Woy ikan jendil!! Sini kagak lo!! Habis lo sama gue!!" Sepertinya Rizqy mulai habis kesabaran dalam menghadapi Wikan, makanya ia semarah ini, padahal biasanya dia orang yang tenang.

"Sabar Ki!! Gue tadi 'kan nggak sengaja woy!!" ujar Wikan dengan takut-takut.

"Ini bocah berdua kenapa dah?" gumam Cherin sambil memandang Wikan aneh.

Wikan yang merasa diperhatikan langsung menoleh ke arah Cherin. Wikan melepas cengkraman ketakutannya dari tas Raka.

"Loh, Cherin?" tanya Wikan tak percaya. Wajahnya tiba-tiba tenang dan ia terus memandang Cherin.

"Iya Kak Win," jawab Cherin pelan. Biasakah ia pergi dari sini sekarang? Rasanya jadi tak nyamamn.

"Lo kenal dia ternyata?" tanya Raka heran, dan Wikan mengangguk.

"Iya lah kenal....
















"Dia orang yang sering lo sama Ten rebutin di grup chat 'kan?" tanya Wikan dengan polosnya.

"JENDILLLLL!! BUKA KARTU BANGET LO!!" Raka jadi ikut terbakar marahnya, bisa-bisanya Wikan berkata seperti itu di depan Cherin dan tanpa rasa bersalah.

"Habisin yok Ka si anak ayam jendil ini," ajak Rizqy, ia sudah siap meregangkan jari-jari tangannya.

Raka menatap Rizky, "Masalah lo apa emangnya sama si Wikan?" tanya Raka yang penasaran.

"Dia ngerangkul manja ke gue, pas gue lagi sama gebetan gue!!! Dan gebetan gue jadi jijik sama gue!!!" ujar Rizqy super kesal. Kejadian memalukan, dan ia masih punya tugas untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada gebetannya. Semoga gebetannya masih mau mendengarkan penjelannya.

"Anjir, lo homo sekarang?!" tanya Cherin kaget, ia tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Nggak nggak, gue masih normal kok. Beneran!!" ujar Wikan panik.

"HAJAR KI!!!" Raka memberi aba-aba.

"ANJIIIRR!!" Wikan langsung berlari dengan kencang, ia harus mencari perlindungan lainnya. Yang tentu saja perlindungan itu dapat berpihak padanya.

Raka dan Rizqy langsung mengejar Wikan yang sudah berlari jauh itu, sambil terus bersumpah serapah pada Wikan, kedua lelaki itu juga terus menambah kecepatan berlari mereka. Cherin hanya dapat menatap mereka bertiga dengan tatapan aneh.

"Lah, jadi ditinggalin sendiri gini," ujar Cherin sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Homo nggak sih dia?" tanya Cherin lagi sambil teringat dengan Wikan.




























----------
Ya, aku lupa mau lanjutin revisi cerita ini hahahaha:")

17-2-23




















Asisten Dosen | Ten✔ [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang