MSH1 #9 "Because Of Bella"

3.3K 201 2
                                    

Mark bergegas bangun dari ranjangnya dan mandi. Aneh, pikirnya.

Tumben sekali ia mandi di hari minggu?? Seperti lelaki lainnya, Mark juga malas melakukan kegiatan apapun dihari minggu apalagi mandi. Bahkan untuk berkencan dengan para wanita kalau itu hari minggu biasanya ia hanya menyikat gigi dan memakai parfum, itupun juga tidak akan membuat pesonanya berkurang.

Tapi, mengapa ia berbeda sekarang?? Mengapa ia ingin terlihat bersih dan tampan dihadapan Bella?? Padahal ia hanya ingin bertanya saja bukan hal lain.

Mark selesai mandi dan memakai sweater berwarna abu-abu dan celana panjang levisnya yang biasa. Ia hanya minum kopi lalu pergi menemui Bella di apartement.

Semoga saja ia masih di dalam, batin Mark. Mark sudah berada di depan apartement Bella dan mencoba mengatur nafasnya yang tersengal-sengal karna berlari menaiki tangga gara-gara liftnya rusak.

BUKAN!! Bukan karna ia berlari makanya nafasnya tersengal-sengal, ia bahkan bisa berlari mengitari gunung selama 30x tanpa 1 tetes keringat-pun. Tapi karna Bella.

Setelah bisa mengontrol nafasnya, Mark menekan tombol bel. Setelah beberapa saat tanpa respon dari Bella, Mark menekan bel sekali lagi.

Bella sedang asik-asiknya membersihkan apartementnya karna sekarang hari minggu, Bella menemukan beberapa kardus yang sudah usang didalam ruang penyimpanan dan sepertinya tidak pernah dilihat Bella.

Bella menghampiri kardus itu dan mencoba membersihkan debu di atasnya dengan kemoceng dan kemudian mengambil gunting untuk membuka ikatan kardus.

Ia membukanya dan mendapati isinya adalah barang-barang Ayahnya.

"Astaga!!" Pekik Bella, "Mengapa aku bisa lupa akan barang papa?? Betapa bodohnya aku!" Ucapnya sambil menyalahkan diri.

Di dalam kardus itu berisi foto keluarga, foto ayah dan ibunya, foto ketika ia masih dirahim ibunya, dan foto ketika ia beranjak dari bayi menjadi gadis kecil yang berumur 5 tahun.

Bella mengambil foto ayah dan ibunya. Bella mengusapkan jarinya kefoto ayah dan ibunya dan tidak bisa menahan tangis. Ia sangat merindukan ayah dan ibunya. Ia berharap dengan mengusap foto orangtuanya ia bisa merasakan kehadiran mereka.

Sambil mengusap air matanya, Bella meletakkan foto itu ke samping kardus lalu melihat ada buku yang membuatnya melupakan kesedihannya sejenak.

Bella lalu mengeluarkan buku itu dari dalam kardus dan meletakkannya di atas pangkuan. Buku itu bertuliskan A BOOK OF DEVILS HUNTERS

Kesedihan Bella seketika sirna dan digantikan oleh perasaan ingin tahu yang menggebu. Ia membuka halaman per halaman dan menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya.

Belum sempat Bella membaca buku itu tiba-tiba saja bel apartementnya berbunyi. Bella tersontak dan menggeram, mengapa disaat seperti ini?? Batinnya.

Bella meletakkan buku itu di lantai dan langsung beranjak keluar dari ruang penyimpanan ketika bel kembali berbunyi.

"Iya, iya tunggu sebentar." Pekik Bella sambil merapikan bajunya.

Bella membuka pintu dan terkejut ketika orang yang dia pikir itu pengantar susu malah ternyata Mark.

Bella masih sedikit kepikiran akan kejadian kemarin malam, namun itu tidak membuatnya takut. Malahan bingung.

Mark berpikir kemungkinan Bella tidak ada di apartementnya dan semangatnya langsung sirna. Namun, ketika Mark ingin beranjak pergi tiba-tiba ada suara dari dalam apartement Bella dan semangat Mark bangkit lagi.

Bella dan Mark duduk di sofa dalam keadaan canggung. Ketika Mark ingin membuka suara tiba-tiba Bella berkata,

"Apa kau ingin minum sesuatu??" Tanya Bella sopan.

"Ah.. teh saja" jawab Mark.

Bella lalu bangkit dari sofa dan pergi ke dapur untuk membuat teh untuk Mark dan dirinya. Bella kembali ke ruang tamu sambil membawa 2 cangkir teh hangat dan meletakkannya di meja hadapan mereka.

Mark meminum teh untuk menenangkan gairahnya yang bangkit ketika melihat Bella dengan rambut kacaunya dan noda debu di pipi kanannya, Oh God, why she so sexy?? Batin Mark.

Bella berdeham dan membuat Mark sadar akan lamunannya.

"Jadi, apa yang ingin kau katakan??" Tanya Bella sambil meminum teh.

"Okay, to the point saja. Bagaimana kau bisa berada disana kemarin malam??" Selidik Mark.

"Apa magsudmu?? Aku kan sudah bilang kalau aku pulang lembur?!!" Sahut Bella.

"Bukan itu magsudku. Yang ku maksud adalah bagaimana kau bisa melihat iblis itu??!" Ucap Mark.

"Memangnya kenapa? Aku kan juga punya mata. Dan aku juga ingin bertanya, kenapa kau bisa membunuh iblis??" Pekik Bella.

-Pause-

Rahasia Abadi(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang