Steven's pov
Aku bingung sekarang sama diriku sendiri. Apa emang bener aku jatuh cinta sama cewek itu. Ah masa iya sih. Tapi kalo aku liat-liat, dia baik sih, cantik juga. Cocok kalo aku jadiin pacar. Lagian dia keliatannya gak terlalu sok jual mahal kaya cewek yang biasanya aku kenal. Hari ini aku mencoba untuk mengungkapkan semua perasaanku ke Salsa. Yaa walaupun masih sedikit ragu, akan aku coba. Aku ga level main nembak cewek lewat sosmed. Aku pengen jadi cowok yang gentleman. Oke fix deh aku bakalan ngajakin dia nge-date hari ini.
Aku datang ke kostan Salsa lalu aku ketuk pintunya."Assalamualaikum, Salsa. Ini Ka Steven nih".
"Eh Ka Stev, ada apa ya kak?" jawab Salsa
"Gini sal, kamu ada rencana kemana-mana gak? Soalnyaa... Ehmm.. Soalnya.."
"Soalnya apa kak?"
"Soalnya aku mau ngajakin kamu nge-date. Kita cari makan, nonton. Kamu mau kan?" ajak aku
"Ehmm gimana ya kak, tapi aku sebenarnya lagi males kemana-mana sih kak"
"Ah Salsaaa.. Ayo dong sal.."
"Iya iya yaudah deh. Tapi bentar ya kak. Salsa mau ganti baju dulu"
"Oke sal"
Jawabku dengan perasaan gembira karena Salsa menerima ajakanku. Setelah beberapa saat kami tiba di Restaurant Luxury Steak yang mana ini adalah Restaurant favorit aku."Nah sal, kita udah nyampe"
"Disini kak?" tanya Salsa
"Iya disini. Disini tuh makanannya enak-enak kok sal, kaka yakin kamu pasti suka. Dan suasananya juga ngga ngebosenin" jawab aku
Akhirnya kami masuk kedalam Restaurant itu. Seperti biasanya orang pada umumnya di Restaurant, kami duduk lalu memesan makanan. Setelah lumayan lama kami menikmati makanan, mungkin ini saat yang tepat untuk aku mengungkapkan semuanya kepada Salsa."Salsa..."
"Iya kak?"
"Salah gak sih kalo aku suka sama kamu"
"Kenapa kaka nanya gitu? Kalo iya pun kenapa harus salah? Semua orang kan punya hak masing-masing untuk suka sama siapa"
"Gitu ya sal? Hmmm... Jadi kamu mau gak kalo hubungan kita lebih dari sekedar teman?"
Tiba-tiba Salsa diam sejenak..."Kalo kamu gamau juga gapapa kok sal" jawabku
"Hmm.. Gimana ya kak.. Untuk saat ini aku gamau pacaran dulu. Jadi kita temenan aja ya".
"Kamu nolak aku??!!"
"Bukan nolak kak, tapi jodoh gaakan kemana :)"
Walaupun aku agak sedikit kecewa, setidaknya perasaan kecewa itu agak sedikit redam ketika Salsa mengucapkan kata-kata yang terakhir "Bukan nolak kak, tapi jodoh gaakan kemana". Apa itu kode dari Salsa untukku?? Kurasa iya. Apa Salsa juga menyukaiku? Terus timbul pertanyaan dibenakku. Aku masih penasaran mengapa Salsa tidak menerimaku. Alasan dia adalah karena dia tidak ingin pacaran dulu. Kurasa ada alasan lain yang disembunyikan Salsa. Tapi apa?! Oke menurutku ini yang terbaik. Tapi bagaimanapun juga, aku akan tetap menunggu Salsa, sampai dia mau. Apapun itu akan aku tunggu.
Abdi's pov
Sepulang kuliah kemarin, aku masih belum bisa melupakan kejadian langka dalam hidupku. Waktu itu hujan deras ketika aku pulang kuliah. Aku berhenti ditepi jalan yang kebetulan ada warung kecil dan aku menikmati es krim disitu. Tiba-tiba, ada seorang cewek yang datang ke tempat itu juga. Ia kedinginan karena terkena hujan. Bajunya basah kuyup karena ia tidak memakai mantel ataupun jaket. Ia menghampiriku dan tiba-tiba menatapku sinis sekaligus heran. Mungkin dia berfikir kenapa ini cowok hujan-hujan udah dingin makan es krim lagi. Itu yang ada di bayanganku pada saat itu. Aku menawarkannya untuk duduk di sampingku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Town
Teen Fiction"Cinta yang memang tulus tidak akan pernah hilang begitu saja di hati kita walau Sang Cinta pergi meninggalkan kita. Butuh waktu bahkan seumur hidup." -Salma Putri Azzahra "Jika suatu saat nanti aku pergi entah kemanapun itu, percayalah, kamu tidak...