Seoul, 13 April 2016,
"Tae, hari ini kamu nggak kerja?"
"Nggak yang."
"Oke."
___________
"Sayang?"
"Ya?"
"Kerja nggak?"
"Libur, sayang."
___________
"Taehyung?"
"Apa sayang?"
"Nggak kerja hari ini?"
"Nggak nih."
____________
"Tae?"
"Hmm?"
"Kamu nggak kerja lagi?"
"Iya, nggak."
____________
Rasanya sudah empat hari ini Joohyun menerima jawaban yang sama dari Taehyung, setiap ditanya tentang kamu-kerja-apa-nggak, jawabannya selalu ada kata libur atau kata nggak. Ya memang bukan sesuatu yang aneh sih, Taehyung adalah seorang arsitek. Tidak ada kantor mengantor, ke tempat konstruksi hanya ketika dibutuhkan, dan jam kerja yang fleksibel. Dari awal, yang mengganggu untuk Joohyun bukan itu, sih.
Selama empat hari ini juga, Joohyun berangkat ke tempat kerjanya di Rumah Sakit seperti biasa, di jam shift seperti biasa, dan pulang telat sedikit karena Rumah Sakit tidak pernah sepi, ya seperti biasa. Empat hari ini, yang pertama dilihat Joohyun ketika ia masuk ke dalam apartemennya adalah rak sepatu yang berantakan, tak tersentuh sama sekali semenjak hari dimana ia mengacak acak-acaknya untuk mencari sepatu Jeongguk yang tertinggal di apartemen mereka. Kemudian, ketika ia ke dapur untuk minum segelas air, pasti ada piring kotor yang belum dicuci, lengkap dengan sendok dan gelasnya.
Setelah itu, ketika ia bergegas ke kamar mandi, selalu ada handuk lembab yang belum di jemur setelah dipakai. Masuk ke kamar, ranjangnya masih sama seperti ketika ia meninggalkan Taehyung tidur pagi ini, berantakan. Yang terakhir, ia pasti bertemu dengan Taehyung di ruang tengah, di sofa loveseat yang mereka beli di mall dengan alasan diskon 70%, menonton acara komedi, atau acara musik, atau acara olahraga, plus segelas susu cokelat hangat dan chocopie leleh. Hampir lupa, mangkuk makanan kucing mereka, cookie dan brownie – beserta anak-anak kucingnya, kosong dan belum diisi.
"Eh, calon istriku. Udah pulang ternyata." Taehyung bergegas duduk, menyambar lengan Joohyun sebelum mencium tempurung tangannya, menuntunnya untuk menempati bagian sofa mereka yang kosong.
"Capek?" Mengecup pipi Joohyun setelah kata kata itu meluncur keluar.
"Hmmm~"
"Sini sini aku pijitin ya?" Taehyung membalik tubuh Joohyun hingga memunggunginya, meletakan kedua tangannya di pundak Joohyun dan memijat dengan lembut. Taehyung selalu seperti ini kok, Joohyun menyukai sisi diri Taehyung yang seperti ini. Dari awal, inilah yang membuat Kim Taehyung menarik hati.
YOU ARE READING
The Daily Life
Fanfic" Aku mau ah punya badan kayak Jeongguk." Joohyun baru saja berniat membantu Taehyung, membayangkan kekasihnya dengan biceps kencang dan perut keras dengan otot kotak kotak sempurna seperti milik Jeongguk. Membayangkan kekasihnya yang sudah luar b...