Happy reading
Pernikahan Sandy semakin dekat. Tinggal dua minggu lagi. Kesibukan mereka semakin meningkat. Justin memberi kebebasan Sandy untuk pulang lebih awal, meski sering ditolaknya, dengan alasan dia akan ijin satu minggu penuh sebentar lagi. Tiga hari sebelum, dan tiga hari sesudah pernikahan.
"Eh! Maaf aku bikin kaget ya?" sapa Nia, dengan tatap mata bersalah karena Justin terlihat terhenyak saat tiba-tiba melihatnya di depan pintu. "Pintunya terbuka, jadi..."
"Gapapa. Sengaja dibuka kok. Daripada senewen liat Sandy buka tutup pintu mulu", tukas Justin.
"San-"
"Hei! Udah nyampe? Yuk!" ajak Sandy melangkah mendekat, memotong ucapan Nia yang baru saja mau tanya di mana Sandy.
"Jus, aku benar-benar minta maaf..."
Justin cepat-cepat memberi kode Sandy untuk menghentikan penjelasannya. "Aku udah dengar ijin dan ceritamu kemarin. Jangan diulang! Bosen!"
Sandy terkekeh. "Terima kasih, Bos. Aku pergi dulu! Berkas untuk meeting sudah aku siapkan. Map biru", tunjuknya.
Justin mengangkat jempolnya. Sesaat setelah Sandy meninggalkan ruangnya, Justin menghentikan kegiatannya. Tangannya ditautkan satu sama lain di depan bibir. Kado apa yang cocok buat mereka ya, pikirnya. Sandy sangatlah istimewa baginya. Tentu saja setelah Kayla dan kedua orang tuanya. Sandy jugalah yang menyebabkan Justin bertemu dengan Kayla.
Justin tersenyum mengingat awal pertemuannya dengan Kayla di toko kue. Sandy yang waktu itu memaksanya mampir untuk beli oleh-oleh buat Nia. Yah, jika dipikir-pikir lagi memang lucu. Sandy sudah pacaran jauh sebelum Justin dan Kayla. Namun akhirnya, Justinlah yang menikah lebih dulu.
Bahkan hubungan merekapun terbilang sangat mulus, dan direstui semua pihak. Sementara Justin, mulai dari proses pendekatan, kencan, sampai akhirnya pacaran saja sudah penuh perjuangan. Mama Justin semula sangat menentang. Kayla yang yatim piatu dan statusnya sebagai janda, menurut mama tidak layak jadi menantunya. Meski Kayla sebenarnya tidak benar-benar janda. Calon mempelai pria waktu itu meninggal saat perjalanan. Namun Kayla bersikeras melanjutkan pernikahan untuk menghormati dan membuktikan cintanya. Pernikahan yang penuh derai air mata. Kasihan.
Kayla bahkan menutup diri terhadap pria setelahnya. Gunjingan orang bahwa dia pembawa sial, sangat dia percaya. Untung ada Sandy, juga papa, yang selalu mendukungnya. Mereka memandang Kayla sama dengan cara Justin memandangnya. Kayla adalah wanita istimewa.
Bukan cuma karena tangguh, cantik, dan cerdas. Kepedulian, ketulusan, dan kesetiaan Kayla benar-benar luar biasa. Juga kepolosannya, benar-benar menggemaskan. Sandy yang paling sering menggodanya, dan dengan polosnya Kayla percaya. Bahkan meski Sandy terlihat terpingkal-pingkal dan minta maaf setelahnya, Kayla tetap percaya. Benar-benar absurd.
Kayla yatim piatu sejak lahir. Dia ditinggal di pintu panti ketika masih bayi. Kehidupan keras dijalani saat harus berpindah-pindah panti, sampai akhirnya dia tumbuh besar, dan bisa bikin toko kuenya sendiri.
Pernah Kayla harus berjam-jam duduk di teras, menunggunya bertengkar dengan mamanya. Tapi saat itu jugalah hati mama luluh.
"Kamu di sini dulu! Aku mau bicara sama Justin!" kata mama dengan ketus waktu itu.
Kayla hanya mengangguk. Hujan turun sangat deras setelahnya. Lebih dari satu jam mama menceramahinya, dan lebih dari satu jam pula akhirnya mereka berdebat. Sampai Justin teringat Kayla yang masih duduk di luar, saat suara petir keras sekali terdengar. Seolah memang mengingatkan mereka akan keberadaan Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am a Genius
RomanceHelena, itu namaku. Aku cantik, populer dan kelewat cerdas, alias jenius. Menyenangkan? Tidak..samasekali.. Aku kehilangan semuanya karena kemampuanku ini. Kau boleh bertukar identitas denganku, kalau mau. Ingin rasanya berpura-pura bodoh...