Chapter 15 - Keysha in Terror

779 98 0
                                    

Chap by : @Raiazzwagg X SherryFai

++++

Keysha's POV

Kali ini dia hanya mengincarku.

Aku tahu aku yang salah.

Aku tahu, akulah yang menyebabkannya menjadi 'seperti' ini.

Tapi, kenapa?

Apakah Tarra benar-benar marah padaku?

Maksudku...

Apakah dia Murka?

"Keysha..."

"...?" Aku mendengar suara.

"Keysha, ini aku..."

Aku mengenal suara ini.

"Keysha, ini Kakak."

Aku tidak tahu apakah ini mimpi atau nyata, namun aku tahu persis suara siapa ini.

"Ka... kakak..?" panggilku memastikan.

Tapi, ini aneh. Kenapa sekelilingku gelap sekali? Aku bahkan tidak dapat melihat apa-apa.

"Ya, Keysha. Ini Kakak."

Aku dengan cepat bangkit dari tidurku. Maksudku, aku tidak tahu aku ada dimana. Ini gelap, dan aku hanya tahu bahwa aku sedang tertidur.

"Kakak? Kakak kapan pulang?" tanyaku sambil meraba-raba sekitar.

"Kamu nggak perlu tau kapan Kakak pulang. Oh ya, kakak mau nunjukkin sesuatu sama kamu,"

Tidak, masih gelap. Aku tidak tahu aku berada dimana.

"Kakak.. kakak dimana? Gelap, kak.. aku nggak bisa ngeliat kakak.."

Aku mendengar tawa kakakku. Sangat familiar, dan aku merindukannya.

"Jalan aja, ikuti kata hatimu."

Aku terdiam sejenak. Aku mencoba mendengarkan apa kata hatiku.

Dan kalian tahu?

Hatiku bilang untuk berjalan. Berjalan terus ke depan. Dan aku mengikuti kata hatiku itu.

"Kakak? Kakak dimana?"

"Kakak ada di depan."

"Kakak ada di deket aku, kan? Bisa tuntun aku?"

Aku merasakan sesuatu. Tawa hangat kakak yang sangat kurindukan.

"Bisa, dong! Sini, tangan kamu!"

Aku mengulurkan tanganku dengan perlahan. Aku merasakan tangan hangat menyambutku. Aku tersenyum dalam kegelapan ini.

"Kakak.. aku sayang kakak."

Aku tidak mendengar jawaban kakakku. Aku hanya dapat merasakan angin dingin yang entah darimana datangnya.

Aku terus berjalan di tempat yang gelap ini, mengikuti kakakku yang terus menggenggam tanganku erat.

Tangannya hangat.

Sama seperti dulu.

"Kak, aku mau cerita."

"Cerita apa?"

Aku terdiam sebentar. Aku ragu menceritakan hal ini.

Maksudku, cerita tentang Tarra.

"Eum.. jadi.. aku ada masalah di sekolah."

Kakak terlihat menghentikan langkahnya. Begitupun aku yang berada di belakangnya. "Masalah apa? Coba cerita sama kakak. Siapa tau kakak punya solusinya."

Kakak menghentakkan kakinya ke depan. Sangat terasa. "Serius? Kakak bakal marah, gak?"

Entah apa-- tapi aku merasa kakak tersenyum hangat. Walaupun samar-samar. "Nggak, kok."

Aku terdiam sebentar, lalu mulai menceritakan semuanya. Mulai dari permainan DoD yang dimainkan mereka, dan berakhir tragis dengan seorang korban.

"Aku nggak tau harus ngapain, kak. Aku ngerasa bersalah banget. Aku gak tau kalau akhirnya bakal kayak gitu."

Kakak terdiam. Aku masih menceritakan tentang tragedi yang mengerikan itu. Aku hampir mengeluarkan air mataku karena merasa bersalah.

"Hiks... aku tau aku yang salah. Kalau aja aku bisa ketemu dia sekali lagi, aku pasti bakal ngelakuin apapun yang dia minta."

Kakak adalah pendengar yang baik. Aku tahu benar tentang itu.

"Kalau kakak boleh tau, siapa namanya?"

Aku terdiam, lalu menarik napasku.

"Namanya.. Tarra."

PRANGGGG!

DEG!

Aku merasakan genggaman tangan kakakku merenggang. Tidak, aku bahkan tidak merasakannya lagi. Apa-apaan ini?

"Kakak?!"

"Kakak??"

"Kakak dimana!?"

"Keysha..."

Deg, deg.

Deg, deg.

Deg, deg.

Deg, deg.

Suara itu...

Detak jantungku terdengar jelas. Aku tidak melihat apa-apa, dan aku merasakan angin dingin yang menerpa diriku.

Aku panik.

Aku tidak tahu aku berada dimana.

Kenapa mataku tidak dapat terbuka?

"Keysha!"

Suara itu semakin lama semakin gencar memanggilku.

Aku benar-benar takut.

Suara berat seperti pria tua namun mencekam itu tetap memanggilku.

Sebenarnya, dimana aku?!

"Keysha..."

"KAU HARUS MEMBAYAR SEMUANYA!"

Tangan dingin itu..

Mencengkram tanganku.

"AKHHHH!"

Dugh. Prangg.

Kepalaku sakit sekali

Tadi siapa?

***

A/N RaiZwag :

Oke guys, cukup yaa.

Disuruh 500+ words sip.

Bye bye~

Salam,

Swagie *dab*

Dare to Die [Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang