Akhirnya, Salma pun mendapat pekerjaan dirumah Evan walaupun hanyalah sebagai ART (Asisten Rumah Tangga). Tetapi, itu sangat berarti baginya. Karena walaupun dengan menjadi ART, itu bisa memenuhi kebutuhan hidupnya di Jakarta.
Setelah beberapa hari Salma bekerja di rumah Evan. Tanpa diketahui ada seseorang cewek yang mengetuk pintu dari luar rumah Evan, "Assalamualaikum, sayang.. Van.. Keluar dong, ini aku Tiara sayang...". Ternyata, perempuan itu adalah tunangan Evan yang bernama Silva Tiara Ramadhani, biasa dipanggil Tiara/Rara. Tetapi sebenarnya Evan tidak menyukainya karena Tiara adalah seorang cewek yang masih labil, sensian, dan manja. Ia belum bisa bersikap dewasa layaknya seorang cewek idaman Evan. Evan bertunangan dengan Tiara itu pun atas dasar perjodohan orang tuanya dan orang tua Tiara, terutama mamanya. Walaupun Tiara adalah adik sahabatnya sendiri, yaitu Steven. Ia tetap tidak menyukai Tiara.
Hari berganti hari, lama kelamaan tumbuh rasa cinta di hati Evan terhadap Salma. Ia menyukai Salma. Karena menurutnya Salma adalah seorang cewek yang dewasa, perian, dan tidak manja seperti Tiara. Padahal, Salma dan Tiara seumuran. Sayangnya, Salma bisa bersikap lebih dewasa dibandingkan Tiara. Suatu hari, Tiara datang kembali ke rumah Evan. "Vann.. Ini ada akuu.. Buka dong pintunya". Lantas yang membuka pintu bukanlah Evan, tetapi Salma. Sontak Tiara langsung bertanya, "Kamu siapa?? Kok berani-beraninya masuk di rumah keluarga Bp. Kusuma? Wah jangan-jangan kamu penyelundup lagi?? Salma tidak marah. Justru ia berkata, "Maaf mbak? Mbak siapa ya? Kok datang ke rumah orang gak ada sopan santunnya sih? Kenalin, saya Salma. Pembantu di rumah ini". Tiara terkejut sambil tertawa, "Hah??!! Hahahaha. Ternyata cuma seorang pembantu?! Kok belagu banget sih. Nih kenalin, gue Tiara. Tunangannya Evan".
"Oh Mbak ini ternyata tunangannya Evan ya? Maaf kalau begitu. Tapi mbak harus bisa menjaga tata krama dan sopan santun kalau masuk kerumah orang". Kata Salma. "Hah, yaudahlah terserah lo!!! Sekarang gue mau masuk. Minggir!!!". Ucap Tiara dengan kasar. Setelah itu terlihat Evan yang baru keluar dari kamarnya menuju ke ruang keluarga. Tiba-tiba Tiara pun datang menghampirinya. "Evaann. Temenin aku belanja yuk, aku bosen dirumah terus.. Ayo dong van.". "Maaf ya Tiara. Aku gabisa. Aku sibuk, banyak urusan!. Balas Evan. Tiara pun menggerutu sambil memaksa Evan untuk menemaninya pergi ke mall untuk shopping. "Haa yaudahlah. Aku temenin. Tapi inget!! Jangan lama-lama". Ujar Evan. "Yeyy makasih ya van. Iya deh aku janji gabakal lama2 kok belanjanyaaa" Jawab Tiara dengan perasaan gembira karena Evan akhirnya mau menemaninya pergi belanja.
Setelah selesai menemani Tiara, akhirnya Evan pulang kerumah dan ia melihat Salma yang sedang sibuk mempersiapkan makan malam. Dia menghampiri Salma dan berkata, "Eh Sal, udah udah.. Gapapa kok aku bisa nyiapin sendiri. Kamu pasti capek kan. Istirahat aja ya". "Ooh. Gapapa van. Aku belum capek kok. Lagi pula ini kan udah tugas aku dirumah ini". Kata Salma. Evan pun semakin terkagum-kagum melihat Salma yang memiliki kelembutan hati seperti itu. Dia ingin berterus terang kepada Salma tentang perasaanya. "Ehmm sal, ikut aku yuk, ke taman belakang bentar". "Ooh iya deh boleh boleh. Tapi bentaran doang ya van. Soalnya masih banyak nih pekerjaan yang harus aku selesaikan". Jawab Salma. "Okedeh siap siap".
Akhirnya mereka menuju taman belakang rumah Evan. Disitu lah Evan akan mengungkapkan perasaannya kepada Salma. "Sal. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Sebenarnya... Aku suka sama kamu. Kamu itu beda dari yang lain. Kamu gak seperti Tiara. Kamu jauuuhh berbeda dari Tiara". Salma terkejut dan ia berkata, "Van??? Gak mungkin. Kamu gak mungkin suka sama cewek kayak aku gini. Lagian kamu kan sudah punya tunangan". "Nggak sal, aku serius kalo aku suka sama kamu. Emang sih aku sudah punya tunangan. Tapi aku tidak mencintai dia aku cintanya sama kamu sal. Jadi tolong kamu terima aku ya?". Sebenarnya Salma tidak ingin membuat Evan kecewa. Tapi bagaimanapun juga, ia harus frontal. "Maaf van, aku gabisa nerima kamu. Bukan berarti aku nolak. Tapi aku gamau terlibat masalah. Aku gamau ada perselisihan dirumah ini. Aku gamau punya masalah sama Tiara. Jadi maaf ya van". "Oke. Aku bisa ngerti itu semua kok sal. Tapi sampai kapanpun, aku bakal nunggu kamu. Sampai kamu mau :)" Jawab Evan.- To Be Continued -
Dimohon sekali untuk Vote & Commentnya ya para Readers 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Town
Teen Fiction"Cinta yang memang tulus tidak akan pernah hilang begitu saja di hati kita walau Sang Cinta pergi meninggalkan kita. Butuh waktu bahkan seumur hidup." -Salma Putri Azzahra "Jika suatu saat nanti aku pergi entah kemanapun itu, percayalah, kamu tidak...