Salma mulai memikirkan rencananya untuk merantau ke kota. Ia memutuskan untuk pergi ke kota Jakarta. Pergilah ia menggunakan bus melalui perjalanan 5 jam menuju kota. Akhirnya, tibalah ia di kota Jakarta.
Di kota inilah ia akan memulai kehidupan yang baru. Ia tak peduli apa yang akan terjadi selanjutnya. Entah itu air mata, kebahagiaan, atau bahkan tangisan orang-orang di sekitarnya. Disinilah ia akan memulai sebagai Salma yang berbeda dari sebelumnya. Salma yang tabah, Salma yang tegar, dan Salma yang Sabar.
Setelah lama ia berjalan dari halte untuk mencari angkutan umum, tiba-tiba ia tak sengaja bersenggolan dengan seorang pria tampan. Ternyata menurut kabar, pria tersebut adalah anak orang berada, wataknya pun baik, dermawan, dan disukai oleh banyak perempuan.
"Eh maaf Mbak, saya ngga liat tadi. Maaf ya barang-barang kamu jadi jatuh". Salma membalas, "Oh iya gapapa kok mas, saya juga salah gak liat kalo di depan saya ada mas". Tak lama, akhirnya perkenalan pun terjadi."Oh iya, ngomong-ngomong,nama mbak siapa?. Kenalin,nama saya Evan Michael Kusuma,panggil aja Evan". "Oh iya mas, kenalin juga nama saya Salma Putri Azzahra, panggil aja Salma. Karena sudah saling mengenal dan agar lebih dekat, Evan mengajak Salma untuk mencari warung makan sebentar. "Mbak, gimana kita cari warung makan aja dulu, sambil nyantai". Salma pun menjawab, "Gausah panggil aku mbak, kita kan udah saling kenal, panggil aja aku Salma". "Oh yaudah deh kalo gitu. Kalo gitu kamu juga gausah panggil aku mas dong, panggil Evan aja. Hehe. Eh jadi gimana nih, mau gak kita cari makan dulu?, tenang aja aku bayarin deh Sal, sebagai permohonan maaf aku juga tadi udah bikin barang-barang kamu jatuh". Sahut Evan. Dengan senang hati Salma pun menerima ajakan Evan. "Yaudah deh Van, boleh. Makasih ya van. "Iya sama-sama" jawab Evan.
Setelah berada di warung makan, Evan bertanya-tanya kepada Salma.
"Ehmm sal, aku mau nanya nih. Sebenarnya kamu dari mana sih. Kok dari halte. Dan tujuan kamu mau kemana". "Van, sebenarnya di Jakarta ini aku ngga punya siapa-siapa. Dan tujuan utama aku datang kesini itu untuk mencari pekerjaan. Karena du desa pun aku udah ngga punya siapa-siapa" jawab Salma. Evan pun kembali bertanya kepada Salma, "Sebelumnya aku minta maaf, kalo boleh tau, apa orang tua kamu sudah meninggal? ". "Hmm, orang tuaku sebenarnya masih hidup. Tetapi mereka tidak lagi menganggapku sebagai anaknya karena aku tidak lulus UN tempo hari" ujar Salma. Dengan sangat Evan meminta maaf kepada Salma"Aduh, maaf ya sal, aku ngga bermaksud untuk ngingetin kamu tentang kejadian masa lalu kamu. Maaf bangettt ya sal". "Hehe. Gapapa kok Van. Kamu gak salah. Lagipula aku juga lega kok bisa ceritain ini ke kamu. Kamu orang kedua yang tahu masalahku setelah Pak Tua, bapak angkatku". Jawab Salma. "Ehmm.. Gimana kamu ikut kerumahku. Siapa tau ada kerjaan yang bisa kamu kerjain. Gapapa kan Sal?? Kamu mau kan?? ". "Alhamdulillah, baru hari pertama aku di Jakarta sudah ada saja orang yang mau membantuku. Iya van, aku mau. Sekali lagi Terima Kasih banyak ya Vann..." . " Iya sama-sama Salmaaa". Jawab Evan dengan tersenyum manis. Mereka pun segera bergegas untuk menuju rumah Evan.- To Be Continued -
Jangan lupa Vote&Commentnya ya para Readers 😍.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Town
Jugendliteratur"Cinta yang memang tulus tidak akan pernah hilang begitu saja di hati kita walau Sang Cinta pergi meninggalkan kita. Butuh waktu bahkan seumur hidup." -Salma Putri Azzahra "Jika suatu saat nanti aku pergi entah kemanapun itu, percayalah, kamu tidak...