Didn't Know You

65 2 3
                                    

Dear diary...

Oh, before we fly we have to fall

I guess I didn't know you at all

(Karmin – Didn't Know You)

***

Tahun ajaran baru telah dimulai, Aline pun menempati kelas baru. Sebagian siswa terdiri dari murid yang berbeda kelas dengannya dulu, sebagian lagi adalah teman sekelasnya yang sama seperti di tahun lalu—seperti Sarah dan Amira—sementara Aline harus berpisah kelas dengan si manusia es dan teman sebangkunya tahun lalu, Shafa.

Karena faktor kelas yang sama, Aline menjadi semakin dekat dengan Sarah dan Amira, bahkan kedua temannya itu bersedia menemaninya menonton film untuk merayakan hari ulang tahunnya. Di malam minggu yang entah keberapa kali, Aline masih pergi berjalan-jalan ditemani kedua teman perempuannya, bukannya sosok lelaki yang dapat disebut sebagai 'pacar'.

"Line, Shafa kemana, sih? Tumben banget enggak ikutan jalan sama kita. Biasanya dia selalu ikut kalo kita lagi pergi-pergi, eh sekarang malah absen. Apalagi, kali ini kita jalan-jalan untuk merayakan ulang tahun temen sebangkunya sendiri." Dulu sewaktu mereka masih di kelas yang sama, mereka berempat memang sering jalan-jalan bersama, tetapi setelah Shafa tidak lagi sekelas dengan Aline, Sarah dan Amira, Shafa menjadi jarang ikut menghabiskan waktu bersama teman-temannya.

"Eits, diralat dong, bukan temen sebangkunya, tapi mantan temen sebangku. Kan sekarang Aline udah jadi temen sebangku gueee." Protes Amira kepada Sarah yang sebenarnya tidak perlu untuk dilakukan.

"Iya, deh... sepasang temen sebangku yang so sweet dan enggak bisa dipisahkan, gimana tuh kabar mantan temen sebangku lo? Kok, enggak nongol juga nih sampe sekarang?" Sarah mengulang pertanyaannya lagi setelah diralat, dan memberikan penekanan di kata 'mantan' seperti yang dilakukan Amira.

"Tadi sih gue udah coba ngajak Shafa, tapi katanya dia enggak bisa ikutan. Dia udah ada acara lain yang enggak bisa dibatalin. Ya udah lah, ada kalian aja gue udah seneng, kok!" Jawab Aline sambil memperlihatkan ekspresi bahagia meskipun tetap saja tanpa kehadiran Shafa rasanya ada yang kurang.

Aline, Sarah, dan Amira keluar dari antrian tiket kemudian memilih duduk di salah satu kursi tunggu yang disediakan bioskop tersebut untuk menunggu film dimulai.

"Sambil nunggu filmnya mulai, gue mau ke toilet dulu, ya. Kalian ada yang mau ikut, gak?" Tawar Sarah kepada kedua temannya.

"Enggak usah, Sar. Gue mau beli popcorn aja." Ujar Aline.

"Beneran nih enggak mau nemenin gue?" Tanya Sarah lagi.

"Iya, beneraaan... Ya ampun, takut banget sih ke toilet aja. Toilet bioskop itu rame, kali. Yang nonton disini kan bukan cuma kita aja. Yang mau ke toilet juga pastinya bukan cuma lo doang. Ya udah gih cepetan beresin urusan lo disana." Aline meyakinkan Sarah lagi.

"Ra, gimana? lo enggak mau ikutan?" Sarah tetap tidak putus asa untuk mencari teman untuk menemaninya ke toilet.

"Enggak deh Sar, gue disini aja nemenin Aline. Kan lo sendiri yang bilang kalo kami ini pasangan temen sebangku yang enggak bisa dipisahin..." Amira pun juga menolak tawaran Sarah.

"Ah, jahat looo! Ya udah deh, gue ke toilet dulu, yaaa. Oh, ya! Gue nitip popcorn juga!" Kemudian, Sarah pun melangkah cepat menuju toilet wanita.

"Yeee, masih sempet-sempetnya mesen popcorn segala! Ya udah, hati-hati di jalan ya, Sarah-ku! Kalo nyasar, jangan lupa nanya orang di sekitar lo! Karena kemungkinan... kami berdua udah duduk nyaman di dalem sambil nonton film, hahahaha!" Aline pun berseru cukup kencang kepada Sarah yang semakin menjauh, kemudian Aline dan Amira tertawa terbahak-bahak karena membayangkan hal yang diucapkan Aline tadi.

Dear SeattleWhere stories live. Discover now