-------------------{|}•{|}•{|}-------------------
{++NEW++}Ingin rasanya aku berteriak didepan muka Akka. Karena apa? Karena Akka tak ingin melihat film yang ku inginkan, dia lebih memilih film animasi anak kecil.
"Ka, lo yakin?"
Akka hanya menyunjukkn deretn gigi putihnya dengan bibir tipisnya. "Iylah, yakin pakek B mlah."
"Haa? B?"
"Banget."
Andaikan ini bukan studio bioskop yang dipenuhi anak-anak, mungkin Akka sudah ku maki-maki dengan beberpa bonus pukulan dibeberapa anggota tubuhnya..
Studio bioakop mulai gelap dan layar berlahan menampakkan gambar khas produksi dan beberapa trailer film yang kana datang. Ohh... Dan perlu kalian tau, tempat duduk yang Akka pilih sangatlah tidak membuat ku nyaman.
Pojok kanan, bersebelahan dengan dinding dan di kiri ku adalah Akka."Kemana Akka?" Mata dan kepala ku bergerak kesana kemari untuk mencari Akka. "Sialan tuh anak, pakek pergi lagi." Dan aku kembali duduk dengan tenang tanpa mempedulikan keberadaan Akka dimana. Nanti kalo udah cepek juga balik.
"Nih.." tuh kan dia balik lagi. Tangan Akka menyerhkan sebotol air mineral dingin dan popcron.
"Cola?"
"Enggak baik minum begutuan. Udah lihat aja depan. Gak usah banyak komentar."
"Kenapa pojok?"
"Panya yang pojok?" Akka sama sekali tak melihat kearah ku saat ini. Mungkin pandangannya sudah terkunci pada film yng sudah mulai di putar.
"Duduknya."
"Oh, biar lo enggak di goda anak kecil, atau om-om, atau enggak tante-tante girang. Mau lo?"
"Emang ada?"
"Ada, mau coba. Sini tukeran." Suruhnya. Dan Akka sudah sip-siap untuk bertukar tempat duduk dengan ku.
"Enggak usah." Ku mencegahnya tanpa melihat kearah Akka.
Aku mulai memfokuskan mata dan pikiran ku pada layar agar mengetahui alur ceritanya.
Tak lama aku memfokuskan diri, terasa dingin lagi di tangan kiri ku. Dengan segera aku membuka dan mengatuk icon kamera. Aku foto wajah Akka yang terlelap tidur."Hahaha.. rasain lo."
Tak ku hiraukan (sebut saja) manusia yang tidur di sebelah ku, dan tanpa permisi juga menggunakan bahuku, sudah beberapa kali kepalanya ku dorong. Dan tetap saja kembali.
♪ ♬ ヾ(´︶'♡)ノ ♬ ♪
Alum-alun menjadikan tempatn makan malam kami, bukan karena Akka tak mampu mentraktir di mcd, atau kfc. Ini adalah murni permintaan ku.
"Ka.." kutunjukkan ponsel kepada Akka.
"what.. The.. F" tangan Akka dengan cepat ingin meraih ponsel ku. Namun tak kalah cepat tangan ku menghindar. "ya ampun Ta, hapus, aib itu namanya. Apus gak?"
"kagak." jawab ku santai sambil meninggalkan Akka yang masih berdiam diri dengan wajah shok-nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRA-KATA-
Teen FictionIni bukan kisah kalian, ini kisah ku, kisah yang ku jalani. Aku akan mengajak kalian masuk dan mengenak apa yang aku maksud dengan menutup diri dan hati. Menjadi aku yang memiliki banyak misteri. Aku memang hidup sendiri di kota ini.. Ahh no.. No...