Bulan Madu

50 0 0
                                    

     happy reading
***
     Tapi Justin cukup pengertian, dengan membiarkan istrinya istirahat malam ini. Toh mereka akan berangkat bulan madu esok hari.

---

Justin menautkan jemari mereka, begitu turun dari mobil. Menatap lekat wajah istrinya, yang masih saja merona. Membuat Justin terkekeh geli. Benar-benar menggemaskan.

"Kenapa?" tanya Kayla menutupi salah tingkahnya.

"Apanya yang kenapa?" Justin balik tanya, sengaja menggoda istrinya.

"Kenapa terus menatapku?" tanya Kayla. Pipinya makin merona.

Justin kembali terkekeh. "Emang ga boleh? Kalau aku menatap cewek lain, emang boleh?" goda Justin, seraya menaikturunkan alisnya.

"Auuw...auw... udah dong... ampun...", pekik Justin, meringis sambil memegangi pinggangnya. "Ih! Kejam!"

Kayla diam, dan cemberut. Benar-benar cemberut. Waduh! Ngambek ni! batin Justin. Justin meraih tangan istrinya, bermaksud minta maaf. Tapi Kayla menepisnya.

"Sayang, Sayang... jangan marah dong... ma-"

Kata-kata Justin terpotong hardikan Kayla, "Kita pulang!"

"Eit! Jangan dong! Kay..." Justin meraih, dan memeluk pinggang Kayla yang bermaksud masuk kembali ke mobil. "Maaf Kay, maaf. Becanda sayang..."

Kayla menahan senyum. Kemudian dengan cepat berbalik. "Dengan satu syarat!" katanya galak.

"Apa? Jangan menghukumku terlalu berat dong, Sayang." Firasat Justin buruk.

"Malam ini kamu tidur di sofa!"

Ahh!! Buyar sudah rencana Justin. "Kenapa begitu? Kita kan sedang bulan madu... tolong, Kayla sayang... diperingan sedikit dong hukumannya... please...please...", bujuk Justin dengan wajah memelas, menggenggam erat tangan Kayla, dan menempelkan ke dadanya.

"Kalau begitu, aku tambah besok malam juga!"

"Yaudah. Gajadi! Baik! Baik! Aku tidur di sofa malam ini", kata Justin mengalah.

Kayla tersenyum penuh kemenangan. Sementara Justin berjalan santai di belakang istrinya, dengan senyum licik menghias bibirnya.

Setelah check in, Justin menggenggam tangan Kayla masuk kamar mereka.

"Siap?" Justin bertanya sambil mengerling nakal. Kayla hanya menunduk, tak berucap.

Diraihnya pinggang istrinya, untuk memupus jarak diantara mereka. Satu tangan Justin masih memegangi pinggangnya, sementara tangan yang lain mulai mengusap punggungnya, membelai pipinya, lalu memberi ciuman-ciuman kecil di setiap sudut wajah Kayla. Nafas Kayla mulai memburu. Justin melumat bibir Kayla, terus, lembut, terus, lalu mulai kasar dan liar. Kayla semakin terengah-engah. Memacu hasrat Justin untuk berbuat lebih. Didorongnya pelan tubuh Kayla menuju ranjang. Kayla terduduk di pinggir ranjang, saat Justin dengan terampil mulai melucuti baju mereka satu per satu.

Untung mereka berada di Grand Mirage Resort. Salah satu yang terbaik di Tanjung benoa, Bali. Sehingga lenguhan dan teriakan Kayla tidak terdengar keluar.

Yah, Justin membuat Kayla memekik nikmat berkali-kali. Mereka semakin liar, dalam gerakan yang saling menuntut, penuh gairah, sampai akhirnya.

"Justin...", pekik Kayla bersamaan dengan pelepasannya, entah yang ke berapa.

Justin menjatuhkan diri di samping Kayla. Tangannya masih mendekap erat tubuh Kayla. Namun, kini keduanya terlelap karena kelelahan. Melewatkan waktu makan siang mereka.

Hari sudah malam saat Justin dibangunkan bunyi perutnya. Duduk, dan memakai celananya.

"Ahh!!..." pekik Kayla saat bermaksud ikut bangun.

"Sakit?" tanya Justin dengan bodohnya.

Pipi Kayla merona.

"Kita makan di kamar saja ya?"

Kayla mengangguk.

"Mau makan apa?"

"Steak. Jus jeruk juga."

Justin mengangguk. "Aku pesan sebentar", kata Justin seraya memungut bajunya dan baju istrinya yang terserak kemana-mana. Membuat Kayla kembali merona, mengingat keliaran mereka.

Tapi kemudian sadar sesuatu.

"Mau aku pakaikan?" bisik Justin di telinga istrinya. Lalu menjilatnya.

"Auw!" pekik Justin, memegangi perutnya.

"Cepat pesan! Aku lapar...", kata Kayla dengan wajah merona. Justin terkekeh, segera melangkah menuju interkom.

---

"Justin?"

"Ya." Justin menoleh.

"Sepertinya aku memang perlu bantuanmu", kata Kayla malu-malu.

Justin menghampiri istrinya sambil terkekeh. "Batalkan dulu hukumanmu, hmm?"

"Kamu curang!"

"Memang! Cepat batalkan, sebelum makanan sampai..."

"Iya, iya. Hukuman batal! Puas??"

"Puas...", bisik Justin.Ditangkupnya wajah Kayla, kembalimelumat lembut bibirnya.    

***
Maaf ini versi dewasa. Tapi gapapa dong... Justin & Kayla.. mereka kan udah suami istri...
Tolong vote dan commentnya ya..
    

I am a GeniusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang