Happy Reading!
.
.
.
"Jimin-ah."Jimin berbalik, menghentikan kegiatannya di depan cermin lalu menatap Yoongi yang tengah terduduk di tepi ranjang mereka.
"Ya, sayang?"
Langkah Jimin perlahan mendekat, lalu merapikan poni Yoongi yang tak beraturan sehabis bangun tidur.
"Ada apa? Katakan saja." Ujar Jimin meyakinkan karena melihat Yoongi yang kini hanya memeluk pinggangnya.
Yoongi mendongak, "Boleh aku pergi bersama Jin hyung dan Jungkook hari ini?"
Jimin melepaskan eratan tangan Yoongi di pingganya lalu berjongkok sambil mengelus kedua telapak tangan kekasihnya.
"Aegy-nya? Kau yakin akan baik-baik saja?" Tanya Jimin khawatir.
Yoongi mengangguk pelan, "Arraso, pergilah tapi kumohon jangan berlari-lari atau melakukan hal aneh,---" Ucapan Jimin membuat Yoongi terkikik geli,
"Ada Park kecil disini sayang." Lanjut Jimin dan sukses membuat namja itu merona merah. Yoongi tahu semua yang berjalan sekarang adalah kesalahan, kepercayaan Jimin padanya adalah sebuah kesalahan besar tapi sekali lagi, jika menyangkut Jimin maka sesalah apapun itu tak jadi masalah untuk Yoongi.
"Yakso." Ujar Yoongi sambil tersenyum dan memamerkan deretan gigi mungil miliknya.
"Telepon aku jika kau butuh apapun, nde?" Yoongi mengangguk dan mencium sekilas bibir Jimin. "Aku sudah memasakkan sup dan telur untukmu, makanlah sebelum pergi." Lanjutnya.
"Kau bawel, Jimin-ah! Itu menyebalkan ... " Protes Yoongi sambil mempoutkan bibirnya.
"Karena aku mencintaimu, Min Yoongi. I really love you." Jimin balas mengecup bibir Yoongi sekilas, "Aku pergi, ya."
"Dasar gombal!" Ujar Yoongi malu-malu.
Jimin menutup pintu kamar mereka dan meninggalkan Yoongi yang kembali menggulung diri di dalam selimut, tidur satu jam lagi mungkin tak masalah.
.
.
.
.
.
.
Yoongi terbangun pukul sepuluh pagi, Ia selesai mandi dan keluar dari kamar mengenakan hodie imut berwarna baby pink lalu beranjak menuju ruang makan.
Ia membuka tudung saji di meja lalu tersenyum kecil, mengingat betapa susahnya Jimin yang harus terbangun lebih pagi karena memasak sarapan untuk dirinya, satu---dua suap pasti akan baik-baik saja, toh sup buatan Jimin adalah favoritnya.
"Hoek!"
Yoongi tiba-tiba merasa mual karena aroma masakan tersebut, ia dengan cepat berlari ke kamar mandi dan terduduk di depan closet.
"Hoek! Hoek!"
"Ah—Jimin hiks" Yoongi meringis kesakitan saat merasa perutnya selalu saja ingin memuntahkan sesuatu namun berakhir dengan cairan bening yang terasa begitu sesak. Apa hamil sesakit ini? Apa bayinya adalah hukuman bagi dirinya atas segala kebohongannya pada Jimin?
Ting Tong!
Ting Tong!
Ting Tong!
![](https://img.wattpad.com/cover/102322286-288-k531974.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DEEPER!
Fanfiction"Jika suatu saat masalah membuat kita kalah, kau harus memilih." "Karena cinta itu memilih. Memilih untuk bertahan atau memilih untuk meninggalkan!"