09

395 46 24
                                    

Dean berada di perjalan pulang yang membosankan, ia sengaja berbohong pada teman semejanya tersebut. Dengan alasan, agar mereka bisa dekat dan tidak mengganggu dirinya lagi.

"Gue pulang atau mampir dulu ya?" tanya nya bingung pada diri sendiri.

"Mampir dulu ah bentar!" serunya sembari menancapkan gas yang membuat motor kesayangannya bergerak lebih cepat.

****

"Ren, mampir kesini dulu yuk. Kali aja lo la...." kata-kata Adhan yang sempat terputus.

"Laper. Iya nih, yuk!" Rena turun dari motor Adhan yang kebetulan sudah parkir disuatu kedai kecil sederhana.

Mereka duduk pada salah satu meja kosong didekat kasir.

"Rena mau makan apa?" tanya Adhan lembut.

"Aku milkshake strawberry aja."

"Oke" tak lama kemudian, Adhan memanggil pelayan kafe tersebut. Tapi sepertinya ada yang mengganjal penglihatannya.

"Loh, itu kan Dean! Ngapain dia? Tadi katanya nongkrong sama temen-temennya!" seru Adhan dengan suara yang mungkin tdak terlalu didengar Dean.

"Dean? Mana?" Rena membalikkan tubuhnya dan berkata,

"Dean! Kamu ngapain disini? Nguntit ya?" teriak Rena yang membuat seisi ruangan menoleh ke arahnya.

Mendengar suara itu, Dean tersentak dan mengeluarkan sebagian cokelat frapuchinno yang ada di mulutnya.

"Astaga! Rena sama Adhan pake kesini segala, harus ngomong apa gue!" batin Dean.

Dean menoleh dan berkata,
"Ini loh Ren, mmm gua ga jadi pergi sama temen-temen gue. Hmm.. Mereka ada acara, iya. Jadinya ga jadi. Gitu"

"Ah masa? Bilang aja kamu ngikutin kita kan daritadi! Hayo ngaku!" balas Rena

"Ih apaan si, Ren? Ngarang lu ya! Nyampenya juga duluan gue! Udah ah, pulang! Bye maksimal! Dasar kaleng rombeng!" celoteh Dean tak karuan sampai sebuah sepatu mendarat tepat di kepalanya.

"Aw.. Sakit pe'a!!!"

"Makan tuh sepatu!" ternyata sepatu kebesaran Rena.

"Awas lu ya, ga bakal gue anterin lu ke sekolah!" kata Dean sebelum membuka pintu kafe dan keluar seutuhnya.

"Bodo..."

"Udah berantemnya? Mau sampe kapan gue begini?" ucap Adhan yang sedari tadi bagaikan 'sapi ompong'.

"Eh iya, sorry ya!"

****

Setelah cukup lama berbincang-bincang, Rena mengajak Adhan pulang.

"Pulang yuk Dan, aku capek nih!"

Adhan mengangguk setuju dan memanggil pelayan yang sama, setelah membayar....

"Itu yang bayar meja sebelah siapa ya?" pelayan itu bertanya disusul dengan Adhan dan Rena yang melongo sambil bertatap-tatapan.

"DEAN!!!"

ILUSI (TBC)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang