Lama tak didengar, entah bagaimana kabar Salsa sekarang. Ternyata, ia telah mendaftar di Universitas ternama di Jakarta. Yaitu UI (Universitas Indonesia) mengambil jurusan Psikolog. Di kampus inilah ia mendapatkan teman baru yang lama kelamaan ia jadikan sebagai sahabat. Ada 3 orang cewek yang bernama Syifa Anggi Pratiwi, Maya Ratu Malika, dan Dea Ananda Fitria. Biasa dipanggil Anggi, Maya, dan Dea.
Pertama, Anggi. Anggi adalah cewek berhijab dengan tubuh tinggi berisi dengan mata sedikit sipit yang mengenakan kacamata. Kedua, Maya. Maya adalah cewek berhijab dengan tubuh tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu pendek dengan warna kulit sawo matang dan kalau kemana-mana tidak ketinggalan jam tangannya. Ketiga, Dea. Dea adalah cewek berhijab dengan tubuh yang lumayan tinggi dengan kulit putih yang hobinya main sosmed tiap hari. Inilah sahabat-sahabat baru Salsa di kota.
Tetapi, diantara ketiga orang ini, yang paling dekat dengan Salsa adalah Anggi. Mereka ber-empat berbeda jurusan. Salsa mengambil jurusan Psikolog, Anggi jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, Maya jurusan Farmasi, dan Dea jurusan Ekonomi Manajemen. Tetapi, karena perbedaan itulah mereka menjadi sahabat. Dan akhirnya mereka membuat sebuah geng yang tentunya kemanapun mereka pergi pasti selalu bersama.
Ternyata bukan hanya Salma yang bertemu dengan seorang cowok pada saat pertama kali di kota. Salsa juga memiliki nasib yang sama seperti Salma. Ia bertemu dengan seorang cowok tampan yang bernama Steven Adika Sanjaya, biasa dipanggil Steven/Stev, tapi lebih akrab dipanggil Stev jadi gak terlalu panjang. Stev adalah seorang cokok tampan, pintar, sayangnya sedikit sombong karena keluarganya berasal dari keluarga berada. Dia adalah idaman para mahasiswi di kampusnya, terutama jurusan Kedokteran. Inilah dia, Stev adalah kakak tingkat dari Salsa, Anggi, Maya, dan Dea. Terutama Maya, karena Maya berada di jurusan Farmasi. Masih satu Fakultas dengan Stev.
Geng mereka bukanlah cewek-cewek mentel yang suka kelayapan malam-malam. Mereka adalah cewek-cewek baik yang menjaga kesuciannya. Tujuan mereka hanyalah satu pergi merantau ke Jakarta. Yaitu hanyalah untuk belajar menuntut ilmu demi menjadi orang yang berguna kelak di masa depan.
Terutama Salsa, ia adalah cewek paling Alim diantara Gengnya. Ia belum pernah pacaran semenjak di desa sampai sekarang di kota. Dengan alasan pacaran itu dosa. Ia hanya ingin berta'arufan jika sudah menemukan lelaki yang cocok di hatinya. Siapakah dia? Pastinya seorang lelaki yang setia, yang bisa menjaga perasaannya dengan baik.
Selain geng Salsa, ada juga geng Steven. Mereka beranggotakan empat orang antara lain Steven, Abdi, Damar, dan Faiz. Yang tentunya dengan kepribadian yang berbeda. Steven adalah cowok yang cool tapi angkuh dengan penampilan rambut agak sedikit bergelombang dan kulit sawo matang. Abdi adalah cowok yang tampan serta perhatian dan penampilan celana favoritnya, yaitu joger. Damar adalah cowok yang setia dan saling terbuka dengan penampilan kulit putih dan mata sipit. Dan Faiz adalah cowok yang paling baik di geng mereka. Yaitu cowok yang rajin beribadah karena walaupun sibuk ia tidak lupa akan kewajibannya dan semasa sekolah SMP dia banyak menjuarai perlombaan membaca Al-Qur'an. Penampilan Faiz paling sederhana karena ia tidak suka bermewah-mewahan. Ia memiliki kulit sawo matang dengan penampilan seadanya dan kacamata minus yang dipakainya setiap hari.
Di sela-sela kesibukan kuliah mereka, mereka masih sering menyempatkan waktu untuk kumpul bareng terutama geng cewek-cewek. Tetapi, entah kenapa akhir-akhir ini Salsa susah untuk diajak kumpul. Apakah dia sedang ada kesibukan dengan orang lain? Entahlah.
"Eh nggi, Salsa mana sih, kok sekarang susah banget diajakin kumpul bareng kita. Lo tau gak nggi?" tanya Maya. Sekilas timbul pertanyaan di benak Anggi juga, "Eh iya juga ya may, kenapa akhir-akhir ini Salsa suka gak bareng sama kita lagi".
Anggi yang merupakan teman paling dekat Salsa ternyata diam-diam menyukai Stev. Walaupun dia tahu Salsa yang sedang dekat dengan Stev, tetapi dia gak ada niatan untuk merebut Stev dari Salsa. Dia hanya berniat untuk menjadi pengagum. Karena ia tahu, Stev gak mungkin suka sama dia. Karena dia pikir dia jauh berbeda dari Salsa. "Eehh ehh.. Apaan sih nggi, kenapa pikiran lo jadi kacau balau gini sih. Inget nggi inget Ka Steven udah punya Salsa, bukan lo nggiii" Sontak ia tersadar dari melamunnya. Apa yang sebenarnya sedang dilamunkan oleh Anggi? Apakah Stev, Salsa?? Entahlah.
Saat esok hari mereka di kampus, Anggi, Maya, dan Dea bertanya-tanya pada Salsa."Eh sal, lo semalam kemana sih?"
"Iya sal, kemana sih lo semalam. Kok gak ikut bareng kita?"
Karena Salsa orangnya tidak bisa berbohong, akhirnya ia jujur pada sahabat-sahabatnya.
"Jadi gini nggi, may, de, semalam gue tuh diajakin jalan sama Ka Stev. Jadi gue gak mungkin nolak kan? Gaenak sama Ka Stev".
"Ooh oh oh jadi semalam itu lo diajakin jalan sama kaka tingkat kita itu yang jurusan Kedokteran yang tenar di kampus itu? Ka Stev??? Yaampun sal, enak banget jadi lo. Ka Stev itu kan idola para mahasiswi di kampus ini???" kata Maya.
"Ya abis mau gimana may, gue gaenak mau nolak ajakan Stev"
Anggi yang mendengar itu bingung mau ngapain. Perasaan antara sakit hati dan juga sabar terus membingungkan Anggi. Tapi, dia sadar dia harus waspada jangan sampai Salsa tau. Karena dia tidak ingin hubungan Salsa dan Steven hancur hanya gara-gara Salsa ingin mengikhlaskan Stev untuk Anggi.
Walaupun mereka satu kampus, namun Salsa Cs dan Steven Cs belum saling mengenal. Hanya Steven lah yang banyak dikenal oleh Salsa Cs. Dan Salsa lah yang sudah lumayan dekat dengan Steven. Sedangkan anggota lain dari Salsa Cs dan Steven Cs belum saling mengenal.- To Be Continued -
Tunggu bagaimana kelanjutan ceritanya yaa...
Jangan lupa Vote&Commentnya yaa...😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Town
Teen Fiction"Cinta yang memang tulus tidak akan pernah hilang begitu saja di hati kita walau Sang Cinta pergi meninggalkan kita. Butuh waktu bahkan seumur hidup." -Salma Putri Azzahra "Jika suatu saat nanti aku pergi entah kemanapun itu, percayalah, kamu tidak...