Peace Ndi..

44 6 2
                                    

     Setelah beberapa lama mereka pacaran, ternyata ada hal aneh yamg terjadi pada diri Andi. Ia sulit bernapas. Awalnya, ia kira itu hanyalah sesak biasa. Namun, ketika ia periksakan ke dokter, dan akhirnya hasilnya sangat mengejutkan. Andi divonis oleh Dokter Penyakit Dalam menderita Kanker paru-paru dan yang lebih parahnya lagi sudah mencapai Stadium 3.
     "Saudara Andi, saya bingung ingin mengatakan ini atau tidak kepada saudara. Tetapi, mau tidak mau harus saya katakan. Anda mengidap penyakit Kanker paru-paru dan sudah Stadium 3. Ini disebabkan karena anda terlalu sering menghisap rokok".   
      Mendengar perkataan Dr.Harry, Andi sangat terkejut dan ia berkata,"Dok, apa tidak ada cara lain untuk menyembuhkan penyakit saya ini? " ujarnya. "Ada sih, tapi dengan cara Kemoterapi dan ini sangat beresiko tinggi. Rambut anda perlahan akan habis, anda akan merasakan mual-mual yang berkelanjutan". Ujar Dr.Harry.
     Andi sangat sedih melihat keadaanya. Tetapi, ia sengaja menyembunyikan masalah ini dari Salma. Ia tidak ingin Salma ikut bersedih. Biarlah ia yang menanggungnya sendiri.
    2 bulan kemudian yaitu pada tanggal 12 bulan 3 tahun 2014,diadakan Try Out 3 di SMA Nusantara Indah, tempat Salma, Salsa, dan Andi bersekolah. Salsa dan Andi berada pada ruangan yang sama yaitu Ruangan I, sedangkan Salma berada di Ruangan III. 30 menit ujian berlangsung,tiba-tiba Andi batuk dan batuknya bukan batuk biasa,melainkan batuk darah. Spontan sang pengawas ujian langsung menghampiri Andi. Suasana kelas yamg tadinya hening kini menjadi ricuh karena khawatir. Awalnya pengawas mengira Andi hanya pingsan. Tapi ternyata, setelah di cek, denyut nadi Andi ternyata sudah tidak ada, dan Andi meninggal dunia. Salsa segera pergi menuju ruangan III dan memberi tahu kepada Salma, sahabatnya.
     "Permisi pak, saya mau memberi informasi" Pengawas Ruangan III bertanya kepada Salsa "Informasi apa?" Salsa kembali menyambung, "Itu pak, siswa di ruangan I ada yang meninggal, kebetulan itu pacarnya sahabat saya". Ketika mendengar itu, Salma seketika pingsan. Salsa langsung masuk ke Ruangan III dan berusaha menenangkan Salma.
     Setelah sampai dirumah Salma, Salsa masih mencoba untuk menjaga Salma sampai Salma siuman. Akhirnya, Salma pun siuman. Ternyata, Andi sudah dimakamkan. Salma menangis tiada hentinya di pelukan Salsa.
     "Sal.. Andi mana sal?? Dia gak pergi ninggalin aku kan?? Dia udah janji kok gak bakal ninggalin aku" dengan raut wajah yang sedih dan air mata yang membanjiri pipinya. "Salma.. Udah ikhlasin aja, kalo kamu ikhlas, InsyaAllah dia bakalan tenang disana sal :)" Ucap Salsa yang berusaha menenangkan Salma yang sedang terpukul. Tidak lama kemudian. Ia mengajak Salsa untuk pergi ke makam Andi. Ia ingin datang karena sewaktu Andi dikebumikan ia tidak dapat hadir dikarenakan dalam kondisi yang masih pingsan. "Salsa, bolehkah kamu temankan aku untuk pergi ke makam Andi sebentar saja. Aku ingin berziarah dan mendoakannya". Ucap Salma. "Kamu itu sahabatku..Aku pasti selalu menemani kamu. Seperti yang sebelumnya aku katakan padamu, aku akan selalu setia menemani kamu. Baik dalam keadaan suka maupun duka. Kalau begitu ayo kita pergi ke makam Andi" Balas Salma.
     Setelah mereka sampai di makam Andi, mereka melihat ada makam yang masih baru dan masih basah serta banyak ditaburi kembang. Mereka pun bergegas menghampiri makam tersebut dan ternyata benar itu adalah makam Andi dengan batu nisan yang bertuliskan "Innalilahi Wainnailaihi Rajiun (bertuliskan Arab)  dan dibawahnya tertulis Givanno Andi Wijaya bin Andhika Wijaya. Lahir 23 Mei 1997- Wafat 12 Maret 2014. "Salma.. Ini nih bener makamnya Andi. Yaudah sekarang kita kirimkan doa ya buat dia. Semoga amal ibadahnya selama di dunia diterima oleh Allah Swt" Ajak Salsa. "Iya sal.. Aku mau berdoa untuk Andi. Semoga semua dosa-dosa semasa ia hidup di dunia di ampuni oleh Allah Swt, dan segala amal perbuatan baik yang pernah ia lakukan semasa ia hidup di dunia diterima di sisi-Nya" Ucap Salma. "Iya Sal.. Aamiin" Balas Salsa.
     Setelah selesai mendoakan Andi, akhirnya mereka pulang kerumah. Sebelumnya, Salsa hendak mengantarkan Salma terlebih dahulu pulang kerumah Salma. Karena Salsa tidak bisa lagi kerumah Salma karena masih ada pekerjaan yamg harus dia kerjakan. "Yaudah sal, aku anter kamu pulang. Lalu aku langsung pulang kerumahku ya" Kata Salsa. "Iya Salsa.. Makasih yaa" Balas Salma.
     Akhirnya mereka sampai di rumah Salma. "Salma.. Kalo gitu aku pulang dulu yaa.. Inget jaga diri kamu baik-baik. Jangan terlalu mikirin kepegian Andi. Nanti bisa-bisa kamu sakit" Salsa memberi nasihat kepada Salma."Iya sal.. Makasih banyak ya. Kamu udah peduli banget sama aku disaat keadaan aku lagi kayak gini. Sekali lagi terima kasih ya sal.." Salma berterima kasih kepada Salsa.  "Iya Salma.. Lagian kamu gausah khawatir. Kita kan sahabat, aku pasti selalu ada untuk kamu" Ucap Salsa.

                   - To Be Continued -
Ini adalah Part 2 dari cerita "Love In Town".
Jangan lupa untuk Vote&Comment yaa para Reader 😊😀.

Love In TownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang