5 bulan pun telah berlalu sejak kejadian yang terasa baru terjadi kemarin.
Kandungan dalam perut Bella sudah memasuki usia 8 bulan, dan bisa di perdiksikan bahwa Bella akan melahirkan lebih cepat sebelum kandungannya memasuki 9 bulan.
Dikarenakan kejadian yang mengakibatkan lemahnya kandungan Bella yang membuat calon bayi mereka mengalami gangguan.
Bersyukur saja Bella tidak keguguran, karna jika sampai itu terjadi, entah apa yang akan dilakukan Bella. Apakah dia akan menyusul bayi mereka?
Bella semakin tidak sabar dan berhati-hati dalam melakukan kegiatan apapun, perut Bella sudah membesar dan aktivitas Bella menjadi terbatas.
Karna kejadian itu juga Bella dan Mark menjadi lebih dekat dan berjanji akan saling menjaga.
Bella sedang duduk bermalas-malasan ketika merasakan perutnya memanas dan selangkangannya sakit, "Aaaahh!!" pekik Bella yang membuat Mark yang saat itu sedang berada di dapur menyiapkan pasta.
Mark langsung panik dan bergegas menghampiri Bella, "Mou! Kamu baik-baik saja? Ada apa? Apa yang terjadi?" Ucapnya dengan kepanikan yang semakin memuncak.
"Aahh! M-mark! Perutku! Saaakiit!" Geram Bella sembari menyentuh perut besarnya dan mengerang kesakitan.
Mark semakin panik, ia tidak tau harus berbuat apa, ia tidak pernah berada di situasi seperti ini, Mark lalu bergegas merogoh kantung celananya dan mengambil teleponnya lalu menghubungi nomor ambulan.
Tepat ketika ia menghubungi ambulan, tiba-tiba saja ia melihat darah mengalir dari selangkangan Bella yang sedang merinti menahan sakit.
Bella semakin mengerang kesakitan, "Aaaah! Mark, bayinya bayinya akan keluarr! Cepatlah!" Pekik Bella dengan napas tersengal-sengal.
Untung saja Mark berhasil berbicara walau dengan kepanikan yang memuncak sampai ke ubun-ubunnya.
Untunglah ambulan tiba dengan cepat dan Bella berhasil dilarikan ke rumah sakit.
Mark menunggu Bella dan berjalan mondar-mandir sambil berdo'a memohon agar Bella dan anaknya selamat.
Suara jeritan keperihan Bella bergema disepanjang lorong rumah sakit, Mark lalu menelpon Mrs.Jung dan langsung saja Mrs.Jung ikut panik dan berkata akan segera datang secepat mungkin.
*30 menit berlalu.
Sekarang Mark dan Mrs.Jung sama-sama panik sambil menunggu proses persalinan Bella.
Lalu terdengar lah isakan tangis bayi yang menandakan Bella telah menjadi seorang ibu, Mark telah menjadi seorang ayah, dan Mrs. Jung telah menjadi seorang nenek.
Tapi ada yang ganjal, mengapa isakan tangis bayinya ada dua?
Dan yang benar saja, ternyata Bella telah melahirkan bayi kembar.
**
Mark diperbolehkan menemui Bella yang saat itu sedang menyusui buah hati mereka, Mark dengan tegang memperhatikan bayi kembar yang berada dalam pelukan Bella.
Tanpa sadar Mark meneteskan air matanya, air mata kebahagiaan.
Bella terlihat sangat lelah dan pucat, namun tetap terlihat cantik dengan senyum cantiknya yang terpancar.
"Kemarilah Mark, lihatlah bayi kita mereka kembar." Ucap Bella dengan lelah.
Mark berjalan dengan hati-hati dan semakin mendekat untuk melihat wajah anaknya, dan Mark langsung menangis, benar-benar menangis.
Ia tidak pernah merasa se bahagia sekarang, dan terlalu bahagianya sampai ia tidak sadar bahwa tubuhnya mengeluarkan cahaya yang menyilaukan.
Bahkan Bella sampai menutup matanya, "Mark!" panggil Bella dengan suara parau.
Namun Mark tidak sadarkan diri.
Mark terbangun ditempat yang tak ia kenal, disekelilingnya hanya berwarna putih, "Dimana aku?" tanya Mark. Ia melihat ke sekeliling dan tak mendapati apa pun selain warna putih. "Halooo??" Pekik Mark namun tak ada yang menjawab. Mark mulai waspada dan terlihat bingung lalu terdengar lah suara, suara yang tak dikenalnya namun terasa familiar. "Mark?" panggil suara tersebut dan Mark melihat ke sekeliling dan tak menjumpai siapa pun, "Siapa kau? Dimana aku? Tunjukkanlah dirimu!" Tanya Mark dengan waspada, "Mark, anakku.. Kau telah menjalani hidup yang berat sebagai pemburu iblis bukan? Aku bangga denganmu wahai putraku, kini kau bukanlah seorang pemburu iblis lagi.. Kini kau hanyalah seorang manusia yang akan bertambah tua di kemudian hari, yang akan merasakan kelelahan, yang akan lupa akan sesuatu. Kau telah berhasil mematahkan kutukan yang kuberikan, jalanilah hidupmu dengan damai, selamat tinggal putraku, Mark." seketika suara tersebut menghilang meninggalkan Mark yang bingung dan tak bisa berkata-kata. Belum sempat Mark menanyakan siapa orang tersebut terdengar lah suara Bella yang memanggil nama Mark, "Mark! Mark! Sadarlah, kumohon bangunlah sayang!" Panggil Bella dengan isak tangis.
Mark sadar lalu mendapati Bella yang duduk sambil terisak disamping Mark yang terbaring. Mark melihat ke sekeliling dan tersadar bahwa ia berada di rumah sakit dan suara itu bukanlah mimpi, ia kini menjadi manusia seutuhnya.
Mark kemudian bangun dari ranjang dan langsung memeluk Bella yang masih terisak, "K-kukira ka-kau kenapa-napa k-kukira kau pergi begitu saja!" Tangis Bella sambil memeluk erat Mark.
"Sstt, mou tenanglah sayang. Aku baik-baik saja, kau tau? Aku telah menjadi manusia, aku akan hidup bersama-mu selamanya dan membesarkan anak kita bersama-sama." Kata Mark dengan bahagia.
Isak tangis Bella terhenti, Bella lalu melepaskan diri dari pelukan Mark dan menatap mata Mark dengan cinta yang terpancar dimata cokelatnya, mencari kesungguhan kata-kata yang diucapkan Mark sambil menatap mata Mark yang berwarna hijau buah pir.
Bella langsung tau bahwa Mark tidak berbohong, senyum terpancar diwajah Bella, lalu Bella memeluk Mark lagi, semakin erat.
Mark membalas pelukan Bella dengan sama eratnya, dengan napas lega mereka mendapatkan dua kebahagiaan.
"Mou, apakah anak kita dua-dua nya perempuan? Atau laki-laki?" tanya Mark sambil memeluk Bella.
Bella lalu melepaskan pelukan Mark dan terkekeh, "Anak kita laki-laki dan perempuan Mark."
Ekspresi terkejut muncul diwajah maskulin Mark, "Apa?"
Bella kembali terkekeh, "Iyah, sepertinya kita harus segera memberikan nama untuk bayi kita."
*Bonus
5 tahun kemudian.
"Dimana Cal?" Tanya Mark sambil menonton acara sepak bola.
"Cal? Cal siapa?" Tanya Bella kembali.
"Anak kita, Calista dan Calvin." ralat Mark.
"Oh Lista dan Alvin? Mereka sekarang sedang bersama neneknya di taman." Ujar Bella sambil menyesap teh dan kembali membaca novel.
Hei heii.... MSH udah tamat yooo, maafkan bila ada salah kata, segala kejadian, nama, maupun lokasi itu tidak disengaja hehe *dahkayakfilmaeee
Niatnya author pengen bikin lanjuttan MSH versi Calista dan Calvin niiih, gimana yah? Kalian setuju gak nieh? Kan gak seru kalo saya tidak minta pendapat kalian hehe.. Kuy dicoment😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Abadi(COMPLETED)
Fantasy[The My Secret Hunter series] (18+) #1dalam true love Mark Trump adalah seorang pemburu iblis atau disebut sebagai Devils Hunter yang telah berusia 3400 tahun, ia harus menjalani hidupnya tanpa cinta dan kutukan yang diberikan. Satu-satunya jalan...