Mark

2.6K 136 5
                                    

Mark tahu Bella tidak ingin dikejar,  walau kakinya yang bergerak dengan sendirinya sambil mengikuti Bella diam-diam.

Bella lengah!  Mark menyadari itu.  Bella sama sekali tidak menyadari ketika ada seseorang yang mengikutinya,  dan jelas itu membuat Mark senang sekaligus khawatir.

Mark senang ketika ia mengikuti Bella kembali ke apartnya dengan selamat,  tapi ia juga khawatir!  Bagaimanapun Bella adalah perempuan,  bagaimana jika bukan Mark yang mengikutinya? 

Bagaimana jika itu adalah penjahat? Pemerkosa? Perampok? Iblis?? 

Keinginan untuk melindungi Bella langsung muncul dalam diri Mark. Mau bagaimanapun Bella sudah menjadi miliknya,  walau hanya semalam.

Mark kembali ke apartnya dan berusaha menyibukkan diri.  Mark menelpon Vic untuk menanyakan apakah ada pekerjaan lagi dan dijawab dengan heran oleh Vic.

"Tumben sekali kau bertanya?  Biasanya kau tidak peduli. " ucap Vic. 

Kata-kata Vic memang benar  dan masih terngiang-ngiang dikepala Mark. 

Benar, mengapa ia harus peduli?  Mengapa ia harus memikirkan Bella?  Mengapa ia menolak pikiran tersebut?  Mengapa ia mendambakan Bella?  Mengapa.. 

Mark memekik sekencang-kencangnya.  Persetan dengan semuanya!  Persetan dengan kebisingan yang ia ciptakan!  Persetan dengan keluhan tetangga lain!  Ia hanya menginginkan Bella.

Tapi bagaimana?  Bagaimana agar Bella tidak marah?  Bagaimana agar ia bisa mendekati Bella lagi?  Mark tidak tahu!  Yang jelas ia harus bertemu dengan Bella.

Tapi sebelum itu, Mark harus menyusun strategi. Ibarat ia akan berperang,  Ya,  Mark memang akan berperang. 

Berperang melawan ke egoisannya untuk bertemu dengan Bella,  berperang untuk memenangkan hati Bella,  untuk memiliki Bella seutuhnya.

Mark lalu mandi dan mencari pakaian yang harus dikenakannya selama seharian hanya untuk tampil menggoda dihadapan Bella.

Mulai dari Jas, kemeja, tuksedo, dan akhirnya hanya mengenakan kaos abu-abu polos dan celana jeans, tak lupa ia juga mengenakan parfum aftershave andalannya yang biasa memikat respon dari para wanita.

Mark tidaklah bodoh. Bagaimana mungkin ia tidak membawa buah tangan untuk seorang wanita?  Apalagi wanita yang sedang marah dan cantik seperti Bella? 

Jadi ia menyempatkan dirinya membeli satu bucket bunga Mawar untuk Bella. Mark sempat bingung ketika memilih bunga apa saja untuk diberikan kepada Bella,  namun ketika ia melihat bunga Mawar,  ia langsung tahu bahwa itu cocok dengan Bella.

Bunga Mawar, bunga yang cantik, menggoda, terlihat memikat, tapi mempunyai duri yang mematikan.  Itulah Bella. Dan Mark hanya harus menghilangkan duri tersebut dari Bella,  agar ia bisa memilikinya.

Rahasia Abadi(COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang