Happy Reading!
.
.
.Ketika melihat yang kau cintai terbaring lemah dan pucat, bisakah kau meninggalkannya? Mampukah Jimin berpaling dan pergi? Bahkan darah bekas pecahan vas itu masih mengering dan di pipi Yoongi.
Jawabannya adalah tidak.
"A--aku ... kumohon ... ja--jangan pergi, J--jim"
Tangan Yoongi bergetar mencoba menggenggam erat tangan Jimin yang berada di dahinya.
"A--ak--ku---takut"
Jimin menepis pelan tangan Yoongi, kemudian memijit pelipisnya yang sekarang terasa ingin pecah.
"Istirahatlah, hyung atau kita akan ke dokter"
Yoongi menggeleng, ia benci dokter, rumah sakit, klinik atau apapun itu. Yoongi tak akan mau mencium aroma obat-obatan yang memuakkan lagi selama hidupnya.
Jimin kembali membawa semangkok bubur di hadapan Yoongi. Keheningan terasa begitu menguasai diantara mereka. Dentingan suara sendok dan mangkuk tanpa ampun membunuh suara-suara keduanya.
Jimin dengan telaten memasukkan bubur itu sendok demi sendok ke dalam mulut Yoongi kemudian memberikan beberapa obat padanya.
"Jim...aku--"
"Tidurlah, Aku ada di luar"
"Kau tak ingin tidur disini?"
"Tidak. Tidur dan istirahat saja, tolong"
Tak ada senyum manis atau kecupan sayang yang biasanya Yoongi dapatkan, kali ini hanya ada nada dingin dan wajah datar dari Jimin. Tapi Yoongi bersyukur setidaknya Jimin masih perduli padanya.
Bukankah itu yang Yoongi inginkan?
Drt Drt Drt Drt
Handphone di atas nakas samping tempat tidur Yoongi terus bergetar tanpa henti membuat Yoongi terpaksa bangun dan melihat handphonennya.
Jihoon Calling
Answer | Decline
Yoongi mengernyit dan menatap tak suka. Ini semua terlalu memuakkan untuk Yoongi, dengan sekali lempar handphone miliknya itu menghentam tembok kamar dan berderai menjadi beberapa bagian.
.
.
.
.
.
.
.
Tubuhnya sedikit lebih baik, Jimin benar-benar merawatnya dengan telaten. Ia bangun dari tempat tidur dan berusaha mencari Jimin namun Yoongi tak menemukan kekasihnya itu dimanapun.
Hingga pandangannya tertuju pada note kecil di kulkas.
📌'Obatmu di meja, hyung. Makan terlebih dahulu. Aku harus kuliah - pjm'
Yoongi tersenyum kecil sambil bersenandung. Mood nya 100% tengah berada di titik tertinggi saat ini.
Pip! Pip! Pip! Pip!

KAMU SEDANG MEMBACA
DEEPER!
Fanfiction"Jika suatu saat masalah membuat kita kalah, kau harus memilih." "Karena cinta itu memilih. Memilih untuk bertahan atau memilih untuk meninggalkan!"