sistem curhat kacau (ft. jungri)

3.7K 509 124
                                    

Seoul, 27 Januari 2016,

"HAIIIII!"

Segera setelah Taehyung dan Joohyun membuka pintu, mereka disambut oleh dua sejoli tukang buat onar yang entah ada apa, muncul didepan pintu apartemen mungil mereka dengan dua kantung belanjaan berisi makanan. Jeon Jeongguk dan Kim Yerim berdiri berdampingan dengan mantel musim dingin mereka dan syal yang melilit di leher, sumpah, senyum Jeongguk yang menampilkan gigi kelincinya terlihat menggemaskan sekarang ini.

"Kak Joohyun, dingin nih! Aku masuk ya!" Jeongguk mendesak masuk di celah antara Joohyun dan Taehyung walau keduanya belum mempersilahkan masuk. Lantas ia membuka sepatunya sembarangan, kembali menoleh ke arah Joohyun dan mengangkat dua jinjingan plastik di tangannya, "Kak, ini aku taro di dapur ya."

"Heh bocah lu maen masuk masuk aja!" Taehyung yang merasa terganggu karena tidak disapa, mengikuti Jeongguk ke dapur sambil mengeluh dan mengoceh yang berakhir dengan cekcok seperti biasa. Bukan lagi pemandangan baru untuk Joohyun dan Yerim. 

"JANGAN BERANI BERANI NYENTUH PS BARU GUE! JEONGGUK!" adalah kata terakhir yang didengar Yerim dan Joohyun sebelum suara mereka berangsur angsur tak terdengar lagi.

Sementara itu, Yerim hanya melongok kedalam rumah. Menggeleng dan mendecak ketika mendengar kakaknya dan sang sahabat bertingkah bodoh dan luar biasa berisik. Joohyun tak dapat menahan diri untuk tertawa, mengingat dua pria nyaris dewasa yang terlihat seperti berang berang yang sedang bermain lincah dan kembali menatap Yerim yang nampaknya masih belum terbiasa melihat mereka. Padahal, sepertinya nyaris seumur hidup Yerim ia habiskan untuk menjadi korban keisengan Taehyung dan Jeongguk.

"Rim ayok masuk aja, mereka emang gitu. Kayak nggak tau aja."

"Bukan nggak tau Kak, mereka tuh beyond belief. Ampun gua. Masa selama dua puluh taun gue idup, mereka kayak gitu mulu Kak gak berubah ubah?" Yerim membuka mantelnya, segera menggantungnya di tempat yang disediakan dan mengikuti Joohyun masuk kedalam rumah. Mengabaikan Taehyung dan Jeongguk yang sudah membuka setengah lusin donat yang ia beli tadi, lengkap dengan dua botol soda, rebutan bantal dan menyalakan playstation.

"Kalian beli apa sih? Banyak banget sampe dua kantong plastik gini. Padahal anak kuliahan harus hemat loh, apalagi kalian ngekos." Omel Joohyun, tangannya membuka plastik plastik besar itu. Memilah milah mana yang harus masuk kulkas, dan berpikir apa yang akan ia masak untuk makan malam dengan Jeongguk dan Yerim.

"Apartemen Kak, gak level kosan. Bang Taehyung aja di Apartemen gini, masa princess di kosan sih." Yerim komplain, membantu Joohyun memilah milah bahan makanan dan mengeluarkan pasta cepat saji yang tadi ia beli, berdebat dengan Jeongguk hanya untuk memilih lasagna dan spaghetti. "Lagian aku hemat kok Kak, ini mah duit Bang Tae. Ketinggalan di aku Kak, yaudah aku pake aja." Yerim nyengir. Joohyun sendiri hanya menggeleng sambil tersenyum menyahuti Yerim. Pertama kali ia berjumpa dengan Yerim kira kira setengah tahun yang lalu. 

Kala itu, ia baru berkencan dengan Taehyung beberapa kali. Hubungan keduanya lucu sekaligus aneh, Taehyung yang super usil dan Yerim yang tempramennya seperti sedang PMS setiap harinya. Ditambah lagi adanya Jeon Jeongguk, teman baik Yerim sejak taman kanak kanak, katanya.

"Ini aku beli spaghetti sama lasagna mentah nih, belinya make gelut dulu sama si Guk tuh. Orang aku mau lasagna dia malah ngotot mau spaghetti. Malah jadi beli dua duanya kan, upil tapir emang tu anak." Joohyun kali ini tertawa terbahak, nyaris menjatuhkan panci yang hendak ia ambil. Matanya membentuk bulan sabit lucu dan dengan reflek, ia menutup mulutnya dengan satu tangannya yang bebas.

"Kamu tuh, berantem mulu ya sama Jeongguk. Padahal dia tuh anaknya manis banget sifatnya Rim, bikin gemes."

"Idih apaan Kak. Rese gitu. Kakak nggak tau aja dia di kampus kayak apa." Yerim membuka bungkus keju dan dengan gumaman pelan meminta Joohyun mengoper parutan keju disamping kulkas, kemudian ia melanjutkan kembali. "Dia tuh yah Kak, dua semester pertama kemaren main cewek mulu, parti parti, hacep sana sini, semua ekskul dicobain. Ketauan banget dia maba kampus."

The Daily LifeWhere stories live. Discover now