Sakura memandang bangku di sebelahnya, dulu ini milik Temari teman sebangkunya yang merangkup sebagai sahabatnya. Entah apa yang terjadi ia meninggalkan Sakura tanpa satupun pesan. Nomornya pun tak dapat di hubungi.
Dan sekarang, bangku sahabatnya di hiasi oleh bokong merah Gaara. Ini bukanlah rasis ataupun sejenisnya hanya saja, tak bolehkah ia bertindak sedikit sentimen?
"Baiklah Mr. Sabaku....",
"Cukup Gaara", potong Gaara kalem.
"Okay Gaara, kenapa kau duduk di sini?", ujar Sakura ketus. Hei ia hanya berharap Temari kembali dan duduk bersamanya lagi.
"Karna aku ingin duduk di sini Sakura", Gaara membalas cuek.
Zutto mae kara kimi ga suki deshita
Sebuah ponsel berdering. Sakura mengira bahwa itu adalah ponsel milik Ino. Tapi lihat! Takdir memang menyedihkan.
'Bagaimana bisa seorang pria menggunakan nada dering seimut itu!?', Sakura berteriak dalam benaknya sambil menatap horror wajah tanpa dosa Gaara mengambil ponsel dari saku celanya.
"Papa, ada apa?"
"Aku bertemu dengan teman baru namanya Sakura"
"Ya! Rambutnya warna pink"
"Papa harus melihatnya"
"Ya, aku menyukainya pa"
"Sakura menyelamatkan ku saat aku pingsan"
"Meeting lagi?"
"Baiklah, sampai jumpa"
Sakura menatap horror Gaara. Bagaimana seorang remaja laki-laki bersikap sedemikian manja pada ayahnya.
Sakura tidak bermaksud untuk mencemooh, tapi Gaara berada pada usia dimana seseorang telah beranjak dewasa. Dan tentu orang dewasa tak akan bersikap seperti anak kecil di hari pertama sekolahnya.
Ayolah ini bukan taman kanak-kanak atau pun sekolah dasar. Ini pendidikan menengah.
Sakura sibuk dengan pemikirannya, tak menyadari tatapan sendu Gaara. Tersirat kekecewaan dan kerinduan terbendung dari netra karamelnya.
o0o
Pelajaran Kakashi Sensei memang melelahkan. Guru yang menjadikan terlambat sebagai budaya kesehariannya ini sangat menyebalkan.Kakashi Sensei pernah membuat kepala sekolah meneteskan air mata karna kisah pilu kematian neneknya. Membuat kepala sekolah memberikannya surat dispensasi cuma-cuma serta pesangon sebagai media berbelasungkawa.
Yang diketahui selanjutnya adalah ia sedang berlibur di Hawaii bersama Inuzuka Rin yang notabenenya adalah janda beranak satu, ibu dari Inuzuka Kiba teman sekelas Sakura yang sangat terobsesi pada anjing. Catatan, neneknya telah meninggal ketika ia beranjak SMA dan itu sudah belasan tahun yang lalu.
Dan hingga saat ini kepala sekolah tidak mengetahui kebenaran itu, padahal seluruh guru, murid dan staf sekolah telah mengetahuinya. Jadi mari ucapkan selamat pada sensei kita ini.
Salah satu tugas paling menyebalkan yang pernah Kakashi Sensei berikan adalah tugas bersama teman sebangku. Sakura dulu sangat menyukainya, Temari adalah teman yang sangat menyenangkan.
Namun, kini Temari hilang bagai di telan bumi dan sekarang sosok teman favouritenya tersebut telah tergantikan oleh makhluk merah polos ini.
Tugas ini tidak sulit hanya membuat materi presentasi tentang alat reproduksi manusia untuk dua hari lagi. Mereka sepakat untuk mengerjakannya di rumah Gaara.
Sakura tak ingin membantah ketika Gaara menawarkan istananya, lagi pula sepertinya itu bukan hal yang buruk. Mengingat flat kecilnya bukan tempat yang dapat ia banggakan. Jadi rumah Gaara bukanlah hal buruk.
TETT! TETT!
Bel istirahat berbunyi dan Sakura melesat menuju kantin untuk memperebutkan yakisoba kesayangannya. Gaara selalu mengikutinya kemanapun ia melangkah. Nafasnya memberat ketika membayangkan Gaara bagaikan bebek kecil yang selalu mengikuti induknya. Oh manis sekali!
Sakura teringat akan sesuatu. Gaara tidak memakan apapun sejak ia memutuskan untuk bercumbu dengan yakisoba kesayangannya.
"Gaara", Sakura berbicara dengan mulut penuh.
"Ya Sakura", Gaara menoleh. Sungguh pemandangan yang menyenangkan menatap seluruh ekspresi yang muncul dari wajah cantik makhluk pink ini.
"Apa kau tidak berbelanja?", Sakura menatap Gaara polos. Terlihat sangat lucu dengan serpihan yakisoba yang menempel di sekitar bibirnya.
"Aku membawa bekal di tasku", Gaara masih anteng menatap wajah Sakura. Ada kalanya Sakura mengrenyit, tersenyum kagum, dan menatap sengit yakisobanya. Ini sungguh menyenangkan untuk Gaara.
"Kalau begitu, ayo kita ke kelas! Kau harus menghabiskan bekal mu", Sakura menarik lengan Gaara ke kelas. Melangkah dengan pasti.
Berlari kecil dengan tangan bertautan. Gaara masih menatap wajah Sakura. Sakura membawanya berlari. Entah kenapa, Gaara sangat bahagia akan hal kecil tersebut.
oOo
Gaara dan Sakura pulang menuju tempat masing-masing dan sepakat akan belajar bersama besok sepulang sekolah di rumah Gaara.
Gaara sampai di rumah.
"Tadaima", Gaara berseru riang.
"Okaeri Gaara-sama", nenek Chiyo menyautinya. Nenek yang sudah menjadi pengasuhnya semenjak kepergian ibunya.
"Arigatou baa-chan", Gaara tersenyum kecut mengabaikan tanggapan sang pengasuh.
Gaara naik ke kamarnya dan membanting pintu dengan debuman yang cukup ceras. Bulir bulir air mata mengalir.
"Okaa-sama i misses you"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Mr,
General Fiction[18+] Sakura adalah seorang siswi beasiswa di sekolah paling bergengsi. Hidupnya aman-aman saja sebelum akhirnya ia memiliki masalah dengan pemilik sekolah tempatnya menimba ilmu. Seorang pria jomblo berusia 39 tahun yang sayangnya masih sangat tamp...