3. Club malam

273 50 24
                                    

halo semuanya, Terima kasih banyak yang udah baca, vote, komen, kritik dan sarannya, 💕
Happy reading :-)

Sudah 3 hari tepatnya insiden lavennica bertemu dengan kakak sahabatnya, yang sekarang menjadi dosen di kampusnya. Lavennica menghembuskan nafasnya perlahan, memandang banyaknya orang yang sedang sibuk menari di dance floor.

Dia sudah terbiasa dengan pemandangan di depannya, dimana orang-orang baik itu perempuan ataupun laki-laki, dari yang masih muda ataupun yang sudah tua menari dengan erotis mengikuti suara musik yang diputar dengan keras. Bau parfum, alkohol, bahkan asap rokok pun selalu tercium di hidung lavennica.

Lavennica melirik ke arah perempuan di depannya yang memakai rok sangat minim dan baju yang memperlihatkan belahan dada. Make up yang dipakai perempuan itu juga sangat tebal, ditambah lagi alis palsu yang terlihat sangat mencolok .

Perempuan itu berjalan kearah sekumpulan pria dan mulai menggoda mereka. Lavennica menggelengkan kepalanya perlahan. Ia lalu melihat pakaian waiter yang ia kenakan. Kemeja putih berlengan panjang dan rok hitam sepaha ditambah sepatu heels hitam ber-hak 5cm. Ini jauh lebih baik daripada perempuan-perempuan disana. Batin lavennica.

lavennica bekerja di salah satu bar club malam di daerah jakarta sebagai waiter.Ia memilih lokasi yang lumayan jauh dari rumah dan kampusnya, setengah jam jika naik mobil.Ia sudah bekerja selama 2 bulan. Tugasnya seperti waiter pada umumnya, Dimana ia harus menyambut tamu yang datang, mencatat pesanan mereka, mengantarkan pesanan, membersihkan meja, mencuci piring, dan terkadang menjaga kasir.

Hanya saja ini di bar club malam dimana ia bekerja mulai dari jam 8 malam sampai jam 3 pagi. Menu yang ditawarpun kebanyakan berisi minuman berakohol dan makanan ringan. Ia tahu banyak orang yang memandang rendah dirinya dan menganggapnya tidak jauh berbeda dengan wanita penggoda. Namun ia tidak menghiraukan mereka karena yang dikatakan mereka itu tidak benar. Dia tahu resiko yang akan dia dapatkan jika bekerja disini.

Ia sama sekali tidak pernah menggoda siapapun dan hanya fokus bekerja. Ada alasan mengapa ia ingin bekerja di sini daripada mencari pekerjaan lain.

" Apa yang sedang kau pikirkan laven?" kata suara seseorang yang tidak asing di telinga lavennica. Lavennica menoleh untuk menatap wajah pria yang berbicara padanya tadi.

" Ah.. tidak ada kok bos. " lavennica menggelengkan kepalanya perlahan. Ia lalu memandang wajah pria yang ada didepannya. Pria yang dipanggil bos ini baru berumur 27 tahun. Pria ini sangat baik, bertanggung jawab, tenang, sopan, dan sangat perhatian dengan karyawannya. Lavennica memanggilnya dengan sebutan kak Jo jika mereka sedang tidak bekerja. Hubungan merekapun bisa terbilang cukup dekat karena beberapa alasan.

Selain kak jo, ada satu orang lagi yang dipanggil bos oleh lavennica. Dia adalah kak Jessy.

Waktu lavennica mendaftar kerja di sini, Mereka berdua bertanya alasan mengapa gadis itu mau bekerja di sini Karena mereka tahu kalau lavennica masih kuliah dan pekerjaannya ini mungkin akan mengganggu jadwal kuliahnya, mengingat ia yang harus bekerja sampai jam 3 pagi.

Lavennica lalu menceritakan alasan mengapa ia memutuskan untuk bekerja disini dan setelah menceritakan alasannya itu dia diterima bekerja. Lavennica tahu bosnya itu sangat baik dan tidak segan-segan membantu siapapun yang sedang kesusahan.

" Jika kau ada masalah kau bisa menceritakannya padaku. " kata Kak Jo. Lavennica hanya tersenyum dan mengangguk pelan. Ia bersyukur mempunyai Bos seperti mereka.

" Ah, ada pengunjung. " kata lavennica sambil melihat ke arah beberapa pria yang berjalan ke arah mereka. Dia lalu menghampiri mereka perlahan.

" Selamat datang, mau pesan meja untuk berapa orang kak?" tanya lavennica sopan seraya melirik ke arah 4 orang pria didepannya.

Love Me LerrieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang