[A/N : Mulmed Play dong biar ngefeel gitu]
Bermain,
Hal yang menyenangkan, bukan?
Tentu saja.
Tapi berbeda jika,
Permainannya berbahaya,
Menantang seseorang sesuai ide,
Tapi idenya tidak selaras dengan hati,
Hanya memikirkan kesenangan,
Tanpa memikirkan resiko,
Menerima tantangan dengan senang hati,
Tanpa memikirkan orang yang disakiti,
Tak tahu nyawa yang menjadi taruhan,
Merasakan gugup sebelum melakukan tantangannya,
Itu bukanlah gugup,
Itu adalah perasaan.
Perasaan yang menandakan bahwa kita seharusnya tidak melakukannya.
Kebodohan yang terjadi.
Ada yang berduka, ada yang senang.
Berjalan baik, awalnya.
Seperti ukiran yang ada di pasir, yang melambangkan kesenangan.
Dan beberapa saat kemudian, ukiran tersebut diterjang ombak,
Ombak yang membawa duka,
Yang terkadang menyisakan kenangan,
Kenangan sedih yang akan membuat
seseorang terpikir terus menerus akan kesalahannya itu.Dan pikiran itu mendatangkan petaka,
Petaka yang membawanya dari pantai ke samudra,
Dan tak berujung.
Lalu timbulah satu benih penyesalan,
Penyesalan yang datang diakhir.
>>>
Semua itu dialami oleh Keysha.
Bimbang.
Ia harus meratapi keadaan ini.
Seperti berjalan di jembatan yang jika diinjak akan rubuh seketika,
Dimana ia harus memilih, mau melewatinya. Atau tetap diam.
Jika ia melewatinya maka ia harus berlari sebelum terlambat.
Jika tidak, petaka yang datang akan menghantamnya.
Jika diam, pikiran negatif akan memakan jiwanya seiring berjalannya waktu.
"Keysha!" Panggil seorang lelaki yang memecah lamunannya.
"Eh, ya? Ada apa?" Tanya Keysha menjawab lelaki itu.
Nathan.
Sosok yang mengusulkan tantangan mematikan itu.
"Udah dong, Key. Aku tahu kamu pasti sedih banget, 'kan?" Ujar Nathan.
"Iya, tapi aku merasa aku tuh bodo banget pake ngikutin dare kalian. Oke, sorry. Aku bukannya gak mau bersahabat sama kalian, tapi gak seharusnya aku ngikutin permainan kalian," Ucap Keysha panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dare to Die [Remake]
Mystery / Thriller#14 (6/4/2017) #16 (24/4/2017) #17 (25/5/2017) #20 (3/3/2017) "DoD?" Pilihan itu membuat ketiga dari mereka tertawa. Natasha memutar kembali botolnya. Dia tahu, ini menyenangkan baginya. Botol itu tertunjuk diantara mereka berdua. Natasha menatapnya...