Salma Frustasi Hingga Depresi

28 3 3
                                    

     Setelah kepergian Andi, 1 bulan setelah itu sekolah SMA Nusantara Indah mengadakan Ujian Nasional atau yang disebut dengan UN. 1 bulan sebelumnya, Salma sangat terluka. Ia begitu frustasi. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk berdiam diri dahulu tanpa diganggu oleh siapapun.
     Ketika hari dimana UN berlangsung, Salma tidak fokus mengerjakan soal karena Salma sudah sangat sangat frustasi sehingga fikirannya menjadi kosong. Ia tidak mampu mengerjakan soal dengan tenang sehingga ia tidak lulus UN. Ia menjadi stress. Setiap hari kerjaannya bagaikan penunggu makam Andi. Kerjaannya hanyalah duduk di makam Andi sambil menangis. Ujung-ujungnya ia tidak lagi dianggap anak oleh kedua orang tuanya. Ia tidak tahu harus bagaimana lagi jalan kehidupannya. Salsa lama tidak mengetahui kabar Salma. Karena ia juga sibuk mengurus kelanjutan Pendidikannya menuju Jakarta. Sedangkan Salma, tidak tahu bagaimana kelanjutan hidupnya.
     Tetapi, keajaiban pun terjadi. Seorang pria tua penjaga makam dengan kerelaan hati mengobati Salma supaya kembali normal. Ia lah yang merawat Salma sehingga pulih kembali. Akhirnya, Salma menjadi sehat kembali.
     Sang pria tua tersebut bertanya kepada Salma, "Wahai anak gadis, sebenarnya dari manakah kau berasal?". Dengan sontak Salma pun menjawab, "Pak, sebenarnya saya adalah seorang anak yang tidak lulus sekolah dikarenakan saya frustrasi karena terlalu memikirkan kepergian kekasih saya. Sampai sekarang pun saya belum bisa menerima kepergiannya". Pria itu pun menjawab lagi, "Wahai anak gadis, untuk apa kau memikirkan hal seperti itu. Mungkin memang kau tidak lulus UN,tapi kau masih punya fisik yang kuat. Tidak seperti bapak ini. Kalau saran bapak, kau pergilah merantau ke kota. Carilah pekerjaan disana asal halal. Insyaallah bisa menghidupimu".Mendengar perkataan Pak Tua, Salma pun terdiam. Ia memikirkan kata-kata Pak Tua. Apakah dia harus menuruti kata Pak Tua, ataukah kata hatinya. Tetapi, setelah ia pikir-pikir, mungkin benar apa kata Pak Tua. Karena hidupnya tidak harus selalu bergantung pada orang lain. Ia harus berjuang menghidupi dirinya. "Baiklah pak, saya akan menuruti kata bapak. Saya akan merantau ke luar kota untuk mencari pekerjaan". Mendengar perkataan Salma, Pak Tua pun senang mendengarnya, "Nah gitu dong nak. Semangat ya".
                
                   - To Be Continued -
Hi Readers, jangan lupa untuk Vote & Comment yaa... 😊

Love In TownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang