5. Flashback

189 32 2
                                    


haloooo semua hehe...
saya mau mengingatkan lagi kalau cerita ini murni karangan saya.
maaf kalau ada kesalahan kata, maklum lah ya hehe... pict diatas adalah lerrie brilliant.

happy reading~~~

" Baguslah kalau kau sadar aku membencimu. "
lavennica mengalihkan tatapannya setelah mengatakan kalimat barusan.
Lerrie hanya diam. Dia tidak tahu lagi mau berbicara apa pada gadis di hadapannya. Dia benar-benar dibuat diam oleh gadis itu.

" kalau sudah selesai aku akan turun ke bawah sekarang." kata gadis itu lalu beranjak berdiri. Dia kemudian berjalan ke arah pintu dan berhenti.

" Oh ya. Aku akan merahasiakan hal yang kau sebutkan tadi. Kita bisa pura-pura ber-acting didepan ivannie dan kedua orangtuamu. Tapi diluar hal itu kau harus menjauh dariku dan anggap saja kita tidak saling mengenal." kata gadis itu kemudian berlalu.

Lerrie terdiam mendengar perkataan lavennica.
Sebegitu bencikah dia padaku?
ah, tentu saja. Aku memang pantas dibenci olehnya. Andai saja aku tidak berkata seperti itu beberapa tahun yang lalu.

Lerrie POV

Ingatan ku kembali pada kenangan beberapa tahun lalu, dimana Lavennica sedang asik mengobrol dengan adikku, ivannie. Waktu itu adalah pesta atas diterimanya aku di Universitas Oxford.

Aku baru lulus SMA saat itu. Aku masih ingat gadis itu memakai baju mini dress berwarna merah. Beberapa temanku terlihat tertarik dengan lavennica. Harus ku akui kalau lavennica dan adikku ivannie sama-sama cantik walaupun usia mereka saat itu masih 14 tahun . Hanya saja mereka masih sangat kecil dan polos. Aku tidak mau mereka dekat dengan teman-temanku karena aku tahu teman-temanku ini kebanyakan berisi laki-laki brengsek yang suka mempermainkan wanita.

" Lerrie, siapa dua gadis yang ada disana?" salah satu temanku bernama Evan menunjuk kearah adikku dan vennica.

" Dia adikku, dan yang satu lagi yang memakai mini dress berwarna merah itu sahabatnya." kataku lalu melihat ke arah evan dan temannya yang bernama Roberth.

Evan hanya mengangguk kecil dan tersenyum. Entah mengapa aku tidak suka melihat senyumnya yang terlihat seperti mendapatkan mangsa. Aku baru mau bilang sesuatu pada Evan, namun mamaku memanggil sehingga mau tidak mau aku meninggalkan mereka sebentar.

Ketika aku sedang asik mengobrol dengan mamaku, aku melihat dari kejauhan Evan dan roberth sedang mengobrol dengan ivannie dan vennica.
Sial. Cepat sekali mereka.

Aku sedikit khawatir melihat adikku dan Roberth yang sedang mengobrol. Tanpa membuang-buang waktu, aku berjalan menyusul ke arah mereka. Kulihat dari kejauhan ivannie dipanggil oleh papaku sehingga tinggal vennica sendirian dengan mereka.
Arghh sial. Dasar Ivannie bodoh

Aku langsung mengambil posisi di sebelah vennica ketika aku sampai. Evan dan roberth terlihat sedikit kaget dengan kedatanganku.

" Hei, Apa yang kalian bicarakan?" kataku ingin tahu. Lavennica melirik ke arahku lalu tersenyum. Senyumnya entah mengapa selalu terlihat manis di mataku.
jangan tersenyum sekarang bodoh. Mereka akan semakin tertarik padamu nanti.

" Kami hanya sedang berkenalan saja dengan teman adikmu lerrie. Benarkan, lavennica cruel?" Kata evan sambil tersenyum. Sial. Aku tidak bisa mempercayai ucapannya.

lavennica hanya mengangguk pelan.
Entah mengapa itu membuatku sedikit kesal. Aku hanya takut vennica terpancing dengan godaan Evan karena temanku itu benar-benar playboy dan brengsek. Banyak perempuan yang Evan kencani dan banyak pula yang menangis karena dirinya.

Love Me LerrieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang