04

591 162 115
                                    

Dean siuman dari pingsannya. Mengerjapkan mata dan terkejut dengan sosok wanita berbaju putih, berambut panjang dengan pita biru di atas telinga kirinya yang baru saja membuatnya tak sadarkan diri. Dengan sigap Dean menjauhkan tubuhnya dari gadis itu.

"Lo... Siapa?" tanya Dean dengan nada gugup dan mengacungkan jari telunjuknya ke arah gadis itu.

"Aku? Kenalin nama ku Rena, anaknya ibu kost." jawab gadis yang mengaku bernama Rena sambil menjulurkan tangannya.

"Ihh.. Jangan sentuh-sentuh. Lo hantu kan?" balas Dean dengan tubuh semakin menempel di tembok.

"Pft... Hantu? Ya ampun, aku manusia kali. Nih liat, aku punya bayangan juga kayak kamu. Kaki aku juga napak." kata Rena sambil berdiri menunjukkan kakinya yang benar menapak dilantai. Dalam hati, Dean membenarkan ucapan Rena barusan. Tapi dia tak bisa percaya begitu saja dengan Rena, apalagi Rena mengaku bahwa dia anak dari ibu kost.

"Boong lo, ibu kost mana punya anak kayak lo! Gaada yang pernah mampir kesini, kecuali anak-anak yang nge-kost disini!" timpal Dean tak percaya.

"Ya ampun ini anak, aku beneran kok! Lagian aku juga tau, kamu nyium bau masakan kan tadi pagi?" tanya Rena

"I..iyaa.." terbata

"Itu aku, lagi nyiapin masakan buat ibu dibawah tangga. Makanya kamu ngga liat aku kan. Terus ngibrit gitu aja." Rena memperjelas kejadian tadi pagi.

"Oh, sorry ya. Gue Dean, gue ga tau kalo ada orang di sini tadi pagi. Lagian lo juga, nongol depan pintu tiba-tiba. Mau bikin gue jantungan trus mati konyol?" Dean membalas perkataan Rena, sembari mengulurkan tangannya.

"Oh Dean toh. Aku denger-denger, kamu sekolah di TUBA kan?"

"Iya bener. Kenapa?"

"Kebetulan nih, aku kan baru pindah dari kampung. Gimana kalo besok berangkat bareng! Ibu yang nyaranin. Aku juga daftar sekolah disana. Blom tau banyak daerah sini. Mau yaa!! Oh iya, sekalian minta id line nya dong!" Rena memohon dihadapan Dean sambil memberikan selembar kertas kecil dan pena biru kesayangannya.

"Ya, gimana ya? Nih. Liat besok aja deh. Gue duluan ya." Dean pamit sambil melambaikan tangannya, Rena membalas dengan senyuman hangat di wajahnya.

Baru kali ini, Dean berbicara akrab dengan wanita lain selain ibunya.

👟👟👟

Tring...Tring...Tring...

💬💬💬

Kamis, 7 Juli 2016

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamis, 7 Juli 2016

"Bodo amat Ren, masih ngantuk tau ngga?!" Dean berbicara sendiri setelah melihat chat dari Rena.

Seperti biasa, Dean bangun dan langsung masuk kamar mandi. Kali ini Dean berangkat sekolah dengan waktu yang cukup cepat, dengan baju rapi dan aroma yang cukup wangi.

Dean sudah meneka bahwa Rena belum berangkat sekolah. Rena masih orang baru di Jakarta. Mungkin tidak banyak tempat yang dia ketahui disini.

Dean bergegas, mengeluarkan motornya dari garasi yang bisa dibilang tidak besar bergambar doodle yang dibuatnya.

"Ayo!.." tukas Dean.

"Wah.. Tau aja aku masih disini, tadinya sih aku ma...." putus.

"Udah buruan. Mau masuk nih! Lo ngga mau telat kan!" pinta Dean.

"Iya.. Iya.."

📓📓📓

Pertemuan Dean dengan Rena.
Apakah ini awalnya?
Apa Dean akan mengerti cinta setelah mengenal Rena lebih dekat?
Atau justru, bukan Rena?

ILUSI (TBC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang